Liputan6.com, Jakarta Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly mengadakan acara doa bersama mengenang berpulangnya istrinya, Elisye Widya Ketaren, yang meninggal dunia pada 10 Juni 2021.
Acara doa bersama itu dihadiri keluarga besar Yasonna, sahabat, serta tamu undangan lainnya, dan digelar di Jakarta, Jumat 10 Juni 2022.
Baca Juga
Advertisement
Saat menyampaikan sambutan, Yasonna tak dapat membendung air matanya mengingat banyaknya memori dengan istrinya tersebut. Dia mengaku tak mudah saat ditinggal sang istri, namun dia harus tetap melanjutkan hidup.
"Saya atas nama keluarga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, atas doa, support, sejak istri saya sakit hingga setahun ini. Tidak mudah memang, tapi life must go on," kata Yasonna dikutip dari siaran persnya, Sabtu (11/6/2022).
"Seperti yang diungkapkan cucu saya, ditulis di diary akhir tahun, kita baru merasakan arti kematian kalau kematian itu jatuh kepada orang yang kita kasihi," sambungnya.
Yasonna mengungkapkan bahwa almarhum istrinya adalah pribadi yang sederhana dan sangat peduli dengan keluarga. Termasuk, dengan masa depan anak-anaknya.
"Sebagai manusia, berat rasanya, dalam waktu yang relatif singkat, (kehilangan) seorang yang sangat sederhana, yang tidak memikirkan dirinya sendiri," ucapnya.
Masih Teringat
Yasonna masih ingat betul bagaimana istrinya berjuang melawan sakitnya selama 51 hari, hingga meninggal dunia. Dia juga masih menyimpan barang yang kerap dipakai sang istri saat berjuang melawan sakit.
"Saat Ibu Elisye sakit, ada bantal heart yang selalu dipakai. Dan sampai sekarang bantal itu masih ada," ungkap Yasonna.
Kesedihan juga masih dirasakan Putra Yasonna, Yamitema Tirtajaya Laoly, saat mengenang satu tahun berpulangnya ibundanya tersebut.
"Perjalanan hidupnya sangat menginspirasi, untuk membuat kami menjadi lebih baik, menjadi apa adanya tapi tetap memiliki komitmen untuk jadi yang terbaik," tutur Tema.
Advertisement
Pribadi yang Ramah
Mewakili sahabat, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef Nae Soi, yang hadir di acara tersebut menyampaikan bahwa almarhum Elisye adalah pribadi yang patut menjadi teladan, pribadi yang tegas tapi selalu ramah dalam mendidik anak-anak dan cucunya.
"Dari kacamata manusia pasti sedih, tapi dari kacamata iman tidak boleh sedih, mama Elisye sudah berada di surga," ujar Josef.
Selain doa bersama, acara juga diisi dengan pertunjukan mengenang berpulangnya Elisye. Elisye meninggal dunia tepat setahun lalu, setelah berjuang melawan sakitnya, di salah satu rumah sakit di Jakarta, dan dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.