Liputan6.com, Jakarta GoPay mengumumkan perluasan penggunaan GoPay Coins ke beberapa layanan di bawah naungan GoTo lainnya dalam aplikasi Gojek seperti GoFood, GoCar, GoRide, dan GoSend, setelah sebelumnya dapat digunakan untuk belanja di Tokopedia.
Fibriyani Elastria, Chief Marketing Officer, GoPay dalam siaran persnya mengatakan, dengan GoPay Coins, pengguna dapat bertransaksi tanpa harus mengurangi saldo GoPay.
Advertisement
"GoPay Coins sejak awal kami rancang sebagai bentuk apresiasi untuk pengguna setia ekosistem GoTo," kata Fibriyani, ditulis Senin (13/6/2022).
Fibri juga mengklaim, kehadiran GoPay Coins sejak bulan Mei lalu di berbagai layanan dalam aplikasi Gojek, mendapatkan sambutan positif dari para pengguna.
Dia menyatakan, setelah perluasan tersebut, GoPay mencatat peningkatan sebesar 20 persen pada jumlah pengguna yang bertransaksi menggunakan GoPay Coins.
GoPay Coins sendiri merupakan sistem poin "loyalitas universal" pada ekosistem GoTo dalam bentuk saldo cashback, yang diberikan sebagai reward kepada pengguna setelah menyelesaikan transaksi.
GoPay Coins GoPay Coins dapat digunakan untuk bertransaksi di aplikasi Gojek dan Tokopedia.
Selain itu, GoPay Coins juga dapat ditukar tanpa ada batas minimum atau maksimum penukaran poin, dan dikombinasikan dengan metode pembayaran lainnya di Tokopedia.
GoPay Coins bisa didapatkan dengan menggunakan kode voucher yang memberikan cashback GoPay Coins, saat melakukan transaksi di Gojek dan Tokopedia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Transaksi yang Terintegrasi
Adapun, nilai tukar satu GoPay Coins sama dengan Rp 1 dan akan berlaku hingga akhir tahun berikutnya. Sebagai contoh, GoPay Coins di 2022, akan kedaluwarsa pada 31 Desember 2023.
Perusahaan lebih lanjut mengungkapkan, GoPay Coins juga merupakan bagian dari upaya untuk menghadirkan pengalaman bertransaksi yang lebih terintegrasi di seluruh ekosistem GoTo.
"GoPay Coins, yang sifatnya tidak dapat ditransfer ataupun diuangkan menjadi salah satu inovasi kami untuk memaksimalkan keuntungan cashback dan mencegah penyalahgunaan tanpa mengurangi apresiasi kami terhadap pengguna setia layanan di ekosistem GoTo," kata Fibri.
Nila Marita, Chief of Corporate Affairs GoTo lebih lanjut mengatakan, kehadiran fitur ini akan lebih menarik banyak konsumen untuk bertransaksi di platform Gojek, yang berpotensi meningkatkan loyalitas baik dari konsumen Gojek maupun Tokopedia.
"Inisiatif ini sejalan dengan strategi sinergi ekosistem GoTo yang menjadi landasan perusahaan dalam menumbuhkan bisnis dan mempercepat laju menuju profitabilitas," kata Nila.
Advertisement
Pemesanan Layanan Motor Listrik di Gojek Meningkat
Sementara itu, jumlah pemesanan kendaraan listrik Electrum di platform Gojek dilaporkan mengalami kenaikan. Hal ini diungkap oleh induk Gojek, GoTo dalam keterangan terbarunya.
GoTo mengatakan, kurang dari lima bulan sejak sinergi uji coba komersial diluncurkan, pemesanan layanan GoRide Electric mengalami kenaikan hingga dua kali lipat.
Perusahaan mengklaim, lebih dari 70 persen mitra yang bergabung dalam uji coba komersial mengalami peningkatan pendapatan bersih hingga Rp 46 ribu per hari.
Electrum, perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama juga mencapai target jarak tempuh satu juta kilometer dalam jangka waktu tiga bulan.
Angka itu merupakan jarak tempuh kumulatif oleh ratusan driver pengendara motor listrik di Jakarta selama masa uji coba komersial pada berbagai layanan di aplikasi Gojek seperti GoRide Electrik, GoFood, dan GoSend.
"Kami sangat antusias melihat pencapaian yang cukup memuaskan dari uji coba komersial penggunaan motor listrik yang sedang berlangsung," kata Pandu Sjahrir, Direktur Utama Electrum, Selasa (7/6/2022).
Target 1 Juta Kilometer
Pandu mengungkapkan, sebelumnya, target jarak tempuh satu juta kilometer ditetapkan tercapai pada akhir tahun 2022, namun dapat terwujud dalam waktu tiga bulan.
Menurut Pandu, hal ini merupakan awal yang baik untuk terus mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.
Hal ini juga dinilai jadi pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan jumlah ketersediaan motor listrik, serta memperluas cakupan wilayah operasionalnya.
"Selain itu, kami juga dapat melakukan analisis yang lebih mendalam mengenai penggunaan motor listrik dan metode penukaran baterai paling feasible untuk adopsi kendaraan listrik di Indonesia," kata Pandu.
(Dio/Ysl)
Advertisement