Internet Satelit Starlink Elon Musk Beroperasi di Indonesia, Akan Layani Telkom Group

Perusahaan internet satelit milik Elon Musk, Starlink telah mendapatkan restu dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk beroperasi di Indonesia.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 10 Jun 2022, 20:15 WIB
Roket Falcon 9 lepas landas dari Space Launch Complex 40 di Florida's Cape Canaveral Air Force Station, Amerika Serikat, Kamis (23/5/2019). Perusahaan penerbangan luar angkasa SpaceX meluncurkan 60 satelit Starlink ke orbit rendah Bumi. (Malcolm Denemark/Florida Today via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan internet satelit milik Elon Musk, Starlink telah mendapatkan restu dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk beroperasi di Indonesia. Internet satelit di bawah SpaceX itu akan melayani kebutuhan Telkom Group.

Kemkominfo pun telah memberikan Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer (NGSO) pada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebagai pengguna korporat backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tetap tertutup satelit Starlink.

Layanan yang diberikan bukan akses internet pelanggan secara langsung oleh Starlink, melainkan layanan backhaul untuk keperluan Telkom Group, menurut Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) Johnny G. Plate saat dihubungi Tekno Liputan6.com, Jumat (10/6/2022).

"Hak Labuh Khusus NGSO tersebut harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh UU termasuk Hak Resiprokal dan akan dievaluasi setiap tahun. Starlink baru bisa beroperasi jika gateway station telah dibangun oleh Telkomsat," Johnny menjelaskan.

Gateway station tersebut juga akan sepenuhnya merupakan investasi dan milik Telkomsat. Karenanya, Johnny menuturkan, tanpa gateway station Telkomsat, Starlink tidak bisa berfungsi untuk melayani backhaul Telkomsat.

"Hak Labuh tersebut juga bersifat ekslusif, hanya untuk Telkomsat bagi layanan kebutuhan backhaul Telkom Group," tutur Menkominfo menutup pernyataannya. 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Telah Beroperasi Lebih Dulu di Filipina

Roket Falcon 9 lepas landas dari Space Launch Complex 40 di Florida's Cape Canaveral Air Force Station, Amerika Serikat, Kamis (23/5/2019). SpaceX sebelumnya juga pernah meluncurkan satelit Starlink ke orbit tetapi gagal. (AP Foto John Raoux)

Sebagai informasi, Starlink memang telah melebarkan sayapnya ke Asia Tenggara, setelah pemerintah Filipina memberikan izin dari layanan di bawah SpaceX itu negara tersebut.

Elon Musk, melalui cuitan di akun Twitter-nya, dikutip Sabtu (28/9/2022), juga telah mengonfirmasi perusahaan di bawah SpaceX itu telah mendapat restu dari Filipina.

"Starlink disetujui oleh Filipina," cuit bos Tesla itu. Dalam cuitan lain, Elon Musk juga mengungkapkan Starlink sudah disetujui oleh pemerintah Nigeria dan Mozambik.

Sementara dikutip dari situs resmi Starlink, Indonesia memang menjadi salah satu wilayah pengembangan di masa depan. Dalam keterangannya, layanan Starlink akan hadir di Indonesia mulai 2023. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya