Liputan6.com, Shanghai - Beberapa bagian di wilayah Shanghai mulai memberlakukan pembatasan penguncian baru pada Kamis (9 Juni).
Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (9/6/2022) dengan penduduk distrik Minhang yang luas terpaksa tinggal di rumah selama dua hari dalam upaya untuk mengendalikan risiko penularan COVID-19.
Minhang, rumah bagi lebih dari 2 juta orang, akan melakukan tes untuk semua penduduk pada 11 Juni, dan pembatasan akan dicabut setelah pengujian selesai, kata pemerintah di akun WeChat-nya.
Baca Juga
Advertisement
Shanghai melaporkan empat kasus COVID-19 bergejala baru yang dikonfirmasi pada hari Rabu, semuanya di zona yang sudah dikarantina. Tidak ada kasus baru di distrik Minhang.
Shanghai Disney Resort juga mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan membuka kembali beberapa area ritel dan taman mulai Jumat.
Namun, taman Disneyland utama, Disneytown dan dua hotel resornya akan tetap ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut karena "tim resor terus mempersiapkan pembukaan kembali seluruh resor".
"Berharap Star Park, World of Disney Store dan Blue Sky Boulevard akan kembali beroperasi pada 10 Juni 2022," katanya dalam sebuah pernyataan.
Shanghai Disney Resort telah ditutup sejak 21 Maret 2022.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Shanghai Mulai Bangkit Usai Cabut Lockdown Akibat COVID-19
Shanghai telah mulai mencabut lockdown COVID-19 yang diterapkan selama dua bulan. Kota Shanghai yang memiliki 25 juta populasi ini kembali mulai beraktivitas.
Pekan ini, pemerintah Shanghai memang sudah melonggarkan pembatasan COVID-19 di area-area risiko rendah. Masyarakat Shanghai lantas memakai kesempatan ini untuk berjalan-jalan.
Menurut laporan media pemerintah China, Global Times, Jumat (3/6/2022), transportasi publik mulai kembali ramai, area komersil juga kembali diserbu pelanggan dengan pembatasan 75 persen, dan orang-orang mengantre di toko barang mewah.
Seorang wanita Shanghai bernama Li Man mengaku menyaksikan banyak orang dari berbagai latar rasial dan usia yang berbeda-beda di kafe dan bar.
"Saya tahu bahwa Shanghai yang lama telah kembali," ujar Li Man yang merasakan lockdown selama 67 hari.
Lokasi-lokasi hiburan seperti taman dan tempat hiburan juga sudah buka dengan pembatasan angka penunjung. Namun, Shanghai Disney Resort yang populer masih belum mengumumkan tanggal pembukaan.
Advertisement
Masih Waspada
Pemerintah Shanghai memberikan apreasiasi kepada warga, serta berjanji agar adanya "restorasi penuh" di Shanghai.
Zeng Guang, mantan kepala epidemiolog di China's Centers for Disease Control and Prevention, berkata Shanghai mungkin tak bisa pulih dalam waktu semalam, tetapi telah belajar cara menyeimbangkan antara kesehatan dan ekonomi, yakni dengan memastikan angka kematian tetap rendah, warga tak terdampak pandemi, dan GDP tak terdampak berat.
Global Times menyebut bahwa warga Shanghai masih waspada terhadap risiko lonjakan kasus. Warga masih memerintah suhu mereka, memindai kode kesehatan, dan membersihkan tangan sebelum masuk toko dan pusat perbelanjaan. Warga juga mengantre untuk ikut tes COVID-19 yang tersedia.
Tanda Lockdown di Shanghai Dicabut
Sebelumnya dilaporkan, pihak berwenang Shanghai telah mulai membongkar pagar di sekitar kompleks perumahan dan merobek pita polisi dari alun-alun dan bangunan umum, untuk melegakan 25 juta penduduk kota itu, sebelum lockdown selama dua bulan dicabut pada tengah malam.
Pada Senin malam, beberapa orang diizinkan keluar dari kompleks mereka untuk berjalan-jalan singkat memanfaatkan lalu lintas yang ditangguhkan untuk berkumpul untuk minum bir dan es krim di jalan-jalan yang sepi, tetapi ada rasa waspada dan kecemasan di antara penduduk. Demikian seperti dikutip dari laman The Guardian, Rabu (1/6).
Sebagian besar akan terjebak di dalam ruangan lagi sampai tengah malam, seperti yang telah mereka lakukan selama dua bulan terakhir di bawah lockdown yang telah menyebabkan hilangnya pendapatan, stres dan keputusasaan bagi jutaan orang yang berjuang untuk mengakses makanan atau mendapatkan perawatan kesehatan darurat.
Isolasi yang berkepanjangan telah memicu kemarahan publik dan protes yang jarang terjadi di dalam Shanghai dan menghancurkan ekonomi manufaktur dan ekspor kota itu, mengganggu rantai pasokan di China dan di seluruh dunia, dan memperlambat perdagangan internasional.
Kehidupan diatur untuk kembali ke sesuatu yang lebih seperti normal mulai Rabu, ketika izin yang dikeluarkan oleh bangunan tempat tinggal bagi orang-orang untuk pergi keluar selama beberapa jam akan dibatalkan, transportasi umum akan dilanjutkan dan penduduk dapat kembali bekerja.
“Sekarang saya akan kembali bekerja tiba-tiba, saya merasa sedikit gugup,” kata penduduk Joseph Mak, yang bekerja di bidang pendidikan. “Sulit dipercaya itu benar-benar terjadi.”
Advertisement