Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan keberhasilan transformasi BUMN bukan akibat perannya seorang. Ia menyebut itu ada peran sebuah tim secara keseluruhan.
Berbagai jenis transformasi digalakkan oleh Erick sejak ia menjabat. Mulai dari digitalisasi berbagai model bisnis, hingga menggabungkan sejumlah BUMN.
Advertisement
"Kalau BUMN hanya tergantung dengan seorang Erick Thohir tidak mungkin kita membenahi BUMN," katanya mengutip unggahan di Instagram @erickthohir, Minggu (12/6/2022).
"Yang jumlahnya 108 (perusahaan) sekarang dikecilkan menjadi 41 (perusahaan)," tambahnya.
Ini jadi perhatiannya dalam memimpin Kementerian BUMN. Menggabungkan sejumlah perusahaan pelat merah yang memiliki orientasi dan jenis usaha yang sama.
Lebih jauh, ia berharap, melalui transformasi yang ia lakukan, BUMN bisa cakap menghadapi perubahan.
"Transformasi BUMN harus terjadi di semua lini, untuk menghadapi perubahan dunia saat ini. Transformasi bisnis model, pembentukan tim dan SOP, serta menetapkan KPI, inilah fokus BUMN saat ini," terang Erick.
Melalui peleburan perusahaan yang dilakukan Erick, ada sejumlah hasil yang dipetik. Yakni, adanya peningkatan pendapatan.
"Yang tadinya labanya hanya Rp 13 trilun, sekarang labanya Rp 126 triliun," kata dia.
"Artinya apa? Kesuksesan itu karena sebuah tim, leadership yang bersma-sama," tegasnya.
Harapan Erick Thohir
Diketahui, Erick memyampaikannya dalam acara rangkaian dari peringataj HUT ke-50 Tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Ia pun berharap Hipmi bisa menjalankan transformasi kedepannya.
"Saya berharap di ulang tahun ke 50 ini, spirit transformasi juga terus dijalankan @bpphipmi, agar dapat menjadi penggerak utama pembangunan menuju Indonesia emas 2045," terangnya.
Erick Thohir jadi salah satu pejabat negara yang sebelumnya bergabung di organisasi Hipmi menjadi ketua bidang. Ada Menteri Imvestasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangam Muhammad Lutfi, hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang sama-sama pernah bergabung di Hipmi.
Advertisement
Kuasai ASEAN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menantang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk menguasai pasar di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN. Mengingat, potensi ekonomi digital yang terus bertumbuh di kawasan ASEAN.
"Saat ini kita tidak bicara globalisasi, tapi regionalisasi. Bagaimana (HIPMI) menguasai pasar ASEAN dan juga Asia yang ternyata punya opportunity yang besar," kata Erick saat mengisi perayaan ke-50 tahun HIPMI 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (11/6).
Lebih lanjut, Erick juga meminta HIPMI untuk turut membantu pemerintah menyelesaikan persoalan krisis pangan hingga persoalan ketenagakerjaan. Menyusul, ketegangan geopolitik dunia akibat konflik Rusia dan Ukraina.
Untuk menyelesaikan tantangan dan persoalan berat tersebut, Erick menyebut ada tiga hal yang mesti dipersiapkan HIPMI. Pertama, percayakan masa depan pada generasi muda, dan generasi milenial serta generasi Z jangan takut mengambil risiko terukur. Kedua, kedepankan growth mindset dan mempelajari tantangan bisnis di tengah arus disrupsi. Ketiga, jangan lupakan AKHLAK sebagai pondasi dari bisnisapapun yang kita rintis.
"Karena itu, spirit transformasi harus terusdijalankan HIPMI agar secara organisasi akan bermanfaat, dan berperan nyata bagi kemajuan bangsa. HIPMI harus jadi penggerak utama membangun Indonesia Emas 2045 berdasarkan kekuatansendiri," tutup Erick.
Bakal Ketinggalan
Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir menginginkan HIPMI yang beranggotakan para pengusaha muda terus menjalankan spirit transformasi di organisasi yang telah berusia setengah abad.
Hanya dengan semangat perubahan, HIPMI akan menjadi wadah yang sesuai dengan spirit generasi Z dan milenial yang kini banyak terjun menjadi pengusaha muda.
Dorongan itu disampaikan Erick Thohir saat menghadiri HUT HIPMI ke-50 di Jakarta Convention Center, Sabtu (11/6/2022). Dalam acara yang dihadiri Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, Ketua Umum HIPMI, Mardani H. Maming, dan pengurus, serta anggota HIPMI, Erick menekankan agar HIPMI memanfaatkan bonus demografi untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Saya pernah bicara peta biru HIPMI, yakni dunia ini berubah, kalau kita tidak mau berubah, akan ketinggalan. Sama seperti BUMN, yang jika BUMN tidak mau bertransformasi di tengah perubahan yang luar biasa ini, juga akan tertinggal. Karena itu, spirit transformasi harus terus dijalankan HIPMI agar secara organisasi akan bermanfaat, dan berperan nyata bagi kemajuan bangsa," ucap Erick Thohir.
Ia juga menekankan, slogan HPMI yang berbunyi pengusaha pejuang harus diaplikasikan pada tantangan nyata dalam menghadapi disrupsi global yang meliputi, geo-ekonomi, demografi, lingkungan hidup, teknologi, dan kesehatan.
"Saat ini kita tidak bicara globalisasi, tapi regionalisasi. Bagaimana menguasai pasar ASEAN dan juga Asia yang ternyata punya oportunity yang besar. Lalu cara kita menghadapi tantangan lingkungan yang berdampak pada krisis pangan, serta bisnis yang terus berubah dengan akan banyak lapangan kerja yang hilang," lanjutnya.
Advertisement