Punya 9 Pabrik, Waskita Beton Sanggup Produksi 3,7 Juta Ton Precast per Tahun

Guna mendukung Proyek Strategis Pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur, PT Waskita Beton Precast Tbk memiliki investasi berupa Plant yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2022, 14:45 WIB
Pekerja merangkai baja untuk pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Masa pandemi Covid-19, Waskita Beton Precast melaksanakan rapid test berkala agar tetap menjalankan kualitas produk. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Guna mendukung Proyek Strategis Pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur, PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham : WSBP) memiliki investasi berupa Plant yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan.

Saat ini perusahaan tercatat memiliki 9 plant, di mana 5 plant yang telah terintegrasi dalam PlantIntegrasi Jawa Barat (Plant Sadang, Plant Cibitung, Plant Subang, Plant Kalijati, dan PlantKarawang), dan 4 plant antara lain Plant Bojonegara, Plant Klaten, Plant Prambon, dan Plant Gasing.

“Hingga saat ini total kapasitas produksi WSBP sebesar 3,7 juta ton per tahun,” ungkap FX Poerbayu Ratsunu, President Director WSBP.

Sejalan dengan berbagai proyek yang tengah dikerjakan dandidapat oleh perusahaan, berdampak pada adanya aktivitas produksi di seluruh plant.

Berbagai produk precast yang berkualitas diproduksi di plant-plant ini, di antaranya Spun pile hingga diameter 1,2 m, Girder (PCI, PCU, PCT, Box girder), CCSP, FCSP, Full slab, RC Pipe, square pile, barrier, u-ditch, tetrapod, rumah modular, panel RISHA hingga inovasi bantalan jalan rel tipe 1435dan 1067, dan tiang listrik beton.

Melalui plant-plant ini WSBP mewujudkan komitmen terhadap pembangunan infrastruktur diIndonesia. Beberapa proyek besar yang diperoleh dari Waskita Grup maupun eksternal dari Pemerintah, BUMN, dan swasta.

“Kami jeli dalam melihat peluang yang ada baik dari proyek internal maupun eksternal, yang dapat meningkatkan kinerja WSBP untuk semakin bertumbuh,” kata Poerbayu.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dukung Proyek Tol

Pekerja menyelesaikan pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Untuk tetap menciptakan inovasi dan meningkatkan kualitas produk menuju new normal Waskita Beton Precast menjalankan protokol kesehatan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

WSBP juga akan melakukan improvement untuk meningkatkan utilitas dan mampu memproduksi inovasi produk lainnya.

WSBP siap untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek yang juga merupakan Proyek Investasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) khususnya Proyek Tol Transjawa dan Sumatera.

Adapun ruas tol yang menjadi fokus utama penyelesaian yaitu Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, Tol Cimanggis – Cibitung, Tol Ciawi – Sukabumi, Tol Pejagan – Pemalang, Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar dan satu ruas tol di Pulau Sumatera yaitu Tol Kayu Agung – Palembang – Betung.

Selain itu, WSBP juga menyuplai produk untuk berbagai proyek gedung, jembatan, perumahan, bendungan dan bandara. Adapun proyek-proyek tersebut sebelumnya juga telah disuplai oleh WSBP dan ke depannya akan menjadi potensi nilai kontrak baru bagi Perusahaan.

 

 


Kontrak

Pekerja merangkai baja untuk PC-I Girder di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Anak usaha PT Waskita Karya yang mampu memproduksi 450 ribu ton per tahun mewajibkan pekerja dan pegawai kenakan masker dengan kebijakan new normal. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Hingga TW I/2022 WSBP masih memiliki nilai kontrak dikelola sebesar Rp 3,58 triliun.Lebih lanjut Poerbayu menyampaikan dalam mendukung percepatan proses pengiriman produk keproyek, 2 plant miliki WSBP yaitu Plant Gasing dan Plant Bojonegara memiliki dermaga sendiri yang nantinya juga akan dilakukan improvement yang digunakan untuk loading-unloading material dan produk.

Begitu pula dalam proses aktivitas bisnis dan operasional, WSBP selalu memastikan prosedur HSE berjalan dengan baik terutama mengidentifikasi bahaya dan melakukan penilaian risiko pada setiap proses kerja serta disosialisasikan kepada seluruh pegawai baik di kantor pusat maupun pekerja di lapangan sehingga bisa mengurangi dan mencegah potensi risiko kecelakaan kerja.

“Keberhasilan yang kami miliki saat ini terutama dalam hal produksi precast, tidak lepas dari adanya dukungan yang besar dari seluruh vendor yang membantu menyuplai material yang berkualitas,”ungkap Poerbayu.

Harapannya kerja sama antara WSBP dan seluruh vendor produksi dapat terus terjalin dan berkelanjutan.

 

Infografis Indeks Infrastruktur Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya