Liputan6.com, Emilia-Romagna - Sebuah kecelakaan helikopter pada 9 Juni 2022 dilaporkan dari Italia. Setelah hilang kontak selama dua hari, barulah ada kabar penemuan jasad.
"Jenazah tujuh orang ditemukan pada Sabtu 11 Juni, dua hari setelah sebuah helikopter jatuh di Italia utara," ujar pihak berwenang seperti dikutip dari CNN, Minggu (12/5/2022).
Advertisement
Lima jasad awalnya ditemukan, menurut National Alpine Cliff and Cave Rescue Corps (CNSAS), dua jenazah lainnya ditemukan pada Sabtu malam.
"Helikopter yang hilang sejak Kamis 9 Juni, lepas landas dari bandara Lucca dengan tujuh penumpang dan ditemukan hari ini (Sabtu waktu setempat), di Gunung Cusna, hancur total," kata Badan Keselamatan Penerbangan Nasional Italia dalam siaran pers.
Jenazah ditemukan di Monte Cusna, di Apennines di wilayah utara Emilia-Romagna, beberapa kilometer dari Tuscany.
Setelah jam 3 sore waktu setempat (9 pagi ET), CNSAS mentweet bahwa sayangnya tidak ada korban selamat yang ditemukan.
Para korban adalah pilot dari wilayah Veneto dan enam penumpang, empat warga negara Turki dan dua warga negara Lebanon, yang sedang dalam perjalanan bisnis ke Italia. Konfirmasi resmi diberikan oleh prefektur Modena, afiliasi CNN SkyTg24.
Helikopter itu tampaknya telah jatuh di dasar sungai, Lama, di Passo degli Scaloni, 1.922 meter di atas permukaan laut, SkyTg24 melaporkan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penyelidikan Dilakukan
Badan Keselamatan Penerbangan Nasional Italia mengatakan hari Sabtu bahwa pihaknya telah membuka penyelidikan dan mengirim penyelidik ke lokasi kecelakaan yang melibatkan helikopter A119 Koala, kata badan tersebut.
Operasi penyelamatan dilakukan oleh CNSAS, pemadam kebakaran Italia dan polisi Italia serta personel Angkatan Udara.
"Kami mendapat beberapa koordinat, kami pergi ke tempat itu dan menemukan semuanya terbakar," kata seorang tentara sebelumnya pada hari Sabtu, dalam sebuah video yang diposting di profil Twitter terverifikasi Angkatan Udara Italia.
"Helikopter itu berada di dalam lembah, dekat sungai, kami mencoba membawa semua tim penyelamat untuk kemudian mencapai daerah itu dengan berjalan kaki, karena sulit untuk mendapatkannya di sana dengan kerekan," sambung postingan tersebut
Advertisement
Helikopter Jatuh di Laut, Menteri Madagaskar Berenang 12 Jam ke Pantai
Bicara soal helikopter jatuh, unit yang ditumpangi seorang menteri Madagaskar pernah dikabarkan jatuh di lautan. Sejumlah orang dilaporkan belum ditemukan akibat kecelakaan helikopter tersebut.
"Seorang menteri Madagaskar adalah satu dari dua orang yang selamat usai berenang sekitar 12 jam ke pantai pada Selasa 21 Desember 2022, setelah helikopter mereka jatuh di lepas pantai timur laut Madagaskar," kata pihak berwenang.
Pencarian masih berlangsung untuk dua penumpang lainnya setelah helikopter jatuh pada Senin 20 Desember 2021, yang penyebabnya tidak segera jelas, kata polisi dan otoritas pelabuhan.
"Serge Gelle, sekretaris negara untuk polisi, dan seorang rekan polisi mencapai daratan di kota tepi laut Mahambo secara terpisah pada Selasa pagi, tampaknya setelah melontarkan diri dari pesawat, kata kepala otoritas pelabuhan Madagaskar Jean-Edmond Randrianantenaina seperti dikutip dari Arab News, Rabu (22/12/2021).
Dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial, Gelle yang berusia 57 tahun tampak terbaring kelelahan di kursi geladak, masih dalam seragam kamuflase.
"Waktu saya untuk mati belum tiba," kata sang jenderal, menambahkan bahwa dia kedinginan tetapi tidak terluka.
Jenderal Top India Dinyatakan Tewas dalam Helikopter Jatuh di Tamil Nadu
Sementara itu, Angkatan Udara India akhirnya mengonfirmasi kematian komandan militer negara tersebut, dalam sebuah kecelakaan helikopter di Tamil Nadu.
"Komandan militer tewas dalam kecelakaan helikopter di negara bagian Tamil Nadu di selatan," kata Angkatan Udara negara itu seperti dikutip dari BBC, Kamis (9/12/2021).
Kepala Staf Pertahanan India Jenderal Bipin Rawat, istri dan 11 orang lainnya tewas setelah helikopter Mi-17V5 jatuh di perbukitan dekat kota Coonoor pada Rabu 8 Desember pagi waktu setempat.
Satu korban selamat dirawat di rumah sakit karena luka-luka akibat insiden helikopter jatuh itu.
Angkatan Udara India mengatakan telah memerintahkan penyelidikan atas kecelakaan itu, yang terjadi dalam cuaca berkabut. Sebuah komite keamanan kabinet mengadakan sesi darurat, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi.
Di Twitter, Modi mengatakan: "[Jenderal Rawat] membawa serta pengalaman yang kaya untuk melayani di Angkatan Darat. India tidak akan pernah melupakan layanannya yang luar biasa.
"Seorang patriot sejati, dia sangat berkontribusi dalam memodernisasi angkatan bersenjata dan aparat keamanan kita. Wawasan dan perspektifnya tentang hal-hal strategis adalah pengecualian. Kepergiannya membuat saya sangat sedih."
Gambar dari lokasi kecelakaan menunjukkan gumpalan asap tebal mengepul dari sisa-sisa helikopter yang hancur, dan penduduk setempat berusaha memadamkan api.
Jenderal Rawat yang kini berusia 63 tahun, diangkat sebagai Kepala Staf Pertahanan pertama India pada Januari 2019.
Saat itu Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara bersatu, dan Jenderal Rawat bertanggung jawab atas berbagai operasi termasuk di Kashmir yang dikelola India.
Advertisement