Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir bicara soal keberhasilan BUMN bertahan dalam menghadapi berbagai disrupsi selama pandemi covid-19. Hal itu disampaikan dalam Indonesian Young Leaders Forum HIPMI, Sabtu (11/6/2022).
Pertama, adalah melakukan transformasi. Menurutnya, ditengah disrupsi yang terjadi saat ini baik itu disrupsi yang datang dari sisi kesehatan adanya pandemi covid-19, geopolitik dunia yang berdampak terhadap ekonomi, membuat BUMN harus bisa berubah dan menyesuaikan dengan perkembangan yang tengah berlangsung.
Advertisement
“Dunia ini berubah, kita harus berubah kalau kita tidak berubah kita tertinggal sama kalau kita bicara BUMN. Kalau BUMN tidak mau bertransformasi dengan perubahan dunia yang luar biasa ini, akan ketinggalan,” kata Erick.
Misalnya, Kementerian BUMN mentransformasikan Telkom dan Telkomsel. Jika tidak begitu, maka akan kalah dengan pesaing seperti Indosat yang merger dengan Tri begitupun dengan XL.
“Kita mensinkronisasi kan yang namanya Telkom harus refocusing, sebagai Telkom company tetapi sebagai perusahaan yang membangun infrastruktur digital. Kita kalau dulu bicara jalan tol listrik masuk, hari ini kita bicara wi-fi Masuk desa ke laut, Data Center, fiber optik dan ini tidak mungkin di-inves 100 persen oleh swasta atau UKM,” ujarnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Leadership dan SOP
Oleh karena itu, Erick mentransmigrasikan Telkomsel sebagai Business to customer dan Business to Business. Tujuannya, Business to customer yaitu agar Telkomsel bisa menjadi aggregator, misalnya aggregator menciptakan game lokal karena sebelumnya Indonesia hanya menjadi market dari luar negeri.
Kedua, BUMN menerapkan yang namanya leadership dan SOP. Menurut Erick, saat ini bukan eranya bekerja sendiri melainkan eranya kerja team work.
Dia pun menegaskan, keberhasilan membenahi BUMN bukan merupakan hasil dia seorang, tapi hasil kerja dengan para jajarannya di Kementerian BUMN. Contoh, dari 108 BUMN berhasil dikecilkan menjadi 41 BUMN saja.
“Kalau BUMN hanya tergantung hanya seorang Erick Thohir tidak mungkin kita bisa membenahi BUMN yang jumlahnya 108 sekarang dikecilkan menjadi 41 yang tadinya labanya hanya Rp 13 triliun sekarang labanya Rp 126 triliun, bukan karena Erick Thohir,” jelasnya.
Artinya kesuksesan itu karena sebuah tim leadership yang bersama-sama, Erick pun menyebutkan bahwa Wakil-wakilnya berlatar belakang Banker seperti Kartika Wirjoatmodjo Wakil Menteri BUMN II, dan Pahala Mansury Wakil Menteri BUMN I.
“Luar biasa dua-duanya banker. Pak Tiko dan Pahala, artinya ahli dan kita bekerja berkolaborasi dan membangun sistem,” pungkasnya.
Advertisement
Erick Thohir Tak Ingin Indonesia Jadi Negara Fakir Sains
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir tak menginginkan Indonesia menjadi negara yang fakir terhadap sains dan industri kesehatan moderen. Maka, ia mendorong adanya transformasi di BUMN sektor kesehatan.
"Transformasi yang kita lakukan di BUMN tak lain sama, karena tak mungkin kita sebagai bangsa besar menjadi fakir, di science dan industri kesehatan moderen," kata Erick Thohir dalam Kick-Off Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 BUMN, Kamis (9/6/2022).
Ia menyampaikan, pandemi membuktikan kekuatan atau daya tahan suatu negara di sektor kesehatan. Maka, ia tak ingin Indonesia tak mampu mengatasi tantangan tersebut.
"Tidak mungkin kita sebagai bangsa besar juga tak ingin berdaulat untuk kesehatan kita, Covid-19 membuktikan bagaimana ketergantungan kita yang tak lain sangat amat memberatkan," katanya.
Erick mengisahkan terkait dukungannya ini ia kerap menghubungi Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir. Ia menyebut ini sebagai bentuk dukungan untuk membuat Indonesia lebih kompetitif.
"Pak Dirut yang sejak awal Maret saya teror, mustinya sampai hari ini saya teror juga. Karena tidak lain saya sayang sama Bio Farma, kita ingin mendorong bagaimana kita lebih kompetitif," terangnya.
Tak Ada Negosiasi
Lebih lanjut, Erick kembali membawa proyeksi pertumbuhan ekonomi nasionaln hingga 2045 mendatang. Dengan itu, ia menegaskan perlu adanya kolaborasi untuk mewujudkannya.
"Tak ada negosiasi bahwa kita harus berkolaborasi dalam kesehatan kita, kesehatan dalam melayani masyarakat, kesehatan kita sebagai bangsa," katanya.
"Ketika tadi disampaikan bagaimana pandemi akan berulang dan sejarah membuktikan itu. Saya harap kolaborasi terus berjalan, karena transformasi di BUMN belum selesai," tambahnya.
Advertisement