Beijing Alami Wabah COVID-19 Eksplosif dari Klaster Bar

Meski tingkat infeksi COVID-19 China rendah menurut standar global, negara itu mempertahankan kebijakan "tanpa COVID."

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2022, 11:52 WIB
Pekerja yang mengenakan masker mendorong troli yang berisi makanan untuk dibawa pulang melewati restoran hotpot yang tutup di Beijing pada Senin, 23 Mei 2022. Beijing memperpanjang perintah bagi pekerja dan siswa untuk tinggal di rumah dan memerintahkan pengujian massal tambahan pada hari Senin untuk membendung kasus COVID-19 yang kembali meningkat di ibu kota China. (AP Photo/Andy Wong)

Liputan6.com, Beijing - Kabar kasus COVID-19 terkini dari Ibu Kota China, Beijing. Wilayah itu dilaporkan mengalami wabah COVID-19 yang "eksplosif" terkait sebuah bar, kata juru bicara pemerintah pada Sabtu 11 Juni 2022.

Mengutip VOA Indonesia, Minggu (12/6/2022), perkembangan itu terjadi ketika kota pusat komersial, Shanghai, melakukan tes massal untuk mengendalikan lonjakan kasus yang terkait dengan sebuah salon.

Pengumuman itu disampaikan menyusul pengetatan pembatasan baru di Beijing sejak Kamis 9 Juni. Sedikitnya dua distrik menutup beberapa tempat hiburan, setelah terjadinya wabah di sebuah kawasan yang banyak terdapat tempat hiburan malam, toko dan kedutaan.

Meski tingkat infeksi COVID-19 China rendah menurut standar global, negara itu mempertahankan kebijakan "tanpa COVID."

China menyebut perlunya melindungi lansia dan sistem kesehatan, bahkan ketika negara-negara lain berusaha hidup berdampingan dengan virus itu.

Sejauh ini, negara berpenduduk 1,4 miliar tersebut telah melaporkan 5.226 kematian akibat COVID-19.

Kasus Baru Terdeteksi di Beijing

Para pejabat Beijing pada Sabtu 11 Juni 2022 mengatakan ke-61 kasus baru yang ditemukan di kota itu pada Jumat 10 Juni, pernah mengunjungi Bar Heaven Supermarket atau terkait dengan tempat itu.

"Wabah baru-baru ini... sangat eksplosif dan luas cakupannya," kata Xu Hejian, juru bicara pemerintah daerah Beijing dalam konferensi pers.

Ibu kota itu mencatat 46 kasus lokal baru pada Sabtu 11 Juni siang. Semuanya sedang menjalani isolasi atau di bawah pengawasan, kata pejabat kesehatan Liu Xiaofeng.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kasus COVID-19 Sempat Dilaporkan Berkurang

Ilustrasi COVID-19 di Beijing China. (AP Photo/Ng Han Guan)

Sebelumnya, pada Senin 6 Juni pagi, pengunjung yang menggunakan masker melalui pemeriksaan suhu dan laporan tes antigen atau PCR sebelum memasuki restoran masakan Sichuan di Beijing timur. 

Para pengunjung duduk di meja terpisah sambil menikmati makanan mereka.

Dilansir dari laman Xinhua, Selasa (7/6/2022), ini menandai pertama kalinya pelanggan dapat menikmati makanan yang memuaskan di sebuah restoran selama lebih dari 30 hari terakhir setelah ibu kota menangguhkan makan di dalam ruangan untuk menahan gelombang terbaru COVID-19.

Mulai Senin, restoran di Beijing dapat menyambut pelanggan lagi jika yang terakhir telah dites negatif untuk virus corona baru dalam tiga hari sebelumnya, kata pemerintah kota.

Sejak berita itu dirilis, telepon terus berdering di Restoran Meizhou Dongpo cabang Tuanjiehu di Distrik Chaoyang Beijing. 

"Banyak pelanggan menelepon untuk memesan meja," kata Wu Xiuli, kepala cabang.

Meski kapasitas restoran dibatasi hingga setengahnya, Wu merasa yakin bahwa bisnis akan segera kembali normal.

Tidak ada infeksi COVID-19 lokal baru yang dilaporkan di Beijing dalam 15 jam yang berakhir pada pukul 3 sore hari Senin, dan tidak ada infeksi yang terdaftar di tingkat komunitas dari Sabtu hingga Senin sore, Pang Xinghuo, wakil kepala pusat pencegahan dan pengendalian penyakit kota Beijing, katanya dalam konferensi pers, Senin 6 Juni.


Sempat Ada Pelonggaran Aturan Pembatasan

Seorang pria berpose di pintu masuk Kota Terlarang di Beijing, China, Selasa (7/6/2022). Pemerintah melonggarkan beberapa pembatasan Covid-19 dengan sebagian besar museum gedung bioskop, dan pusat kebugaran diizinkan beroperasi hingga 75 persen dari kapasitas. (WANG Zhao / AFP)

Ketika wabah terus mereda, kota itu akan semakin melonggarkan pembatasan respons epidemi dan terus kembali normal.

Mulai Senin, kurir juga akan diizinkan memasuki komunitas perumahan, dan orang-orang yang bekerja dari rumah dapat kembali ke kantor. Transportasi umum termasuk bus, kereta bawah tanah dan taksi akan kembali beroperasi normal, kata pihak berwenang setempat, Minggu.

Selain siswa kelas 12 yang telah kembali ke kampus sejak 2 Juni, siswa dari semua kelas lain di SD, SMP, dan SMA dapat menghadiri kelas tatap muka mulai 13 Juni, sementara anak TK dapat melanjutkan kelas offline mulai 20 Juni.

Tempat-tempat umum seperti perpustakaan, museum, bioskop, dan pusat kebugaran diizinkan untuk beroperasi kembali, asalkan tidak melebihi 75 persen dari kapasitas maksimum.

Mereka yang memasuki tempat umum, naik transportasi umum, atau menghadiri pertemuan harus menunjukkan laporan tes negatif dalam waktu 72 jam. 


Restoran Kembali Beroperasi

Orang-orang makan siang di restoran yang dibuka kembali di pusat perbelanjaan saat kasus COVID-19 turun di Beijing, Senin (6/6/2022). Pengunjung kembali ke restoran di sebagian besar Beijing untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan sebagai pihak berwenang lebih lanjut melonggarkan pembatasan terkait pandemi wabah COVID-19. (AP Photo/Andy Wong)

Aturan baru akan berlaku di semua distrik di ibu kota Tiongkok kecuali Distrik Fengtai dan beberapa wilayah di Distrik Changping.

Sekitar pukul 10 pagi hari Senin, lebih dari 40 anggota staf restoran bebek panggang di alun-alun perbelanjaan Huaxi Live berada di tempat, mendisinfeksi ruang makan. 

"Toko kami telah tutup selama setengah bulan karena epidemi. Kami tidak bertemu satu sama lain selama periode tersebut, dan kami benar-benar perlu bekerja sama," kata Ji Weidong, manajer restoran.

"Loker pengiriman mulai digunakan lagi di kompleks perumahan saya. Pagi ini, saya juga menerima paket di depan pintu saya. Semuanya tampak kembali normal," kata seorang warga bermarga Tian dari sebuah komunitas di Chaoyang. Sebelumnya, kurir hanya diperbolehkan meninggalkan paket di luar gerbang kompleks masyarakat.FOTO: Pem

Infografis Beijing Lockdown Sebagian, Gelombang II Covid-19 Mengancam? (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya