PKS dan PKB Bangun Poros Ketiga, Siap Ajak NasDem-Demokrat

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tengah bersiap membentuk poros ketiga untuk Pilpres 2024.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 09 Jun 2022, 14:52 WIB
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana membangun poros ketiga di Pilpres 2024. (Foto: Delvira Hutabarat/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tengah bersiap membentuk poros ketiga untuk Pilpres 2024.

Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi menyatakan kedua partai berharap segera terbentuk poros ketiga. Dengan demikian tidak ada hanya dua paslon yang bertarung.

"Saya berharap poros ketiga, kenapa? karena yang 1 sudah jelas porosnya, kedua sudah jelas, yang ketiga ini membongkar kebuntuan," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (9/6/2022).

Aboe berharap, pertemuan PKB dan PKS bisa menarik banyak parpol lain merapat, seperti NasDem dan Demokrat, untuk membuat koalisi ketiga.

Sebab pihaknya hanya butuh 7 kursi atau satu partai untuk bisa mengusung capres

"Pertemuan gabungan ini akan jadi magnet yang keras, magnet yang baik untuk para partai yang lain yang bergabung, kalau 50 sama 58, tinggal 7, artinya tinggal 1 partai. Ya kita lihat lah semoga berjalan panjang umurnya dan bisa bertahan," kata dia.

"Kita siap dengan Nasdem, kita siap Demokrat, kita siap dengan yang lain, kita siap enggak ada masalah," sambungnya.

Sementara terkait nama capres yang akan diusung, Aboe menyatakan PKS tidak masalah bisa Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang maju di ajang Pemilu 2024.

"Misalkan AMI (Abdul Muhaimin Iskandar) mau presiden, silahkan bismillah enggak apa-apa kita enggak ada masalah," kata dia.

 


Bisa Menarik

Wacana koalisi antar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kian santer terdengar.

Terkait kemungkinan koalisi PKB dengan PKS pada Pemilu 2024 mendatang, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan bahwa koalisi digagas atas tujuan untuk menang.

”Jadi apapun koalisi itu, arahnya meraih kemenangan capres-cawapres. Apakah misalkan PKB dengan PKS mungkin berkoalisi? Sangat mungkin jika koalisi itu menjanjikan harapan menang dan menjanjikan harapan ke arah yang lebih baik,” kata Gus Jazil di Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Gus Jazil mengatakan bahwa PKB dengan PKS memiliki romantisme masa lalu ketika bergabung dalam koalisi Poros Tengah bersama sejumlah parpol berbasis Islam lainnya, seperti PAN, PBB, dan PPP yang berhasil menjadikan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) presiden pada 1999. Saat itu, PKS masih bernama Partai Keadilan (PK).

”Artinya koalisi PKB dengan PKS ini bukan hal baru, bahkan pernah mendudukkan orang sebagai presiden. Apakah 2024 bisa membangun koalisi dan menjadikan capres koalisi itu menang, sangat mungkin,” tuturnya.

 


Beri Panggung

Gus Jazil pun menyampaikan apresiasi kepada PKS yang memberikan panggung kepada Gus Muhaimin dalam Milad PKS untuk menyampaikan gagasannya di forum yang berkelas.

”Itu tandanya PKS dengan PKB sedang membangun kemesraan, mudah-mudahan publik melihat itu. Dan kemesraan ini sesungguhnya juga terjadi di masa-masa lalu. Kami berharap kemesraan ini terulang lagi dimasa depan,” katanya.

Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan bahwa pemilu adalah terminal perubahan. Masyarakat menginginkan hal baru.

”Kalau terjadi koalisi PKB dan PKS, ini sesuatu yang baru maka akan menjadi magnet bagi partai lain untuk ikut. Minimal partai-partai di luar partai-partai gajah. Ini bisa menjadi ‘koalisi semut merah’, kecil tapi berasa,” tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya