Puradelta Lestari Tebar Dividen Rp 120,5 Miliar, Cek Jadwalnya

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) bagikan total dividen 2021 Rp 698,87 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Jun 2022, 16:42 WIB
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) akan membagikan dividen tunai final sebesar Rp 120,5 miliar atau Rp 2,5 per saham. Rencana pembagian dividen ini telah mendapat restu pemegang saham perseroan melalui RUPS 6 Juni 2022.

Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp 578,4 miliar atau Rp 12 per saham yang telah dibayarkan pada 23 Desember 2021. Sehingga total dividen yang dibagikan Puradelta Lestariatas laba tahun buku 2021 adalah sebesar Rp 698,87 miliar.

Sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 714,74 miliar dengan marjin laba bersih sebesar 49,6 persen. Melalui hasil tersebut, perseroan mencatatkan laba bersih per saham sebesar Rp 14,83.

Raihan itu berasal dari pendapatan usaha yang tercatat sebesar Rp 1,44 triliun di 2021. Segmen industri menjadi kontributor utama pendapatan usaha perseroan dengan sumbangan sebesar Rp 1,18 triliun atau sekitar 81,9 persen dari pendapatan usaha perseroan.

Kemudian, segmen hunian dan komersial masing-masing menyumbang Rp 125 miliar dan Rp 117 miliar, atau masing-masing menyumbang 8,7 persen dan 8,1 persen dari pendapatan usaha perseroan. Di samping itu, segmen hotel menyumbang Rp11 miliar atau 0,7 persen dari pendapatan usaha perseroan, sedangkan segmen sewa menyumbang Rp 8 miliar atau 0,5 persen dari pendapatan usaha perseroan.

Jadwal pembagian dividen:

Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 14 Juni 2022

Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 15 Juni 2022

Tanggal cum dividen di pasar tunai: 16 Juni 2022

Tanggal ex dividen di pasar tunai: 17 Juni 2022

Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 16 Juni 2022 pukul 16.00

Tanggal pembayaran dividen: 30 Juni 2022

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Prapenjualan Kuartal I 2022

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pengembang kawasan modern terpadu Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), meraih prapenjualan atau marketing sales Rp 615 miliar pada kuartal I 2022.

Prapenjualan itu sekitar 34,2 persen dari target marketing sales 2022 sebesar Rp 1,8 triliun. Capaian marketing sales PT Puradelta Lestari Tbk pada awal 2022 ini terutama berasal dari penjualan lahan industri.

"Pada kuartal pertama tahun 2022, Perseroan menjual 16,8 hektar lahan industrinya," kata Direktur PT Puradelta Lestari, Tondy Suwanto, dikutip dari keterbukan informasi, Senin, 18 April 2022.

"Di samping itu, terdapat juga penjualan segmen komersial dan hunian," ia menambahkan.

Tondy Suwanto menambahkan, beberapa proses negosiasi jual beli telah berlangsung sejak 2021, tetapi mengalami hambatan karena pembatasan mobilitas akibat pandemi yang berlangsung.

"Di awal tahun 2022 ini, kami telah berhasil menyelesaikan beberapa transaksi yang tertunda akibat pandemi di tahun sebelumnya. Kami mengupayakan untuk menyelesaikan beberapa proses negosiasi dan transaksi lainnya di sisa tahun ini yang tentunya akan menambah raihan marketing sales Perseroan,” ujar Tondy.

 


Didukung Kenaikan Harga Penjualan

Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tak hanya itu, raihan marketing sales pada kuartal pertama I 2022 sebesar Rp 615 miliar ini lebih tinggi dibandingkan dengan raihan marketing sales di kuartal pertama tahun 2021 sebesar Rp 228 miliar.

Capaian yang baik pada kuartal I 2022 ini didukung oleh kenaikan harga penjualan rata-rata dan meningkatnya permintaaan, khususnya dari sektor data center.

Mengantisipasi tingginya permintaan lahan industri dari data center, Perseroan sendiri telah mengembangkan zona industri khusus yang didedikasikan untuk data center dan industri serupa dan dilengkapi dengan infrastruktur berteknologi tinggi.

"Kami telah membangun segala fasilitas dan infrastruktur terbaik untuk mendukung aktivitas dari data center di zona industri khusus tersebut. Hal ini tentunya menjadi keunggulan tersendiri bagi kami, dimana sudah banyak pelanggan data center telah bergabung di kawasan industri kami. Ke depannya, kawasan industri GIIC Kota Deltamas akan menjadi sebuah pusat data center di Indonesia," tulis Tondy.

 


Permintaan Lahan Industri

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Perseroan akan terus menangkap peluang yang ada. Saat ini, masih ada permintaan lahan industri sekitar 70 hektar.

"Mayoritas permintaan masih datang dari sektor data center,” kata Tondy Suwanto.

Ia mengatakan, Perseroan akan terus mengembangkan zona industri khususnya sehingga dapat memberikan layanan yang terbaik bagi para pelanggannya.

Selain penjualan lahan industri, raihan marketing sales Perseroan juga didukung oleh penjualan lahan komersial dan produk hunian.

Para pelaku bisnis telah menanamkan modalnya untuk membeli lahan komersial dan berbisnis di kawasan Kota Deltamas. Fasilitas-fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, dan pusat perbelanjaan besar akan segera hadir di Kota Deltamas untuk mendukung gaya hidup bagi para penghuninya.

Sedangkan produk-produk hunian rumah tapak seperti NarayaPark, Woodchester, dan Savasa, terus dikembangkan untuk menciptakan sebuah konsep one-stop-living city di mana masyarakat dapat tinggal, bekerja, bersekolah, berbelanja, dan bersosialisasi di sebuah kawasan mandiri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya