Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan keberadaan Persemaian Rumpin di Bogor, Jawa Barat menjadi bukti komitmen Pemerintah Indonesia dalam penanganan perubahan iklim.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan Persemaian Rumpin di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6/2022). Bukan hanya itu, Presiden Jokowi juga meluncurkan program Rehabilitasi Mangrove dan World Mangrove Center di Kalimantan Timur.
Advertisement
Persemaian Rumpin tersebut merupakan hasil kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan April Group.
"Persemaian Rumpin Bogor menjadi langkah kongkret Indonesia dalam melakukan aksi mitigasi guna menekan laju perubahan iklim yang berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Apalagi Presiden Jokowi menargetkan Indonesia bisa memiliki sebanyak 30 pusat persemaian dalam tiga tahun ke depan," ujar Dwikorita, Sabtu (11/6/2022).
Dwikorita menegaskan bahwa dampak perubahan iklim tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang sepele. Tidak hanya sebatas cuaca ekstrem, mencairnya salju di gunung, menurunnya kualitas air, atau meningkatnya wabah penyakit. Lebih dari itu, kata dia, perubahan iklim membawa kerugian ekonomi dan juga politik.
"Intensitas bencana alam akan semakin sering terjadi. Sedangkan bencana alam itu sendiri erat kaitannya dengan kemiskinan. Tidak sedikit rumah tangga yang jatuh ke lingkaran kemiskinan akibat bencana alam. Jika kondisi ini terus dibiarkan terjadi, bukan tidak mungkin tujuan mencapai Indonesia bebas dari kemiskinan semakin jauh," paparnya.
"Belum lagi dampak perubahan iklim di sektor infrastruktur, transportasi, pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata yang notabene menjadi kantong-kantong pendapatan negara. Jika tidak ditangani, maka kondisinya akan semakin parah," tambah dia.
Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita juga menyampaikan komitmen BMKG untuk mendukung dan bersinergi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam memonitor, menganalisis, memprediksi, dan memproyeksikan tren perubahan iklim dan dampaknya guna mendukung kebijakan mitigasi secara tepat.
Sementara itu, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan mengatakan BMKG akan memberikan dukungan penuh perihal informasi cuaca guna keperluan perawatan di Persemaian Rumpin ini. BMKG, kata dia, juga akan menjadikan Persemaian Rumpin sebagai laboratorium untuk melihat pengaruh iklim cuaca terhadap kondisi bibit tanaman yang dikembangkan.
Ditanam di Lahan Kritis
Sebagai informasi, Pusat Sumber Benih dan Persemaian Rumpin sendiri berdiri di atas lahan seluas 159,58 hektare. Terdapat zona perbenihan, zona kelola masyarakat, zona diklat, dan zona koridor pengembangan usaha dengan kapasitas produksi sekitar 16 juta bibit.
Di lokasi tersebut tersedia sejumlah fasilitas seperti area rumah perkecambahan, area rumah produksi, hingga kolam air dan sedimen. Rencananya, bibit-bibit yang dihasilkan dari pusat persemaian itu akan ditanam di sejumlah lahan kritis.
Advertisement