Liputan6.com, Seoul - Sedikitnya tujuh orang dipastikan tewas dan 46 lainnya luka-luka dalam kebakaran yang terjadi di sebuah gedung perkantoran di kota Daegu, Korea Selatan.
Dikutip dari laman Xinhua, Kamis (9/6/2022), hal ini dikonfirmasi oleh kantor berita Yonhap, mengutip otoritas pemadam kebakaran.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 10:55 waktu setempat di gedung perkantoran tujuh lantai di Daegu, sekitar 300 km selatan ibu kota Seoul.
Baca Juga
Advertisement
Tujuh orang ditemukan tewas, dan 46 orang luka-luka setelah menghirup asap. Puluhan lainnya melarikan diri dari gedung.
Sekitar 50 mobil pemadam kebakaran dan 160 personel pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian dan api berhasil dipadamkan sekitar 20 menit kemudian.
Penyebab pasti dari insiden itu sedang diselidiki.
Kebakaran di Singapura
Satu orang dilaporkan meninggal dunia dan tiga lainnya dibawa ke rumah sakit setelah insiden kebakaran terjadi di sebuah flat Perumahan dan Pengembangan (HDB) di Bedok, Singapura pada Jumat 13 Mei 2022.
Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) disiagakan untuk mengatasi kebakaran yang terjadi di Blok 409 Bedok North Avenue 2 pada hari Jumat sekitar pukul 06.35 pagi.
SCDF pertama kali tiba dalam enam menit usai insiden terjadi, kata pasukan itu dalam sebuah unggahan di laman Facebook, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (13/5/2022).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Operasi Pemadaman Api
Selama operasi pemadam kebakaran, empat orang di lokasi kejadian ditemukan tidak sadarkan diri di unit tersebut.
Unit tersebut dilaporkan memiliki "akumulasi besar barang-barang yang mudah terbakar", demikian pernyataan dari SCDF.
Tiga orang, termasuk seorang balita, ditemukan di kamar tidur sementara satu orang ditemukan di ruang tamu.
Warga yang ditemukan di ruang tamu dinyatakan meninggal di tempat oleh paramedis.
"Karena kekacauan di kamar tidur, petugas pemadam kebakaran harus memaksa masuk ke kamar tersebut untuk melakukan operasi penyelamatan," kata SCDF.
Awak layanan medis darurat melakukan resusitasi kardiopulmoner pada dua korban dan ketiga orang itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Changi, Singapura.
Advertisement
Upaya Petugas
SCDF juga memaksa masuk ke unit penduduk yang berdekatan dan menyelamatkan tiga orang, yang dinilai mengalami luka ringan. Namun, ketiga orang tersebut menolak untuk dibawa ke rumah sakit.
60 orang dievakuasi dari unit tetangga sebagai tindakan pencegahan. Penyebab kebakaran sedang diselidiki, kata SCDF.
Dalam sebuah posting Facebook pada Jumat (13/5), Menteri Negara Komunikasi dan Informatika serta Pembangunan Nasional Tan Kiat How mengatakan bahwa penghuni unit itu termasuk seorang ibu dan seorang balita, yang keduanya dibawa ke rumah sakit.
"Pikiran saya bersama mereka dan saya berharap mereka akan baik-baik saja," kata Tan, yang merupakan Anggota Parlemen untuk East Coast GRC.
“Saya berterima kasih kepada warga atas kerja sama dan pengertiannya. Saya juga berterima kasih kepada SCDF atas respon cepatnya. Instansi akan menyelidiki penyebab kebakaran ini,” katanya.
Sedikitnya 19 Orang Tewas dalam Insiden Kebakaran Apartemen di New York
Kebakaran apartemen belum lama ini pernah terjadi di New York.
Sedikitnya 19 orang, termasuk sembilan anak-anak, tewas setelah kebakaran di gedung apartemen New York.
32 orang lainnya dikirim ke rumah sakit dan beberapa di antaranya dalam kondisi kritis, menurut Walikota New York Eric Adams.
Dilansir dari laman BBC, Senin (10/1/2022), Komisaris pemadam kebakaran Daniel Nigro mengatakan mereka telah menemukan korban di setiap lantai blok 19 lantai itu, dengan mengatakan kebakaran seperti itu "belum pernah terjadi sebelumnya".
Dia mengatakan kepada NBC News, jumlah korban tewas adalah yang terburuk yang terjadi di New York selama 30 tahun.
Kebakaran hari Minggu terjadi di sebuah apartemen yang membentang di lantai dua dan tiga blok apartemen Bronx sekitar pukul 11:00 waktu setempat (16:00 GMT), kata para pejabat.
Insiden itu terjadi beberapa hari setelah kebakaran apartemen di Philadelphia menewaskan 12 orang, dengan delapan anak di antara yang tewas.
Sekitar 200 petugas pemadam kebakaran dikirim untuk mengatasi kobaran api, yang diyakini para pejabat dipicu oleh pemanas listrik yang tidak berfungsi.
Komisaris Nigro mengatakan kebakaran terjadi di dua lantai, tetapi asap sudah menyebar ke mana-mana.
Ia menambahkan bahwa pintu apartemen tempat api mulai dibiarkan terbuka, dan asap kemudian menyebar ke setiap lantai.
"Anggota menemukan korban di setiap lantai di tangga dan membawa mereka keluar karena serangan jantung dan pernapasan," katanya.
Advertisement