Puluhan Perguruan Silek Tradisi Minangkabau Bakal Tampil di 'Galanggang Silek' Tradisi

Dalam iven ini akan hadir sasaran Karang Indah dari Padang Pariaman, Harimau Sakato dari Aie Dingin, Sinar Tampalo dari Sijunjuang, dan lainnya.

oleh Novia Harlina diperbarui 12 Jun 2022, 01:30 WIB
Puluhan perguruan (sasaran) silek tradisi Minangkabau bakal tampil di Gelanggang Silek Tradisi selama tiga hari kedepan, (11-13 Juni 2022) di Agam Jua Caffe, Payakumbuh. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Payakumbuh - Puluhan perguruan (sasaran) silek tradisi Minangkabau bakal tampil di Gelanggang Silek Tradisi selama tiga hari kedepan, (11-13 Juni 2022) di Agam Jua Caffe, Payakumbuh. Dimulai pada pukul 20.00 WIB, masing-masing perguruan akan mempertunjukkan keunikan aliran sileknya masing-masing, serta ragam permainan yang diolah dari silek tradisi.

Dalam iven ini akan hadir sasaran Karang Indah dari Padang Pariaman, Harimau Sakato dari Aie Dingin, Sinar Tampalo dari Sijunjuang, dan lainnya.

Selain itu, dalam Galanggang Silek Tradisi ini penonton juga bisa menyaksikan penampilan grup-grup kesenian dari berbagai sasaran silek yang bakal menyajikan beragaman permainan dan tarian yang diolah dari silek tradisi.

Ada yang akan menampilkan permainan Silek Podang dan Tari Piriang. Ada juga yang menyajikan Silek dan Main Api, Tari Lampu Togok, permainan Kurambiek Asik Lukah, dan banyak lagi.

Selain sebagai hiburan, Galanggan Silek Tradisi juga dirancang untuk mengenalkan silek tradisi lebih utuh. Menurut kurator Galanggang Silek Tradisi, Zuari Abdullah, dalam iven ini, silek tidak ditampilkan sebagai seromoni semata.

"Jika festival-festival silek umumnya hanya menampilkan silek sebagai seni beladiri, dalam Galanggang Silek Tradisi kita mencoba menyuguhkan silek tradisi lebih menyeluruh," terangnya.

Tidak hanya gerak langkah saja yang akan ditampilkan, namun ragam gerak langkah dari berbagai sasaran yang ikut berpartisipasi. Setiap sasaran dengan aliran sileknya masing-masing, berkesempatan mengenalkan alirannya masing-masing, serta berbagai permainan yang lahir di tiap-tiap sasaran itu.

Dalam Galanggang Silek Tradisi ini pengunjung bisa melihat bagaimana kayanya pengetahuan yang terkandung dalam silek tradisi Minangkabau.

Berbagai permainan yang dikembangkan dari silek tradisi akan memperilhatkan bagaimana pengetahuan dalam silek digunakan, misalnya, untuk tujuan pengobatan dan penyembuhan.

Ia berharap dengan iven ini masyarakat terinspirasi agar kembali ke budayanya sendiri, budaya yang sifatnya tidak seremonial namun yang punya prinsip dan kepribadian.

 


Bentuk Karakter

Galanggang Silek Tradisi merupakan rangkaian kegiatan yang digelar oleh UPTD Taman Budaya Sumatera Barat dengan inisiasi Ketua DRPD Sumbar Supardi dalam rangka mengangkat kembali silek tradisi Minangkabau. Sebelumnya sudah dilangsungkan Musyawarah Tuo Silek selama tiga hari di Balai Kaliki, Payakumbuh.

Supardi sendiri dalam banyak kesempatan menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai positif yang terkandung dalam karifan lokal, salah satunya silek tradisi. Silek menurutnya bisa menjadi bekal untuk menghadapi ragam tantangan zaman saat ini.

"Silek bukan sebatas gerak fisik semata, namun juga bisa jadi kunci untuk memasuki pengetahuan yang lebih luas,” ungkap sosok yang juga Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumbar ini.

Supardi juga mengatakan bahwa silek harus kembali menjadi pembentuk karakter bagi masyarakat Minang. Hal tersebut menurutnya penting karena sejauh ini masyarakat Minang telah terlalu terbuai oleh model-model hidup dan pembentukan karakter yang datang dari luar.

Sebaliknya, ia justru melihat dunia luar-lah yang perlu diperkenalkan pada silek yang merupakan produk masyarakat Minang sendiri.

"Silek tradisi harus kembali menjadi identitas budaya kita, bukan beladiri saja tapi juga kebutuhan rohani," lanjutnya.

Iven-iven yang dirancang ini diharapkanya dapat menggali lebih dalam dan jauh nilai-nilai silek tradisi dan sekaligus menjadi ajang mempromosikan pengetahuan mengenai silek tradisi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya