Liputan6.com, Jakarta Jelang penyelenggaraan pesta olahraga disabilitas ASEAN Para Games (APG) XI 2022, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau persiapan venue kolam renang.
Venue renang pada multievent olahraga APG berada di Solo Raya dan pertandingannya akan dilaksanakan di Kolam Renang Jatidiri wilayah Semarang.
Advertisement
Semula, arena lomba untuk cabang akuatik tersebut rencananya akan dilaksanakan di kolam renang Intan Pari, Karanganyar.
“Namun karena di sana kebetulan tidak tersedia fasilitas untuk kolam renang jadi dialihkan di Semarang yang kebetulan di sini sudah sangat siap,” ujar Muhadjir mengutip keterangan pers Kamis (9/6/2022).
Sejauh ini persiapan venue kolam renang di Kolam Renang Jatidiri sudah mencapai 90 persen. Namun, beberapa perbaikan kecil masih dibutuhkan, seperti akses jalan sepanjang kurang lebih 200 meter menuju Kolam Renang Jatidiri.
“Dari segi kolam renangnya sudah siap, hanya kan ada perbaikan kecil terutama untuk akses jalan dan pembersihan tempat pemanasan atlet. Tapi tidak perlu ada anggaran khusus, karena sudah dikunci dengan Perpres. Nanti akan diupayakan oleh kajati melalui CSR,” jelasnya.
Perkembangan ini selanjutnya akan segera disampaikan kepada presiden, lanjut Muhadjir.
“Mudah-mudahan semuanya cepat selesai. Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran yang ada di Provinsi Jawa Tengah terutama cabang olahraga renang yang bersedia dan sudah menyiapkan dengan baik venue untuk renang APG 2022 ini.”
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dilaksanakan 30 Juli Mendatang
Perhelatan ASEAN Para Games XI Indonesia di Kota Solo Jawa Tengah terjadwal akan dilaksanakan pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2022 mendatang.
Sebanyak 1.648 atlet dari 11 negara terkonfirmasi akan ikut serta dalam multievent olahraga APG tersebut.
Sebelumnya, ASEAN Para Sport Federation (APSF) saat meninjau persiapan penyelenggaraan APG pada Mei melihat langsung jika venue kolam renang di Karanganyar memang belum dibangun atau masih berupa tanah.
Saat dikonfirmasi, Presiden APSF Mayjen Osoth Bhavilai menyebut venue cabor renang sangat membuat pihaknya ketar ketir.
"Memang informasi yang kami terima spesifikasi internasional, tapi kolam renang belum ada," kata Osoth kepada awak media di Hotel Alila Solo, Selasa (10/5/2022).
Meski begitu, Osoth menjelaskan jika pihak panitia sudah menjanjikan venue kolam renang akan selesai dan bisa digunakan pada saat ASEAN Para Games 2022 pada Juli mendatang sebelum kemudian diputuskan untuk pindah ke Semarang.
"Harapan kami proyek kolam renang terjadi sesuai yang direncanakan, kualitas, spesifikasi, maupun waktunya," ujar dia.
Advertisement
Ketersediaan Toilet Khusus
Tak hanya terkait venue kolam renang, APSF juga menyoroti kondisi toilet yang akan digunakan oleh para atlet ASEAN Para Games, tampak ada toilet yang pintunya belum sesuai dengan kebutuhan atlet.
"Paling jadi pusat perhatian adalah, ini pesta olahraga atlet disabilitas, yang jadi perhatian akses disabilitas terutama toilet. Lebar pintu masuk toilet minimal 80 sentimeter, tapi ada yang belum 80 sentimeter," tutur dia.
Terkait perhelatan APG 2022, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyampaikan empat poin penting dalam persiapan menjadi tuan rumah ASEAN Para Games XI.
Dalam keterangan tertulis, Rabu, poin pertama adalah dari sisi payung hukum yang menjadi dasar dalam penyelenggaraan pesta olahraga disabilitas se-Asia Tenggara tersebut.
"Kedua dari sisi penganggaran, ketiga dari sisi kesiapan infrastruktur, dan keempat dari sisi teknis penyelenggaraan," ujar Amali, dikutip Antara.
Ia pun telah menyelenggarakan rapat yang dihadiri Ketua Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Senny Marbun dan perwakilan dari Kementerian terkait antara lain Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, dan Kementerian Hukum dan HAM.
Jadi Tuan Rumah yang Baik
Dalam rapat tersebut, Amali berharap Indonesia sebagai tuan rumah mampu menjadi tuan rumah yang baik, meski secara persiapan tergolong singkat.
"Kita sudah punya pengalaman menyelenggarakan ini. Semoga dengan pengalaman tersebut, kita bisa menyelesaikan berbagai hal yang harus dipersiapkan sebelum kita melakukan kegiatan," kata Amali.
Sementara itu, Ketua NPC Indonesia Senny Marbun bersyukur karena Presiden Joko Widodo dan Menpora Amali menindaklanjuti usulan menjadikan Indonesia tuan rumah ASEAN Para Games setelah Filipina pada 2019 dan Vietnam 2022 tidak menyelenggarakan ajang tersebut.
Padahal ASEAN Para Games biasanya diselenggarakan setelah SEA Games dengan tuan rumah yang sama.
"Luar biasa pak presiden menerima usulan saya, Pak Jokowi mengatakan memang ini adalah keinginan seluruh masyarakat difabel se-ASEAN," ujar Senny.
Terkait persiapan ASEAN Para Games XI, Senny memastikan tidak ada kendala berarti. Persiapan infrastruktur sedang dilakukan renovasi oleh kementerian terkait.
Sementara Peraturan Presiden (Perpres) tengah digodok di Kementerian Hukum dan HAM, secepatnya akan diterbitkan sebagai payung hukum kegiatan.
"Kalau kesiapan negara-negara peserta, mereka sudah siap datang ke sini dan sangat ingin sekali bertanding di Indonesia," kata Senny menambahkan.
Advertisement