One Health, Pantau Kesehatan Manusia, Hewan dan Lingkungan Secara Terpadu

Sangat penting bagi semua negara untuk melakukan pendekatan terpadu dalam memantau kesehatan manusia, hewan dan lingkungan. Hal itu bisa diwujudkan melalui sistem One Health.l

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi kesehatan dan lingkungan dalam konsep one health. Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Team leader Australia Indonesia Health Security Partnership John Leigh mengatakan, sangat penting bagi semua negara untuk melakukan pendekatan terpadu dalam memantau kesehatan manusia, hewan dan lingkungan. Ini karena penyakit baru yang beredar di dunia dan telah berlangsung selama 20 hingga 30 tahun terakhir adalah penyakit yang berasal dari hewan.

"Kita berharap dapat mencegah lebih banyak lagi kejadian penyakit jika kita dapat memantau kondisi hewan di sekitar kita. Bukan berarti kita memantau semua hewan di seluruh dunia tetapi di mana manusia berinteraksi dengan hewan,” katanya pada konferensi pers di sela-sela Side Event One Health di Lombok, Rabu (8/6).

Adanya interaksi antara manusia dan hewan menimbulkan risiko tinggi menyebarnya beberapa patogen dari hewan ke populasi manusia. Kondisi tersebut dapat menimbulkan penyakit yang bersifat zoonosis, ditularkan dari hewan ke manusia. Sehingga diperlukan pemantauan terhadap keduanya.

Namun Leigh menilai masih sangat sedikit sumber daya dan faktor penunjang lainnya yang bisa melakukan pemantauan tersebut.

“Sayangnya sangat sedikit sumber daya yang diberikan untuk kegiatan tersebut. Sama halnya di dalam hewan ternak ada sangat sedikit SDM dan faktor penunjang lainnya yang bertugas memantau kesehatan hewan dibandingkan dengan kesehatan manusia,” ucap Leigh.

Leigh mengatakan, perlu lebih banyak pendanaan guna memantau kesehatan hewan sehingga sistem pemantauan menjadi terpadu. Ada SDM yang memantau penyakit pada hewan, dan ada SDM yang memantau penyakit pada manusia. 

 


One Health juga Penting untuk Atasi Keamanan Pangan

One Health tidak hanya penting untuk mencegah pandemi, tetapi juga penting untuk mengatasi masalah keamanan pangan. Seperti resistansi antimikroba di mana antibiotik digunakan secara luas di bidang pertanian dan kemudian patogen menjadi kebal serta bahaya bagi kesehatan manusia.

“Kita memerlukan pendekatan gabungan yang melibatkan sektor pertanian dan sektor kesehatan manusia untuk mencegah hal ini. Begitupun dengan berbagai masalah lingkungan untuk menangani efek polusi, mencegah polusi, dan menghindari efek perubahan iklim,” ucap Leigh.

One Health, lanjut Leigh, menjadi salah satu cara untuk mengatasi beberapa masalah mendesak yang mempengaruhi dunia saat ini, mencegah pandemi berikutnya, mencegah resistensi antimikroba, dan memastikan bahwa setiap negara memiliki keamanan dan ketahanan pangan.

 


Upaya Cegah Outbreak

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan One Health menjadi salah satu upaya mencegah terjadinya outbreak di masa mendatang.

“One Health menjadi salah satu perhatian kita semua supaya tidak terjadi outbreak di masa datang dan tidak menjadi penyakit baru di masa yang akan datang,” katanya pada konferensi pers di Lombok, Rabu (8/6).

Dante menekankan bahwa One Health bukan untuk mengatasi penyakit yang sebelumnya ada dalam manusia tapi penyakit yang ada dalam hewan yang berpindah pada manusia.

“Untuk itu kita terus berbenah diri, melakukan evaluasi, dan melakukan implementasi untuk membuat One Health ini menjadi isu yang penting di tiap-tiap negara, terutama negara-negara yang kaya dengan keanekaragaman hewani dan hayati seperti Indonesia,” ucap Dante.


Tantangan Implementasi One Health

Tantangan dalam implementasi One Health menut Dante adalah kolaborasi dan finansial. Dante mengatakan, kolaborasi menjadi penting agar lintas departemen dan lembaga lebih memperhatikan One Health.

Diharapkan One Health menjadi isu prioritas di beberapa tempat yang memang menunjukkan fluktuasi peningkatan kasus tinggi yang disebabkan oleh hewan.

Soal finansial, Dante menjelaskan memang masih menjadi pembahasan di beberapa tempat atau pertemuan.

“Jadi memang ini harus dikolaborasikan untuk One Health,” ucap Dante.

Lebih lanjut Dante menjelaskan, yang perlu diperhatikan adalah penularan penyakit dari hewan liar ke hewan yang ada di pemukiman manusia. Hal tersebut menjadi berbahaya ketika menular ke manusia.

Dalam menghadapi hal tersebut, terpenting adalah penguatan surveilans. Sistem surveilans untuk penyakit-penyakit yang berasal dari hewan ini menjadi salah satu indikator kuat yang harus diperbaiki.

“Kalau nanti di tingkat pusat sudah teridentifikasi penyakit berdasarkan surveilans yang kuat, maka kebijakan one health bisa diimplementasikan ke tingkat desa,” tutur Dante.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya