Liputan6.com, Jakarta - Sistem kesehatan di masa pandemi COVID-19, masih belum terlaksana dengan baik di berbagai negara termasuk di Indonesia. Untuk itu, Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas melakukan berbagai langkah, sebaga penguatan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) di Indonesia.
Untuk mengupas tuntas tentang SKN di masa pandemi COVID-19 ini, Universitas Indonesia Maju (UIMA) akan menyelenggarakan webinar nasional, yang akan bekerja sama dengan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES).
Webinar dengan judul ‘Reformasi Sistem Kesehatan Nasional Untuk Mencapai Indonesia Maju’ tersebut, akan diselenggarakan pada Sabtu (11/6/2022) mendatang, pada pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Baca Juga
Advertisement
Para pembicara yang akan berbagi pilmunya, yakni Direktur Kesehatan dan Gizi Bappenas Pungkas Bajuri, Ketua Adinkes Subuh dan Prof Hafizurrachman dari MPH Universitas Indonesia Maju.
Rektor UIMA Astrid Novita mengatakan, dalam webiar tersebut akan mengupas tuntas terkait sub-SKN yang terjadi di Indonesia, terutama di masa pandemi COVID-19.
“Salah satunya yaitu pembiayaan kesehatan yang memadai masih menjadi tantangan utama dalam pelayanan kesehatan,” katanya, Jumat (10/6/2022).
Lalu, pembiayaan kesehatan juga menjadi salah satu kebutuhan yang besar, karena reformasi sistem kesehatan perlu didukung dengan pembiayaan yang cukup. Agar bisa mencapai target peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Bahkan di sub-sistem lain yaitu transformasi kesehatan, baik itu di layanan primer, layanan rujukan, dan sistem ketahanan kesehatan menjadi bagian dalam reformasi kesehatan di Indonesia, terlebih di masa pandemi COVID-19.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Reformasi SKN
“Ini juga ditunjang dengan sistem Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan dan sistem teknologi kesehatan, yang lebih sesuai dengan kondisi perkembangan zaman,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi salah satu upaya perbaikan yang terus dilaksanakan, salah satunya oleh dinas kesehatan (dinkes) seluruh Indonesia.
Dia menuturkan, webinar nasional tersebut bisa menjadi perhatian khusus bagi masyarakat Indonesia, untuk memberikan penekanan kembali. Terutama tentang beragamnya karakteristik penduduk Indonesia saat ini, yang sudah cocok atau belum dengan digitalisasi melalui reformasi SKN.
Serta, apakah nantinya reformasi SKN dapat memberikan daya ungkit pembangunan kesehatan ke depan, yang diterapkan di pelayanan kesehatan primer.
“Kita juga menjadi tahu, apakah reformasi SKN mampu mendukung visi Indonesia untuk mencapai Indonesia Maju pada 2045,” ujarnya.
Advertisement
Indonesia Maju 2045
Astrid menuturkan, reformasi kesehatan diharapkan dapat membuat masyarakat agar lebih menjaga dan peduli dengan kesehatannya. Di mana, konsep pengobatan perlu diubah untuk dengan mindset mencegah lebih baik daripada mengobati.
“Hal ini yang perlu menjadi perhatian dari para praktisi kesehatan, tenaga kesehatan, maupun mahasiswa bidang kesehatan agar dapat hadir dan turut serta menyumbang gagasan pada acara webinar nanti,” ujarnya.
Dilanjutkannya, webinar nasional tersebut bertujuan untuk memastikan reformasi SKN, yang mampu mendukung visi Indonesia untuk mencapai Indonesia Maju 2045.
Dan juga melakukan sosialisasi reformasi SKN ke pihak-pihak terkait, agar lebih optimal di tengan padatnya agenda menuju Indonesia Maju.
Sekaligus mengetahui kondisi di negara lain, yang telah mengaplikasikan reformasi SKN untuk mendukung kemajuan negara tersebut.