Liputan6.com, Batam - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) kembali memfasilitasi pertemuan para pemangku kepentingan (stakeholder) industri hulu migas di area operasi Sumatra Bagian Utara (Sumbagut).
Pertemuan ini adalah bagian dari Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional 2022 yang diselenggarakan di lima kota, yaitu Surabaya, Batam, Sorong, Balikpapan dan Palembang. Masing-masing mewakili area operasi SKK Migas yakni di Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabanusa); Sumbagut; Papua dan Maluku (Pamalu), Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) dan Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).
Advertisement
SKK Migas secara aktif sejak 2015 mendorong kewajiban penggunaan barang dan jasa dalam negeri untuk mencapai peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas.
Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Rudi Satwiko menyebutkan bahwa SKK Migas terus berupaya meningkatkan TKDN dalam sektor hulu migas. Sektor hulu migas konsisten mendorong industri-industri penunjang lokal untuk tumbuh dan semakin berkembang.
"Harapannya akan menciptakan efek berganda industri hulu migas terhadap sektor-sektor lainnya," kata Rudi.
Visi bersama mereka adalah meningkatkan produksi migas nasional 2030 sebesar 1 juta barel minyak per hari (MBOPD) dan gas sebanyak 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD). Disebutkan jika ini sejalan dengan program pembinaan lingkungan yang merupakan bagian dari program G-20.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi, mengatakan dalam forum pertemuan tersebut SKK Migas menyampaikan kebijakan dan regulasi-regulasi terbaru yang berhubungan dengan aktivitas usaha industri hulu migas.
“Salah satu fungsi SKK Migas, yaitu menjadi business matchmaker (biro jodoh) bagi industri-industri terkait,” katanya.
Menurut Erwin, SKK Migas terus berupaya mendekatkan para pelaku usaha daerah untuk ambil bagian sebagai penunjang industri hulu migas. Tujuannya adalah mendorong peningkatkan kemampuan dan kapasitas para pelaku usaha di daerah untuk terlibat lebih jauh di aktivitas industri hulu migas.
Simak video pilihan berikut ini: