Jalan-Jalan ke Lokananta Solo, Saksi Sejarah Lahirnya Musisi Legendaris Tanah Air

Dapat dibilang Lokananta merupakan pilar sejarah dunia permusikan di Indonesia

oleh Tifani diperbarui 10 Jun 2022, 04:00 WIB
Studo Lokananta menjadi studio rekaman yang bersejarah di Indonesia karena merupakan perusahaan pertama pembuat vinyl.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Lokananta merupakan sebuah studio rekaman musik legendaris yang berada di Solo, Jawa Tengah. Nama studio Lokananta tidak asing lagi bagi penggemar musik era 1960 hingga 1990-an.

Dapat dibilang Lokananta merupakan pilar sejarah dunia permusikan di Indonesia. Nama-nama musisi besar lahir dari perusahaan rekaman pertama di Indonesia ini.

Dikutip dari berbagai sumber, Lokananta dibangun atas usul Kepala Jawatan Radio Republik Indonesia (RRI), R. Maladi bersama dengan Oetojo Soemowidjojo dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero pada tahun 1956. Lokananta dibangun dengan tujuan untuk merekam materi siaran yang  akan disiarkan RRI dalam bentuk piringan hitam.

Lokananta mulai merekam musik untuk para musisi pada tahun 1960-an di bawah naungan Perum Percetakan Negara Republik Indonesia. Nama-nama penyanyi kondang seperti Gesang, Titiek Puspa, Bin Slamet, lahir di Lokananta.

Sejak awal berdiri Lokananta mempoduksi dan menduplikasi piringan hitam, lalu berkembang menjadi audio kaset. Bangunan yang sudah ditetapkan menjadi situs cagar budaya ini, berlokasi di Jalan Ahmad Yani 387, Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), sekitar dua kilometer dari Stasiun Purwosari.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Benda-Benda Bersejarah

Sebuah plang usang bertuliskan "Lokananta" menyambut kali pertama mengunjungi tempat bersejarah bagi dunia musik Indonesia. Di dalam gedung Lokananta terdapat sebuah ruangan yang menyediakan penjualan CD (compact disk) dan kaset hasil alih media dari piringan hitam.

Sederet artis top seperti Koes Plus, The Steps, Waldjinah, dan lain-lainnya tersedia untuk dibeli.  Hasil penjualan ini nantinya akan digunakan untuk membantu membiayai kegiatan operasional di Lokananta.

Kemudian terdapat juga ruang koleksi mesin-mesin yang pernah digunakan di Lokananta. Di dalam ruangan selanjutnya berjajar mesin-mesin seperti mesin quality control keluaran tahun 1980, pattern generator keluaran tahun 1980, mesin pemotong pita keluaran tahun 1980, VHS Video Recorder keluaran tahun 1990, pemutar piringan hitam keluaran tahun 1970, power amplifier keluaran tahun 1960.

Beberapa kaset VHS (Video Home System), Ketoprak yang disiarkan di TVRI dulu, berjajar di sebelah televisi bermerek Sony dan di atas pemutar VHS bermerek National. Aneka macam piringan hitam berserta alat pemutarnya keluaran London dan Swiss bahkan masih dapat diputar dan digunakan.

Kini studio rekaman legendaris ini dapat dikunjungi oleh masyarakat umum. Pengunjung yang ingin mengunjungi Lokananta, cukup datang pada hari dan jam kerja.

Kunjungan dapat dilakukan pada hari Senin hingga Jumat pada pukul 08.00 WIB sampai 16.00. Pengunjung tak perlu mengeluarkan biaya untuk dapat mengunjungi perusahaan rekaman yang ini.

Namun jika ingin datang secara rombongan, pengunjung dapat membuat surat permohonan kunjungan terlebih dahulu dan dikirimkan ke pengelola Lokananta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya