Shanghai Lockdown Lagi Mulai 11 Juni 2022, 2,7 Juta Penduduk Dites Covid-19

Shanghai baru saja mencabut aturan lockdown pada awal Juni 2022 setelah kasus Covid-19 melandai.

oleh Komarudin diperbarui 10 Jun 2022, 18:02 WIB
Warga berfoto di halaman saat lockdown akibat virus corona COVID-19 di Distrik Jing'an, Shanghai, China, 21 April 2022. (HECTOR RETAMAL/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Shanghai kembali akan di-lockdown untuk menggelar tes Covid-19 terhadap 2,7 juta warga karena kekhawatiran akan penyebaran virus tersebut. Kota itu melonggarkan banyak pembatasan pekan lalu, setelah mengurung sebagian besar dari 25 juta penduduknya di rumah mereka sejak Maret 2022 ketika China memerangi wabah Covid terburuk dalam dua tahun terakhir.

Lockdown akan dimulai pada Sabtu, 11 Juni 2022, untuk menguji Covid-19, kata otoritas kota, dikutip dari laman Forbes India, Jumat (10/6/2022). Kota metropolitan China itu berjuang untuk sepenuhnya keluar dari sanksi pembatasan.

Namun, penguncian tidak pernah sepenuhnya dicabut, dengan ratusan ribu orang di kota terbesar China masih dibatasi di rumah mereka. Beberapa kompleks perumahan ditutup berdasarkan perintah tinggal di rumah yang baru.

Distrik barat daya Minhang, rumah bagi 2,7 juta orang, akan ditempatkan di bawah "manajemen tertutup" pada Sabtu pagi dan semua penduduk akan diuji, kata otoritas distrik dalam sebuah unggahan di media sosial pada Kamis, 9 Juni 2022.

"Penutupan akan dicabut setelah sampel dikumpulkan," tambah mereka, tanpa memberikan waktu atau tanggal tertentu. Pernyataan itu juga tidak mengatakan tindakan apa yang akan dikenakan jika ada warga distrik yang dinyatakan positif.

Di bawah pendekatan ketat nol Covid-19 China, semua kasus positif diisolasi dan kontak dekat akan dikarantina. Shanghai melaporkan sembilan infeksi lokal baru tercatat pada Kamis, 9 Juni 2022, tapi tidak ada di Minhang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Menambah Tekanan

Seorang pria berjalan di sepanjang Sungai Huangpu di distrik Pudong yang dikunci sebagai tindakan melawan Covid-19, di Shanghai (28/3/2022). Shanghai lockdown setiap setengah kota secara bergiliran untuk tes Covid-19 massal mulai Senin (28/3/2022) di tengah lonjakan infeksi. (AFP/Hector Retamal)

Pengumuman distrik itu memicu ketakutan di antara beberapa pengguna media sosial bahwa penguncian dapat diperpanjang melampaui  Sabtu, 11 Juni 2022, jika ditemukan kasus baru. "Anda perlu mengklarifikasi apakah (lockdown) benar-benar akan dicabut setelah sampel dikumpulkan," tulis seorang pengguna di Weibo.

"Kalau ada hasil yang tidak normal setelah tes, apa yang akan Anda lakukan? Lanjutkan penguncian?" tanya yang lain.

Penguncian di Shanghai – pusat pengiriman global utama – menambah tekanan lebih lanjut pada rantai pasokan internasional yang sudah tegang. Padahal, kota itu baru hidup kembali dalam beberapa hari terakhir.

Para komuter kembali ke kereta bawah tanah dan bus saat orang-orang kembali bekerja di kantor mereka, sementara penduduk berkumpul di taman dan di sepanjang tepi laut kota yang bersejarah. Tetapi, yang lain terganggu di bawah pembatasan yang berkelanjutan, dengan penduduk di satu kompleks di distrik pusat Kota Xuhui memprotes aturan minggu ini.

Sementara itu, ibu kota China, Beijing, bertransisi lebih lancar menuju normalitas setelah menutup restoran, pusat kebugaran, dan stasiun kereta bawah tanah bulan lalu untuk membasmi wabah yang lebih kecil.


Antre Potong Rambut

Ilustrasi perawatan rambut di masa pandemi (dok.unsplash)

Sebelumnya, Shanghai mencabut pembatasan Covid-19 untuk daerah berisiko rendah pada Rabu, 25 Mei 2022. Warga sebagian besar orang Shanghai pergi ke luar untuk "menghirup udara segar."

Toko pangkas rambut di kota itu termasuk yang pertama menjadi sibuk kembali. Seorang tukang cukur rambut di distrik Huangpu mengatakan ia kewalahan. Ia mendapat 30 panggilan telepon untuk membuat janji dalam waktu setengah jam pada hari itu, dilansir dari laman Global Times, Kamis (2/6/2022).

Di barbershop pusat kota, warga terlihat mengantre untuk potong rambut. "Menata rambut adalah hal pertama yang harus saya lakukan pada hari pertama setelah komunitas kami mencabut penguncian," kata seorang warga Shanghai yang tinggal di distrik Jing'an.

Mark dari Jerman tidak sabar untuk pergi berperahu bersama tetangganya setelah penguncian dicabut. Ia mengatakan bahwa itu seperti "dari penguncian total kembali ke normal dalam semalam."

Seorang warga 42 tahun bermarga Yu mengatakan dia pergi ke kantornya di pagi hari Rabu, dan menemukan bahwa sebagian besar tanaman telah mati. "Saya akan membersihkannya dan membeli tanaman baru untuk menghias kantor saya agar semuanya menjadi segar," kata Yu.

 


Antre di Toko-Toko

Karyawan yang mengenakan masker menunggu hasil tes COVID-19 mereka diperiksa untuk memasuki gedung perkantoran di kawasan pusat bisnis di Beijing, China, Selasa (31/5/2022). Otoritas Shanghai mengatakan mereka akan mengambil beberapa langkah besar pada Rabu untuk membuka kembali kota terbesar di China setelah dua bulan penguncian COVID-19. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Pada Rabu, pemandangan familiar dari orang-orang yang mengantre di toko-toko populer kembali lagi. Di luar toko roti kukus Nanxiang di kawasan wisata Kuil Chenghuang Shanghai, sekitar 20 orang mengantre untuk membeli roti di pagi hari. Sekitar setengah dari mereka adalah anak muda.

Adegan serupa terjadi di kafe "selebritas web" di Anfu Road, di mana orang-orang mengantre untuk membeli kopi. Pelanggan juga akan secara sukarela mencuci tangan menggunakan sabun cair yang disediakan oleh pihak kafe.

Seorang pelanggan bermarga Yu mengatakan bahwa dia sedang melewati kafe, dan memutuskan untuk datang ketika dia melihat kafe itu buka. "Saya merasa sedikit tidak terbiasa berada di luar," candanya. "Saya merindukan makan di restoran," katanya.

Sekelompok tukang pijat buta menawarkan pijat gratis untuk orang yang lewat di dekat sebuah pusat perbelanjaan di Nanjing Road West. Salah satu dari mereka, bermarga Gou, mengatakan kepada bahwa mereka ingin berterima kasih kepada masyarakat karena membantu mereka selama penguncian.

Infografis Kejahatan Vaksin Covid-19 Palsu di China (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya