Liputan6.com, Jakarta Beberapa anak mungkin memiliki karakteristik fisik/perilaku atipikal yang mengarah pada disabilitas perkembangan. Gangguan masa kanak-kanak, juga dikenal sebagai gangguan perkembangan, mengacu pada penyakit atau masalah apa pun yang menyebabkan gangguan fisik, intelektual, bicara, dan medis pada anak-anak. Kondisi ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, antara usia tiga hingga enam tahun, dan biasanya berlangsung selama sisa hidup seseorang.
Dilansir dari The Health Site, Dr Vikas Satwik, Konsultan, Dokter Anak dan Neonatologis, Motherhood Hospitals, Hebbal, Bangalore, menjelaskan tentang disabilitas perkembangan umum pada anak-anak.
Advertisement
> Bagaimana mengidentifikasi disabilitas perkembangan pada anak-anak?
Orang tua sangat mengenal anak-anaknya. Mereka memperhatikan ketika anak-anak mereka melewati setiap tonggak perkembangan, seperti berjalan, berbicara, dan melambai untuk pertama kalinya. Meskipun setiap anak unik dan berkembang pada kecepatan yang berbeda, tonggak ini dapat memberikan gambaran umum tentang kapan seorang anak harus mencapai tonggak tertentu.
"Jika Anda merasa bahwa anak Anda telah melewati batas usia yang biasa, Anda harus berkonsultasi dengan dokter anak dan menyampaikan kekhawatiran Anda. Anda harus berbicara dengan dokter bahkan jika Anda mengamati beberapa kebiasaan aneh dengan cara anak Anda berbicara, bergerak, bertindak atau berperilaku," sarannya.
Dengan demikian, dokter bisa melakukan pemantauan perkembangan dan mencari adanya keterlambatan tumbuh kembang anak. Lebih aman untuk bertindak lebih awal dan mendapatkan diagnosis dan intervensi yang tepat, tambahnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
4 Gangguan perkembangan umum pada anak-anak
Adapun 4 gangguan perkembangan umum pada anak-anak yang biasa ditemukan menurutnya.
1. Gangguan penglihatan, pendengaran, dan bicara
Mayoritas disabilitas visual dan pendengaran didiagnosis sejak dini. Gangguan pendengaran juga menyebabkan gangguan bicara, karena berbicara bergantung pada kemampuan mendengar dan mengulang suara. Orang tua harus memeriksakan anak-anak mereka untuk gangguan pendengaran dan bicara untuk mengevaluasi setiap dugaan disabilitas.
2. Gangguan perilaku
Gangguan psikologis atau perilaku pada anak-anak biasanya tidak terdiagnosis dan tidak diobati dan menyebabkan kerusakan parah pada perkembangan anak secara keseluruhan. Beberapa gangguan perilaku termasuk gangguan kecemasan, depresi, autisme, dan gangguan defisit perhatian/hiperaktivitas.
3. Disabilitas intelektual
Disabilitas intelektual atau kognitif pada anak pernah disebut sebagai keterbelakangan mental. Dalam kondisi ini, kecerdasan seseorang di bawah rata-rata, dan dapat membatasi kinerja akademik dan perilaku adaptifnya.
4. Disabilitas motorik
Disabilitas ini terjadi ketika seorang anak menghadapi masalah berjalan atau menggunakan lengan atau tangannya. Disabilitas ini selanjutnya dapat mempengaruhi bicara anak. Disabilitas lain yang ditemukan pada bayi dan anak-anak termasuk cerebral palsy, kelainan bawaan, distrofi otot, dll.
Advertisement
Jenis gangguan perkembangan
- Spina bifida: Kondisi ini adalah kelainan tabung saraf yang menyebabkan kerusakan pada tulang belakang dan saraf. Biasanya terlihat sejak lahir.- Disabilitas intelektual: Disabilitas intelektual mengacu pada gangguan di mana seseorang memiliki keterbatasan dalam fungsi dan keterampilan kognitif. Mereka mungkin juga merasa kesulitan untuk berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial.
- Autisme: Ini adalah gangguan perkembangan saraf yang menyulitkan seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam lingkungan sosial.
- ADHD: ADHD ditandai dengan memiliki masalah dengan perhatian dan disorganisasi, sehingga sulit bagi seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Cerebral palsy: Gangguan ini berdampak negatif pada gerakan dan postur seseorang dengan merusak otak.
- Down syndrome: Down syndrome adalah suatu kondisi yang menyebabkan disabilitas intelektual seumur hidup dan keterlambatan pertumbuhan anak.- Sindrom Fragile X: Sindrom Fragile X menyebabkan disabilitas intelektual dan perkembangan. Ini adalah penyakit genetik yang diturunkan.
Apa yang harus dilakukan?
Disabilitas perkembangan dapat terjadi pada anak-anak dari berbagai ras, etnis, dan latar belakang sosial ekonomi. Seperti halnya penyakit lainnya, anak-anak penyandang disabilitas juga membutuhkan program dan perawatan kesehatan yang tepat untuk menjadi lebih baik dan menjadi anggota masyarakat yang aktif.
Semua orang tua perlu mengingat bahwa memiliki anak penyandang disabilitas berarti tidak sehat. Anak-anak ini juga dapat hidup bahagia, sehat, dan aktif jika diberikan informasi dan sumber daya yang tepat.
Oleh karena itu, orang tua harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sedini mungkin jika mereka melihat keterlambatan yang tidak biasa dalam perkembangan mereka, kata Dr Satwik.
Advertisement