SMAR Tebar Dividen Rp 110 per Saham, Simak Jadwalnya

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) membagikan total dividen 2021 Rp 295 per saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Jun 2022, 17:10 WIB
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) akan membagikan dividen tunai final sebesar Rp 315,94 miliar atau Rp 110 per lembar saham. Besaran itu setara 11,18 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.

Rencana pembagian dividen itu telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui RUPT perseroan yang diselenggarakan Senin, 6 Juni 2022. Sebelumnya, SMAR telah membagikan dividen interim sebesar Rp 531,4 miliar atau Rp 185 per saham yang telah dibayarkan pada 24 November 2021.

Sehingga total dividen tunai yang dibagikan atas laba bersih perseroan tahun buku 2021 yakni Rp 847,3 miliar atau Rp 295 per saham. Sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,83 triliun.

Raihan itu berasal dari penjualan bersih yang naik menjadi Rp 57 triliun dari Rp 40,43 triliun pada 2020. Dividen tunai akan dibagikan kepada Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat pada Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada 16 Juni dengan ketentuan sebagai berikut:

Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 14 Juni 2022

Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 15 Juni 2022

Cum dividen di pasar tunai: 16 Juni 2022

Ex dividen di pasar tunai: 17 Juni 2022

Pembayaran dividen tunai: 14 Juni 2022

Pada penutupan perdagangan Kamis, 9 Juni 2022, saham SMAR stagnan di posisi Rp 5.100 per saham. Saham SMAR berada di level tertinggi Rp 5.150 dan terendah Rp 5.000. Saham SMAR mencatatkan total frekuensi perdagangan 116 kali dengan volume perdagangan 858 saham. Nilai transaksi Rp 434,4 juta.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


IHSG Gagal Bertahan di Zona Hijau

Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di zona hijau pada perdagangan Kamis, (9/6/2022). Akan tetapi, aksi beli investor asing sangat signifikan pada perdagangan Kamis pekan ini.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah terbatas 0,15 persen ke posisi 7.182,83. Indeks LQ45 merosot 0,43 persen ke posisi 1.037,17. Sebagian besar indeks acuan kompak tertekan.

Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.257,99 dan terendah 7.174,82. Sebanyak 318 saham melemah sehingga menekan IHSG. 202 saham menguat dan 173 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.609.406 kali dengan volume perdagangan 29 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 17,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,16 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.534.

 

 


Sektor Saham

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXenergy menguat 0,84 persen dan indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,17 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 1,57 persen dan catat koreksi terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXhealth susut 0,84 persen, indeks sektor saham IDXProperty melemah 0,83 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal melemah 0,81 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur tergelincir 0,70 persen, dan indeks sektor saham IDXbasic merosot 0,34 persen.

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan pada perdagangan Kamis, 9 Juni 2022. Bursa saham China turun meski data perdagangan Mei lebih baik dari yang diharapkan. Indeks Shanghai melemah 0,76 persen ke posisi 3.238,95. Indeks Shenzhen susut 1,85 persen ke posisi 11.810,58. Indeks Hang Seng merosot 0,9 persen.

 


Aksi Investor Asing dan Top Gainers-Losers

Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham IPPE melonjak 25 persen

-Saham ASHA melonjak 22,08 persen

-Saham TRIS melonjak 18,28 persen

-Saham BMSR melonjak 17,96 persen

-Saham RBMS melonjak 15,79 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham PANI melemah 6,99 persen

-Saham CSAP melemah 6,98 persen

-Saham SLIS melemah 6,93 persen

-Saham PSGO melemah 6,93 persen

-Saham IBST melemah 6,92 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 562,8 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 322,1 miliar

-Saham ASII senilai Rp 183,8 miliar

-Saham PTBA senilai Rp 46,2 miliar

-Saham ESSA senilai Rp 40,7 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBNI senilai Rp 141,3 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 75,6 miliar

-Saham PNLF senilai Rp 60,1 miliar

-Saham ACES senilai Rp 44,6 miliar

-Saham ISAT senilai Rp 37,1 miliar

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya