Realisasi Produksi Minyak Pertamina EP Capai 71.392 BOPD di 2021

realisasi produksi minyak PEP sebesar 71.392 BOPD dan realisasi produksi gas mencapai 889,79 MMSCFD.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2022, 07:45 WIB
PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field kembali melakukan pengeboran sumur ketiga dan keempat, yaitu sumur B-2105 dan B-2109. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta Sepanjang Tahun 2021, Pertamina EP (PEP) berkomitmen untuk beroperasi dengan optimal meski di tengah gempuran tantangan pandemi COVID-19 dan ketidakpastian kondisi global.

Melalui optimalisasi sumber daya, penggunaan teknologi, peningkatan kemampuan dan sinergi, PEP mampu beradaptasi dengan cepat di tengah perubahan dan dinamika bisnis untuk fokus pada pencapaian target.

Hasilnya, PEP mencatatkan kinerja optimum dari berbagai indikator mencakup aspek produksi, eksplorasi, dan HSSE, seperti yang disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham, pada Senin (23/05).

Mengulas sekilas capaian PEP selama tahun 2021, realisasi produksi minyak PEP sebesar 71.392 BOPD dan realisasi produksi gas mencapai 889,79 MMSCFD. Selain itu, PEP juga agresif melaksanakan pengeboran sebanyak 80 pengeboran eksploitasi dan 135 kegiatan workover.

Peningkatan dan percepatan eksplorasi menjadi strategi PEP yang tak kalah penting dalam upaya peningkatan produksi migas nasional. Sebanyak 4 pengeboran eksplorasi telah diselesaikan dengan penambahan sumber daya 2C sebesar 42,15 MMBOE. Survei seismik 3D dituntaskan mencapai 1.186 KM2 disertai survei seismik 2D sepanjang 258 KM2.

“Meski Tahun 2021 lalu masih dalam kondisi pandemi COVID-19, namun PEP berupaya maksimal dan mengelola bisnis dengan prinsip efisiensi sehingga dapat membukukan capaian optimal", ujar Sr. Manager Relations Regional Jawa Agus Suprijanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Dalam menjalankan roda operasional, PEP konsisten memprioritaskan kesehatan dan keselamatan kerja. Terbukti sebanyak 43.600.741 jam kerja selamat berhasil dicapai di tahun 2021 dengan zero fatality.

PEP juga berhasil meraih berbagai macam penghargaan. Di bidang lingkungan, 3 penghargaan tertinggi PROPER peringkat EMAS disabet oleh Field Subang, Tarakan dan Sangasanga; serta 14 PROPER Hijau dari berbagai lapangan. Tak ketinggalan penghargaan Subroto Awards dari Kementerian ESDM dan Patra Adikriya Bhumi sebagai bukti komitmen PEP dalam mengimplementasikan semangat kerja berbasis Health, Safety, Security and Environment (HSSE).

Agus menyampaikan, sebagai perusahaan yang memiliki misi untuk mengusahakan sektor hulu minyak dan gas dengan penekanan pada aspek operasi yang baik serta tumbuh dan berkembang bersama, PEP melibatkan masyarakat di sekitar area operasi dalam implementasi program-program pengembangan yang berkesinambungan.

Melalui 200 program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijalankan dan menyasar hingga 303 desa binaan, PEP pun didaulat peringkat gold di Indonesia Sustainability Development Goals Award (ISDA) 2021 atas upaya dalam meningkatkan taraf pendidikan dan konservasi flora fauna yang terancam punah di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Transformasi

Tajak sumur LBK INF-2 kelolaan PT Pertamina Asset 2 di Desa Lembak, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Selasa 7 Juli 2020. Dok Pertamina EP

Bagaimana dengan tahun 2022 ini? Agus Suprijanto menjelaskan, pasca transformasi pada badan pengelola hulu migas Pertamina dan ditetapkannya Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream tahun 2021 silam, PEP dipercaya untuk menahkodai pengelolaan migas di Pulau Jawa, khususnya Jawa bagian barat.

“Menyandang mandat baru sebagai Regional Jawa, PEP tetap konsisten menjalankan tugasnya sebagai koordinator wilayah kerja di seluruh nusantara”.

Untuk mempertahankan kinerja, PEP menjalankan strategi komprehensif. Existing resource yang ada tetap di-maintain dengan menahan laju decline.

Untuk mengimbanginya, PEP melakukan percepatan penyelesaian persetujuan investasi (FID) untuk mengejar realisasi rencana kerja pengeboran serta mendalami kajian post drill secara menyeluruh untuk membuka peluang eksplorasi baru. Dari segi modal, PEP pun menerapkan prinsip cost management, cost optimization dan optimalisasi asset.

“Harapannya, dengan strategi tersebut dapat membawa PEP mencatatkan performa maksimal”, tutup Agus.


Pertamina EP Wujudkan Asa Masyarakat Berdaya di Jawa Barat Indonesia

Pelaku UMKM mengikuti pelatihan membatik dari Pertamina EP Sukowati. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Saat ini di tengah pemulihan perekonomian dunia, harga sumber daya alam minyak mentah mencapai harga yang tinggi akibat konflik geopolitik di belahan timur Eropa.

Hal ini menyebabkan ketahanan energi negara-negara pengimpor minyak mentah dalam memenuhi kebutuhannya akan teruji, salah satunya Indonesia.

Dalam menjaga ketahanan energi nasional, pemerintah bersama SKK Migas terus berupaya menggenjot produksi migas nasional melalui percepatan kinerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). 

Begitu pula dengan PT Pertamina EP (PEP). Selaku perpanjangan tangan pemerintah dalam mendukung kemandirian energi nasional, PEP bercita-cita mencetak angka produksi migas dengan cemerlang. Berbagai program pencarian dan pembuktian cadangan baru terus dilakukan.

Dalam menjalankan kelancaran kegiatan operasional dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan serta mendukung masyarakat untuk meraih peluang pertumbuhan di masa depan, merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.

Ini dilakukan melalui implementasi program-program  pengembangan masyarakat yang berkesinambungan.  Hingga saat ini, PEP melalui lapangan migas di wilayah Subang, menjalankan program CSR yang menyasar hingga 948 penerima manfaat yang tersebar di Jawa Barat.

Salah satunya yakni Orang Dengan HIV AIDS atau ODHA. PEP Subang Field bersinergi dengan Dinas Kesehatan Subang merangkul kelompok rentan melalui Program PANTURA dengan memberikan pelayanan kesehatan sekaligus memberdayakan mereka agar menjadi lebih produktif.

“Usaha pemberdayaan masyarakat melalui program-program CSR yang dijalankan oleh PEP Subang Field merupakan representasi dari visi dan misi perusahaan, sekaligus arah kaki melangkah untuk selalu tumbuh bersama dengan masyarakat dan lingkungan sekitar," terang Manager Communication, Relation & CID Regional Jawa Hari Setyono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (12/5/2022).


Kegiatan Sosial

Desa Burai di Ogan Ilir yang kini menjadi salah satu destinasi wisata baru Sumatera Selatan berkat pengelolaan dari Pertamina EP Asset 2 Prabumulih. (Ist)

Tak hanya itu, upaya penanggulangan HIV/AIDS turut digalakkan melalui sosialisasi kepada masyarakat mengenai seluk beluk HIV/AIDS. Program ini juga menggagas usaha produktif berupa jasa pembuatan kaos dan sablon yang kemudian turut menopang kegiatan ekonomi warga masyarakat, terutama para ODHA.

Baru-baru ini PEP Subang juga menjajaki inovasi dalam pengelolaan limbah konsumsi. Melalui program yang dinamakan PESONA Subang, anak perusahaan Pertamina (Persero) ini mendukung usaha pengembangan serat daun nanas sebagai produk turunan komoditas nanas. Kabupaten Subang sendiri terkenal dengan sebutan “Kota Nanas”, sehingga program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sumber daya wilayah.

Melalui proses ekstraksi yang menghasilkan serat daun nanas, nilai ekonomi dari limbah daun nanas ini dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan bagi warga desa setempat. 

Atas berbagai inisiatif ini, PEP Subang memperoleh pengakuan dari Bupati Subang pada seremoni Subang CSR Award 2022 dengan menyabet penghargaan kategori Jawara Riksa.

Apresiasi Jawara Riksa sendiri dianugerahkan bagi perusahaan yang bergerak di sektor lingkungan hidup, pertambangan, dan energi di wilayah Kabupaten Subang yang konsisten mengimplementasikan program Corporate Social Responsibility (CSR).  

Di tengah kebutuhan energi nasional yang terus meningkat, menemukan minyak dan gas bumi (migas) menjadi semakin sulit

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya