Liputan6.com, Jakarta Tenaga kesehatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mengimbau agar jemaah haji selalu mengenakan alas kaki sebab sudah dua kasus luka bakar yang ditangani petugas. Sebab suhu di Arab Saudi sangat panas.
Jamaah haji asal kelompok terbang (Kloter) SUB Muhammad Nur Hamid merupakan pasien kedua dengan kasus luka bakar. Ia tiba di KKHI pukul 14.30 WAS diantar dokter kloter.
Advertisement
Untuk observasi dan mendapatkan perawatan lebih lanjut, Nur Hadi akan dirawat inap di KKHI Madinah selama beberapa hari kedepan, dikutip laman SehatNegeriku, Kamis (9/6/2022).
“Setelah dilakukan debridement dan perawatan luka, kemudian pasien kami lakukan perawatan lebih lanjut rawat inap agar luka cepat membaik,” kata dokter spesialis bedah dr Nur Eko Hadi Sucipto di ruangan observasi KKHI Madinah, Selasa (7/6).
Eko mengatakan, kasus luka bakar karena tak memakai sandal ini merupakan kasus berulang pada jamaah haji. Untuk itu dia mengingatkan jamaah patuh terhadap pesan-pesan kesehatan yang disampaikan petugas kesehatan di lapangan.
Eko mengatakan, kaki melepuh merupakan kasus kedua yang ditangani dalam dua hari terakhir di KKHI Madinah. Pasien sebelumnya Basri Tasmin Basyir Arif, yang merupakan Jemaah haji embarkasi PDG mendapatkan perawatan kaki melepuh pada minggu (5/6 Untuk itu dia mengingatkan jamaah agar selalu disiplin menerapkan tips-tips berhaji sehat sesuai dengan anjuran petugas kesehatan haji.
“Kami tak henti-hentinya mengingatkan dan menyarankan jamaah agar selalu disiplin dalam menerapkan pesan-pesan kesehatan,” katanya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cuaca Panas di Saudi
Kementerian Agama memperkirakan, suhu tertinggi di Arab Saudi mencapai 44 derajat celsius namun terasa lebih panas seperti suhu 47 derajat celsius pada siang hari. Sementara suhu terendah 33 derajat celsius pada dini hari.
“Kami selalu mengimbau kepada jemaah haji untuk tidak banyak beraktivitas di luar ruangan. Apabila harus keluar ruangan, jemaah haji perlu melengkapi alat pelindung diri dan memakai sandal atau alas kaki,” terang Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana, dikutip laman Kemenag.
“Jemaah haji juga perlu lebih sering minum sebelum haus, mengonsumsi vitamin, dan menjaga kesehatan dengan makan, minum, dan istirahat yang seimbang. Jangan tunggu haus (untuk minum) agar jemaah kita terhindar dari dehidrasi,” sambungnya.
Budi mengatakan, saat ini sudah ada 7.054 jemaah haji Indonesia di Madinah. Dari jumlah itu, ada dua jemaah yang sedang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.
Advertisement
3.259 jemaah telah diberangkatkan
Hari ini akan diberangkatkan 3.259 jemaah dari lima embarkasi, yaitu: dua kloter dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede atau JKG (786), dua kloter dari embarkasi Jakarta-Bekasi atau JKS (820), masing-masing satu kloter dari embarkasi Padang atau PDG (393) dan embarkasi Solo atau SOC (360), serta dua kloter dari embarkasi Surabaya atau SUB (900).
Budi berharap jemaah memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga Kesehatan. Pemerintah juga memohon bantuan dan dukungan semua pihak, terutama alim ulama dan para guru agar dapat menyampaikan di majelis-majelis ilmu yang diampunya tentang pentingnya menjaga kesehatan jemaah haji selama di tanah suci.
“Kami juga minta para pembimbing ibadah dan petugas haji selalu mengedukasi jemaah untuk memperbanyak minum, jangan menunggu haus, serta tidak melakukan aktivitas yang berlebihan,” terangnya.
Tiga hari masa keberangkatan, lanjut Budi, tercatat ada 22 jemaah yang keberangkatannya tertunda karena hasil PCR nya positif. Sebanyak 13 jemaah telah melakukan swab ulang dan hasilnya negatif. Mereka sudah diberangkatkan ke Tanah Suci. “Masih ada 9 jemaah yang harus ditunda keberangkatannya,” jelasnya.
"Kami ingatkan, meski pandemi sudah melandai, semua tetap harus menerapkan protokol kesehatan," tandasnya.
WA Center Haji
Kementerian Agama juga merilis WA Center atau nomor telepon khusus yang bisa menjadi saluran komunikasi jemaah dan masyarakat terkait penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M.
“Untuk memudahkan jemaah dan masyarakat dalam mengupdate informasi, sekaligus mendekatkan layanan kepada mereka, kami telah menyiapkan WA Center di nomor +966 503500017,” terang Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo.
Wibowo, panggilan akrabnya, berharap WA Center ini dapat menjadi media komunikasi antara jemaah dengan petugas bila ada kebutuhan layanan. Begitu juga bagi orang lain saat mengetahui keberadaan jemaah yang membutuhkan layanan.
Kita akan standby 24 jam selama musim haji,” terangnya.
Menurutnya, nomor WA Center ini juga sudah tercatat di setiap hotel yang ditempati jemaah haji Indonesia. “Kita sudah buat dalam bentuk stiker dan spanduk yang ditempel di hotel jemaah haji Indonesia dan bus shalawat,” jelasnya.
“Kita berharapan ini bisa diketahui jemaah sehingga dapat dimanfaatkan mereka bila membutuhkan layanan,” sambungnya.
Wibowo menambahkan, Kementerian Agama telah menyiapkan pusat penanganan krisis dalam penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M. Salah satu tugas organ ini adalah memantau dan merespon setiap informasi yang disampaikan jemaah atau masyarakat agar bisa segera ditindaklanjuti dengan baik.
“Informasi dari jemaah, nantinya akan segera diproses dan didistribusikan kepada para penanggung jawab layanan untuk segera ditindaklanjuti,” tuturnya.
“Proses penyelesaian masalah juga akan dipantau untuk memastikan jemaah terlayani dengan baik,” pungkasnya.
Advertisement