Penguatan Literasi Digital Dibutuhkan untuk Imbangi Perkembangan Teknologi

Indeks literasi digital Indonesia pada 2021, sebesar 3,49 dari 5. Angka tersebut dinilai perlu ditingkatkan lagi.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2022, 18:00 WIB
Pengunjung berswafoto usai Pembelian Asuransi Kecelakaan Diri Askrindo pada gelaran Java Jazz Festival 2022 di booth DigiAsk Hall C2, JIExpo Kemayoran, Jakarta (28/05/2022). Askrindo mempersiapkan semua tenant serta mitra dengan berbagai channel pembayaran digital agar lebih banyak transaksi diakomodir tanpa banyak kontak fisik. (Liputan6.com/HO/Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi digital perlu diseimbangi dengan penguatan literasi digital masyarakat. Hal tersebut terungkap dalam webinar "Ngobrol Bareng Legislator - Jangan Asal Curhat di Media Sosial", Selasa (7/6/2022).

"Peningkatan penggunaan teknologi perlu diimbangi literasi digital yang mumpuni supaya masyarakat bisa memanfaatkan teknologi digital secara produktif dan tepat guna," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan dikutip dari video sambutannya, seperti dilansir dari Antara.

Indeks literasi digital Indonesia pada 2021, sebesar 3,49 dari 5. Angka tersebut dinilai perlu ditingkatkan lagi sebab masih tergolong sedang. Kominfo berharap dapat mencapai kategori baik.

Di tengah berkembangnya teknologi digita, suatu kemampuan literasi digital menjadi suatu kewajiban. Literasi digital semakin penting untuk dimiliki seseorang sejak pandemi Covid-19 terjadi, yang mana pandemi ini menyebabkan pengadopsian teknologi yang semakin meningkat dalam kehidupan sehari-hari.

Kominfo mengutip survei dari Hootsuite dan We Are Social, pada awal 2022, total pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta orang. Angka tersebut meningkat sebanyak 2,1 juta dibanding 2021.

"Saya yakin angka ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun," ujar Dirjen Aptika tersebut.

Meningkatnya penggunaan teknologi digital dan internet, mendorong juga peningkatan risiko negatif di internet. Mulai hoaks, konten-konten negatif, perundungan siber (cyberbully), hingga penipuan.

Bersamaan dengan perkembangan teknologi digital, pemerintah juga perlu mengembangkan sumber daya manusia di bidang digital. Dalam mewujudkan SDM digital, pemerintah melalui Kominfo telah menyediakan program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, yang telah dibuat sejak beberapa tahun kebelakang.

GNLD Siberkreasi sendiri merupakan program literasi digital yang memiliki beberapa tingkatan dan empat kurikulum. Empat kurikulum ini meliputi kecakapan digital, keamanan digital, etika digital dan kebudayaan digital.

Penulis: Viona Pricilla/Universitas Multimedia Nusantara

Sumber: https://www.antaranews.com/berita/2923833/kominfo-literasi-digital-perlu-ditingkatkan

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya