Geopolitik Soekarno Menempatkan Pancasila Sebagai Garis Kehidupan Dunia Baru

Menurut dia, ini bisa dimaknai bahwa negeri ini seharusnya sadar tidak bisa menjalankan politik luar negeri dan pertahanan kelas medioker atau biasa saja, yang lahir tanpa visi misi.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2022, 19:02 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat mengikuti ujian disertasi doktoral di Universitas Pertahanan, Bogor. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Pengamat pertahanan dan militer Connie Rahakundini Bakrie menyinggung disertasi Hasto Kristiyanto berjudul Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Ketahanan Pertahanan Negara.

Menurut dia, ini bisa dimaknai bahwa negeri ini seharusnya sadar tidak bisa menjalankan politik luar negeri dan pertahanan kelas medioker atau biasa saja, yang lahir tanpa visi misi.

Connie, geopolitik Soekarno terarah bagi kepentingan NKRI kini dan erat dengan isu geopolitik regional dan internasional. Dibuktikan dengan pembebasan Irian Barat, peta jalan koridor pembangunan, pelembagaan pertahanan negara, hingga koridor kepentingan nasional dan pengaruhnya terhadap dunia

Bukan hanya itu saja, bahkan bisa menempatkan Pancasila sebagai garis kehidupan bagi dunia baru.

"Meliputi proyeksi Pasifik sebagai pivot (poros) dunia, Pancasila sebagai life line (garis kehidupan) dunia baru, Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok sebagai inspirasi kemerdekaan bangsa-bangsa Asia Afrika, serta tata dunia baru tanpa imperialisme dan kolonialisme," kata Connie, Kamis (9/6/2022).

Menurut Connie, kita harus memahami dan mampu mendalami kembali pemikiran geopolitik Soekarno karena telah terbukti berpengaruh pada tingginya indeks pertahanan, kemandirian pertahanan negara, dan misi perdamaian dunia.

"Dari sisi relevansinya, pemikiran geopolitik Soekarno menjadi landasan kebijakan kita," ungkap Connie.

Bukan itu saja,disertasi Hasto dengan jelas menggambarkan bahwa Pancasila itu bukan suatu konsep yang abstrak.

"Justru dari enggak abstrak itulah, maka kita sangat konkrit, kita bisa melahirkan geopolitik yang berbeda," pungkas Connie.

 


Jokowi Beri Selamat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat atas lulusnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam program doktor Ilmu Pertahanan di Universitas Pertahanan (Unhan).

Jokowi melihat studi pemikiran geopolitik Bung Karno yang dilakukan Hasto sangat relevan. Menurutnya, disertasi Hasto memberikan banyak inspirasi yang dibutuhkan untuk menghadapi situasi geopolitik dunia yang dinamis ini.

Hal ini disampaikan Jokowi merespons sidang promosi terbuka program Doktor Hasto Kristiyanto di Aula Merah Putih Universitas Pertahanan, Sentul Bogor, Jawa Barat, Senin, (6/6/2022).

"Saya mengucapkan selamat atas dilaksanakannya sidang terbuka promosi program doktor Ir. Hasto Kristiyanto MM yang dilakukan hari ini di Universitas Pertahanan RI," kata Jokowi melalui sebuah video.

Jokowi meyakini buah pemikiran atas studi ini akan memperkaya pemikiran dan gagasan bagi studi-studi geopolitik. Jokowi berharap karya ilmiah ini dapat dijadikan pijakan bagi para pihak terutama para pemimpin bangsa dan pembuat kebijakan untuk memahami situasi geopolitik global secara jernih.

"Sehingga mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan yang tepat bagi kepentingan nasional serta untuk kemajuan dan kejayaan bangsa dan negara," pungkas Presiden Jokowi.

 


Komentar Tito

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memuji disertasi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Menurut dia, disertasi dengan judul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara' merupakan salah satu karya terbaik yang pernah ada di Indonesia.

Tito menyatakan demikian saat menjadi penguji disertasi Hasto Kristiyanto yang dipaparkan dalam sidang terbuka di Kampus Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor, Senin (6/6/2022).

"Kami melihat jujur, sudah beberapa kali kami menguji doktoral, dan 415 halaman ini saya baca dari awal sampai akhir, dan saya melihat mohon maaf, tidak bermaksud memuji, ini adalah salah satu disertasi terbaik yang pernah saya baca," kata Tito.

Menurut dia, Hasto berhasil merumuskan masalah dan menemukan solusi atas masalah yang ada. Tito menilai Hasto berhasil merumuskan geopolitik Soekarno sebagai progresif geopolitic coexistence dengan lima ciri pokok serta tujuh variabel pemikiran.

"Saya lihat dalam kesimpulan ini, pak promovendus (Hasto) sudah berani untuk menemukan teori baru. Karena berani mengimplementasikan pemikiran Bung Karno untuk konsep pertahanan negara yang berlaku saat ini," ujar Tito.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya