5 Teori Asal-Usul Suku Jawa, Boleh Percaya Boleh Tidak

Teori mengenai asal-usul suku Jawa pertama kali dikemukakan oleh para arkeolog.

oleh Tifani diperbarui 11 Jun 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi suku bangsa. (Photo by tawatchai07 on Freepik)

Liputan6.com, Yogyakarta - Suku Jawa merupakan suku terbesar yang berada di Indonesia. Suku Jawa terkenal memiliki tata karma yang lemah lembut, dan sopan.

Masyarakat suku Jawa tidak menetap di pula Jawa saja, melainkan tersebar ke seluruh pelosok Indonesia.  Kebesaran suku Jawa tak bisa dilepaskan dari sejarahnya yang panjang.

Hasil kebudayaan berupa peradaban suku Jawa menjadi salah satu yang paling maju. Banyak teori yang beredar mengenai asal-usul suku Jawa.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut sederet teori mengenai asal usul suku Jawa.

1. Keturunan penduduk pribumi

Teori mengenai asal-usul suku Jawa pertama kali dikemukakan oleh para arkeolog. Mereka meyakini bahwa nenek moyang Suku Jawa adalah penduduk pribumi yang tinggal jutaan tahun yang lalu di pulau Jawa ini.

Berdasarkan berbagai penelitian, arkeolog menemukan beberapa fosil manusia purba yang dipercaya sebagai asal-usul Suku Jawa seperti Pithecanthropus Erectus dan Homo Erectus. Fosil tersebut dilakukan tes DNA dengan suku Jawa pada masa kini, hasil DNA tersebut menyatakan tidak ada perbedaan yang jauh satu antara lain.

Hal ini akhirnya dipercayai oleh arkeolog sebagai asal-usul keberadaan suku Jawa.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Berasal dari China

2. Berasal dari China

Berbeda dengan kesimpulan dari arkeolog. Sejarawan meyakini bahwa asal-usul suku Jawa berasal dari orang-orang Yunan, di negara China.

Teori ini dikemukakan sejarawan asal Belanda, Prof Dr. H. Kern mengungkapkan penelitiannya pada tahun 1899. Dia menyebutkan bahwa bahasa daerah di Indonesia mirip satu sama lain.

Ia menarik kesimpulan jika bahasa tersebut berasal dari akar rumpun yang sama yaitu rumpun Austronesia. Hal itu yang menyakini sejarawan sebagai asal-usul terbentuknya Suku Jawa.

3. Keturunan India

Teori lain mengatakan bahwa masyarakat Jawa berasal dari Kerajaan Keling atau Kalingga yang berada di daerah India Selatan. Salah satu Pangeran Kerajaan Keling yang tersisih akibat perebutan kekuasaan pergi meninggalkan kerajaan dan diikuti dengan para pengikutnya.

Pangeran Keling pergi sangat jauh dari kerajaan. Akhirnya Pangeran Keling menemukan sebuah pulau kecil yang belum berpenghuni dan melakukan gotong royong untuk membangun pemukiman bersama pengikutnya, yang kemudian pulau ini diberi nama Javacekwara.

Hal tersebut menjadikan keturunan pangeran dan para pengikutnya dianggap sebagai nenek moyang Suku Jawa.

 


Keturunan Turki

4. Keturunan Turki

Konon asa sebuah surat kuno ini bercerita mengenai asal-usul penduduk Jawa yang berasal dari kerajaan Turki pada tahun 450 SM. Raja Turki mengirim rakyatnya untuk mengembara dan membangun daerah kekuasaan mereka yang belum berpenghuni.

Akhirnya mereka menemukan tanah yang subur dan memiliki aneka bahan pangan. Semakin lama semakin banyak migrasi yang datang ke pulau ini dan akhirnya pulau tersebut diberi nama tanah jawi karena terdapat banyak tanaman jawi.

5. Tulisan Kuno Asal India

Asal-usul suku Jawa kali ini menyebutkan bahwa pada zaman dahulu beberapa pulau di kepulauan Nusantara menyatu dengan daratan Asia dan Australia. Kemudian terjadi lah musibah yang menyebabkan meningkatnya permukaan air laut yang merendam beberapa daratan dan memisahkan pulau-pulau tersebut.

Menurut tulisan kuno India ini, Aji Saka menjadi orang pertama yang menemukan dan menginjakkan kakinya di tanah Jawa pertama kali, sehingga Aji Saka beserta para pengawal juga pengikutnya dianggap sebagai nenek moyang Suku Jawa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya