Jurus GOTO Jaga Kinerja Saham Usai Stabilisasi Berakhir

Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Andre Soelistyo mengatakan, kinerja saham sepenuhnya merupakan mekanisme pasar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Jun 2022, 12:17 WIB
Paparan publik tahunan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO),Jumat (10/6/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau menguat sepanjang pekan ini. Selama sepekan, saham GOTO telah naik 42 poin atau 11,93 persen.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Jumat, 10 Juni 2022, saham GOTO menguat 2,6 persen ke posisi Rp 394 per saham.

Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 398 dan terendah Rp 370 per saham. Total frekuensi perdagangan 46.868 kali dengan volume perdagangan 36,11 juta saham. Nilai transaksi Rp 1,4 triliun.

Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Andre Soelistyo mengatakan, kinerja saham sepenuhnya merupakan mekanisme pasar. Namun, perseroan juga berupaya memberikan kinerja terbaiknya untuk meyakinkan investor mengenai prospek perusahaan ke depan.

"Harga saham tentunya ditentukan oleh kondisi pasar serta keputusan masing-masing investor. Tetapi fokus kami adalah mencapai pertumbuhan berkelanjutan untuk mempercepat langkah kami menuju profitabilitas,” kata Andre dalam paparan publik perseroan, Jumat (10/6/2022).

Perseroan akan senantiasa memberikan solusi teknologi terbaik bagi masyarakat dengan fokus pada empat area sinergi. Adapun empat sinergi itu antara lain; penawaran silang (cross selling), hyperlocal logistik dan pemenuhan, teknologi finansial, dan value added services lainnya.

"Kami percaya dengan sinergi tersebut, kami bisa meningkatkan kenyamanan bagi pelanggan, driver dan merchant. Sehingga akan tercipta flywheel effect yang mendorong pertumbuhan ekosistem," imbuh Andre.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Patrick Cao mengatakan perseroan telah memiliki peta jalan menuju profitabilitas yang sangat jelas.

"Kami telah melaksanakan berbagai strategi termasuk meningkatkan upaya monetisasi melalui berbagai cara. Seperti dari teknologi, kami akan terus mengefisienkan pengeluaran operasional, kami juga melakukan lebih banyak merchant funded promotion dan membangun sinergi ekosistem yang lebih erat melalui program reward untuk konsumen," ujar dia.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


GOTO Bidik Pendapatan Bruto hingga Rp 5,6 Triliun pada Kuartal II 2022

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mulai memasang target target kinerja untuk kuartal II 2022. Target tersebut merujuk pada kinerja perseroan pada kuartal I 2022 yang cukup solid.

Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo mengatakan pihaknya cukup optimistis melihat momentum dari pertumbuhan yang akan terus berkembang seiring dengan akselerasi dari efisiensi dan profitabilitas.

"Untuk kuartal kedua 2022, guidance kami untuk GTV akan berada di antara Rp 142 triliun sampai Rp 150 triliun. Kira-kira di sekitar segitu. dan juga untuk gross revenue atau pendapatan bruto akan berada di antara Rp 5,3 triliun sampai Rp 5,6 triliun,” ungkap Andre dalam konferensi pers, Senin, 30 Mei 2022.

Untuk target keseluruhan tahun kemungkinan baru akan diungkap pada kuartal II. Meski begitu, Andre kembali mengingatkan momentum dari monetisasi di platform GoTo sudah sangat berkembang baik pada kuartal pertama 2022.

 

 


Fokus Perseroan

Sinergitas Gojek dan Tokopedia disebut-sebut mampu mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia sehingga mampu memperluas jaringan pasarnya. (Dok: GoTo)

"Kami kira momentum tersebut akan berlanjut di Kuartal sesudahnya, dan juga momentum dari hasil investasi dari sinergi kami untuk memperkuat efisiensi dari biaya dan juga effort yang dilakukan oleh tim kami untuk efisiensi biaya operasional akan terus berlanjut,” imbuh Andre.

Adapun perseroan memiliki fokus yang berkelanjutan pada sinergi ekosistem untuk mendorong pertumbuhan, monetisasi, dan efisiensi.

Di antaranya mencakup integrasi GoPay dan produk pembiayaan konsumen ke Tokopedia, sehingga GoPay menjadi penyedia jasa pembayaran elektronik terdepan di platform tersebut, mendorong frekuensi transaksi, pembelanjaan, dan retensi yang lebih tinggi.

Kemudian peluncuran sistem poin penghargaan tunggal, GoPay Coins, di seluruh ekosistem, untuk memberi manfaat akuisisi silang konsumen di antara Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.

Serta peningkatan pengalaman hyperlocal melalui integrasi Tokopedia dan armada logistik on-demand Gojek yang meningkatkan pesanan on-demand dan menurunkan biaya per kilometer untuk pengiriman.


Genjot Fintech

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melihat ada peluang besar pada lini bisnis teknologi finansial (tekfin) atau financial technology (fintech).

Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo menuturkan, penetrasi tekfin di dalam negeri masih rendah, sehingga GoTo bermaksud hadir melalui ekosistem yang saat ini sudah dimiliki.

"Dengan rendahnya tingkat penetrasi digital payment apalagi untuk produk-produk layanan finansial, seperti lending, insurance dan yang lainnya, kesempatan untuk bisa menggunakan ekosistem kami melakukan konversi dari transaksi tersebut menjadi layanan finansial sevices,” kata Andre dalam konferensi pers, Senin (30/5/2022).

Di sisi lain, Andre mencermati ada engagement konsumen terhadap platform yang lebih tinggi ketika konsumen juga menggunakan layanan financial GoTo.

Pada kuartal I 2022, jumlah pengguna dan volume GTV dari Gopay mencapai rekor tertingginya. Penggunaan on platform atau di dalam ekosistem GOTO tumbuh sebesar 207 persen sementara untuk off platform tumbuh 73 persen yoy.

Pada kuartal I-2022, GTV dari layanan tekfin naik hingga 91 persen yoy menjadi Rp 77,31 triliun dari sebelumnya Rp 40,54 triliun, disusul on-demand naik 39,48 persen menjadi Rp 14,45 triliun dari Rp 10,36 triliun dan e-commerce naik 27,66 persen menjadi Rp 65,13 triliun dari sebelumnya Rp 51,02 triliun.

"Investasi kami terhadap layanan fintech akan terus berlanjut. Mudah-mudahan kontribusi terhadap seluruh ekosistem kami bukan hanya dari GTV, tetapi juga dalam bentuk profitabilitas,” ujar dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya