Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) meghelat Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional di sekolah partai miliknya, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Kegiatan tersebut mulai digelar hari ini (10/6/2022) diikuti 101 orang kader PDIP dari 34 provinsi dan berlangsung selama tiga hari.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan, kegiatan itu selalu dilakukan setiap periode lima tahunan sekali, dengan acara di tingkat nasional sebanyak tiga hingga lima kali. Menurut dia, kaderisasi perempuan penting disiapkan untuk menjadi menjadi petugas partai yang berdaya saing.
Advertisement
"Mereka disiapkan baik untuk sebagai kepala daerah wakil kepala daerah maupun anggota legislatif, dan juga anggota struktural partai, pimpinan struktural partai," kata Hasto kepada wartawan di lokasi, Jumat (10/6/2022).
Hasto melanjutkan, kaderisasi pada kesempatan ini juga merupakan bagian dari tahapan strategis partai dalam memenangkan Pemilu 2024 yang akan dimulai tidak lama lagi.
"Ibu ketum (Megawati) telah menggembleng agar seluruh kader perempuan itu berdiri tegak, jadi kader pelopor, membangun peradaban Indoneisa raya kita dan mewujudkan seluruh," tutur Hasto.
Sepanjang kelas berjalan, Megawati banyak mengutip sejumlah pesan milik Bung Karno. Salah satunya, bahwa perempuan bisa menjadi tiang negeri.
"Perempuan punya tugas penting, surga di bawah telapak kaki ibu, dan berani tegak berani perjuangkan pendiri bangsa," kata Hasto meniru pesan yang disampaikan Megawati.
Tidak Terjebak Jalan Pintas
Namun, saat disinggung awak media, apakah pendidikan karakter bagi kader perempuan ini menjadi sinyal, untuk pilihan PDIP untuk 2024 adalah dari perempuan yaitu Puan Maharani?
Hasto menjawab, bila Pilpres sudah ada tahapannya, tanggung jawab anggota menangkan pilpres turun ke bawah, organisir rakyat dan tidak terjebak jalan pintas.
"Karenanya partai alat perjuangan rakyat. Ibu Ketua Umum ingatkan partai bukan jalan pintas cari jabatan/kekayaan," ungkap Hasto.
Advertisement