Survei: Simulasi Prabowo-Puan Unggul Karena Diusung PDIP

New Indonesia merilis survei berkaitan dengan pemilihan presiden (Pilpres 2024).

oleh Fachrur Rozie diperbarui 09 Jun 2022, 19:30 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Keduanya pun sempat berswafoto bersama Ketua DPR Puan Maharani. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta New Indonesia merilis survei berkaitan dengan pemilihan presiden (Pilpres 2024).

Dalam risetnya, mendapatkan simulasi antaran Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan Ketua DPR Puan Maharani mendapat respon positif dari responden.

Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono menyebut, simulasi Prabowo dan Puan akan menang lantaran dukungan dari PDIP, selaku partai penguasa.

"Pasangan Prabowo-Puan unggul dalam simulasi capres-cawapres, di mana soliditas PDIP menjadi faktor kunci," ujar dia dalam keterangannya, Kamis (9/6/2022).

Dia mengatakan terdapat empat macam simulasi dengan mempertimbangkan tingginya elektabilitas tokoh, peluang diusung menjadi capres ataupun cawapres, dan peta koalisi partai-partai yang berhak mengusung calon.

Dalam simulasi pertama, Prabowo-Puan unggul mutlak mencapai 50,3 persen ketika berhadapan dengan Ganjar-Airlangga 32,2 persen dan Anies-AHY 15,9 persen. Sedangkan sisanya 1,6 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

"Prabowo-Puan menikmati dukungan yang tinggi, dengan disangga oleh koalisi PDIP dan Gerindra," kata Andreas.

Menurut Andreas duet Prabowo-Puan atau PDIP dan Gerindra sudah cukup lama mencuat sejak Gerindra bergabung dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widod alias Jokowi di periode kedua.

 


Tak Berkoalisi

Namun jika PDIP dan Gerindra tidak berkoalisi, maka simulasi Anies-Puan unggul sebesar 43,7 persen, mengalahkan Prabowo-Khofifah 32,5 persen dan Ganjar-Erick sebanyak 21,2 persen. Sisanya 2,6 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Jika PDIP maju sendiri dengan mengombinasikan dua tokoh dari internalnya, maka hasilnya Ganjar-Puan unggul 40,6 persen, disusul oleh Prabowo-Airlangga 35,4 persen dan Anies-Andika 20,5 persen. Sisanya 3,5 persen tidak tahu atau tidak jawab.

Pada simulasi keempat, baik Prabowo maupun Puan tidak berlaga. Kekuatan relatif berimbang, di mana Anies-Ridwan Kamil sedikit unggul 36,3 persen di atas Ganjar-Sandi 32,1 persen dan Airlangga-AHY 27,2 persen. Sisanya 4,4 persen tidak tahu atau tidak jawab.

"Meskipun hanya memposisikan diri sebagai cawapres, tetapi faktor Puan memberi insentif dukungan bagi capres pasangannya. Bisa diartikan pula bahwa dukungan dari pemilih PDIP cenderung solid mendukung Puan dalam simulasi yang ada," kata Andreas.

 


Tantangan Ganjar

Hal ini juga menjadi tantangan bagi kubu Ganjar, di mana kelompok-kelompok relawannya berusaha merebut dukungan dari Presiden Jokowi.

Berkembang pula isu keretakan hubungan antara Jokowi dengan Megawati terkait sinyal dukungan Jokowi kepada Ganjar.

“Bagaimanapun, struktur PDIP dikenal sangat loyal terhadap kepemimpinan Megawati, termasuk kemenangan Ganjar dalam dua periode pilkada di Jawa Tengah tidak lepas dari solidnya dukungan PDIP,” lanjut Andreas.

Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 30 Mei-3 Juni 2022 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya