Liputan6.com, Jakarta - Penambahan kasus baru berdasarkan data harian sebaran Covid-19 per 10 Juni 2022 cukup tinggi dibanding hari-hari sebelumnya. Kasus positif hari ini tercatat 627 sehingga akumulasinya menjadi 6.059.363.
Sementara kasus sembuh bertambah 344 sehingga akumulasinya menjadi 5.898.384. Untuk kasus meninggal belum bertambah terlalu signifikan, tercatat hari ini tiga orang sehingga akumulasinya menjadi 156.638.
Advertisement
Kasus aktif bertambah 280 sehingga akumulasinya menjadi 4.341. Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 65.641 dan suspek 3.513.
Laporan juga merinci penambahan kasus Covid-19 terbanyak di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali.DKI Jakarta ada 333 kasus baru dan 158 pasien sembuh. Jawa Barat 106 kasus positif baru dan 37 orang telah sembuh.
Banten dengan 71 kasus baru dan 36 sembuh dari Covid-19. Jawa Timur melaporkan 43 kasus konfirmasi baru dan 36 telah sembuh. Sementara Balidngan 22 kasus baru dan 23 orang sembuh dari COVID-19.
Provinsi lain tak menunjukkan penambahan kasus baru yang terlalu signifikan. Bahkan, ada 11 provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali.
Provinsi-provinsi itu adalah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Omicron BA.4 dan BA.5
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Jumat (10/6/2022), melaporkan ada empat kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali. "Saat ini sudah keluar Variants under Monitoring (VuM) seperti Omicron BA.4 dan BA.5. Ini yang memicu kenaikan kasus di Eropa, Amerika dan Asia," katanya seperti dikutip dari Antara.
"Itu sudah ditemukan di Indonesia kemarin di Bali, ada empat orang kena."
Budi mengatakan varian BA.4 dan BA.5 memiliki karakteristik yang mampu menyebar dengan cepat dan dapat menghindar dari imunitas tubuh manusia yang dibentuk oleh vaksin.
Empat kasus BA.4 dan BA.5, lanjuta Budi, terdeteksi di Bali pada Mei 2022. Sedangkan hasil penelitian Genom Sekuensing terkait hal itu diterima Kemenkes pada 9 Juni malam.
Kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah negara, termasuk Indonesia dalam tiga pekan terakhir disebabkan varian baru. "Bukan disebabkan liburan atau hari besar, tapi varian baru," ucapnya.
Advertisement
Terkendali
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia sebesar 31 persen dalam tiga pekan terakhir. Kenaikan itu masih dalam situasi terkendali jika dilihat berdasarkan dua indikator panduan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Kedua indikator yang dimaksud adalah positivity rate atau proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites. "Di Indonesia positivity rate di bawah 5 persen. Secara nasional sekarang 1,15 persen, paling tinggi di DKI Jakarta 3 persenan," papar Budi.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan sedang berupaya mencegah peningkatan angka kasus di wilayah DKI Jakarta. Caranya dengan mengintensifkan pelacakan kasus dan penegakan protokol kesehatan.
Indikator kedua, lanjut Budi, adalah transmisi komunitas atau angka penularan SARS-CoV-2 di masyarakat."Untuk indikator transmisi berdasarkan ketentuan WHO adalah 20 per 100.000 penduduk per pekan. Sekarang Indonesia sekitar 1 per 100.000 penduduk," ujarnya.
Budi memastikan kedua indikator itu masih sangat terkendali di Indonesia sehingga masyarakat diimbau untuk tidak cemas terhadap kenaikan kasus yang kini terjadi di Indonesia. Tetapi, Budi tetap mengimbau masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasinya dengan dosis penguat.
"Yang terpenting sekarang adalah booster-nya (vaksin dosis ketiga). Kalau di dalam ruangan yang padat, upayakan tetap menggunakan masker," pungkas Budi.