Liputan6.com, Malang - Gelombang pertama jemaah haji Kota Malang berangkat pada Minggu, 12 Juni, 2022 siang dari Lapangan Rampal. Pelepasan keberangkatan dilakukan secara simbolis dengan pengalungan syal Arema kepada perwakilan rombongan jemaah.
Data Kantor Kementerian Agama (Kemenag), jemaah haji Kota Malang berjumlah sebanyak 690 jemaah terdiri dari 310 jemaah pria dan 380 jemaah wanita. Terbagi dalam tiga kloter yakni kloter 14 sebanyak 226 jemaah, kloter 15 sebanyak 448 jemaah dan kloter 16 sebanyak 16 jemaah.
Advertisement
“Kloter 14 dan 15 berangkat hari ini. Sedangkan kloter 16 menyusul Senin pagi dengan titik keberangkatan di Balai Kota Malang,” kata Sutrisno, Kasubag TU Kemenag Kota Malang.
Ada penambahan jumlah jemaah yang berangkat haji. Semula, Kemenag menyebut data awal kuota untuk Kota Malang sebanyak 508 jemaah. Tapi total yang berangkat adalah 690 jemaah. Penambahan itu berasal dari warga yang mengajukan mutasi lokasi keberangkatan.
“Bertambah karena ada yang pengajuan mutasi, permintaan dari jemaah itu sendiri,” ujar Sutrisno.
Menurutnya, ada aturan yang membolehkan jemaah haji mengajukan pindah lokasi berangkat haji. Alasannya pun beragam, seperti ingin lebih dekat ke keluarga, lokasi pendaftaran Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) berada di Kota Malang dan lainnya.
“Semua jemaah yang mutasi keberangkatan itu ikut manasik haji yang kami selenggarakan. Mereka sebagian besar berasal dari wilayah Malang dan sedikit dari luar pulau,” ucapnya.
Kemenag mengimbau kepada para Jemaah haji asal Kota Malang agar selalu menjaga kesehatan karena cuaca di Arab Saudi sedang panas. Memperbanyak minum air putih dan tak perlu melepas alas kaki selama menjalankan ibadah haji.
“Ada informasi jemaah melepuh kakinya karena panas. Karena itu jangan sampai melepas alas kaki dan perbanyak minum air putih,” tutur Sutrisno.
Disiplin Jaga Kesehatan
Wali Kota Malang, Sutiaji, melepas keberangkatan rombongan jemaah haji itu. Secara simbolis, pembebat leher atau syal Arema dikalungkan kepada perwakilan tiap bus rombongan sebagai penanda mereka berasal dari kloter Malang.
Sutiaji mengatakan 690 jemaah telah menjalani tes swab Covid-19 dengan hasil seluruhnya dinyatakan negatif. Meski begitu, ia mengimbau para jemaah tetap disiplin memakai masker dan selalu menjaga kesehatan karena cuaca panas di tanah suci.
“Saat saya umroh kemarin, banyak yang tak pakai masker. Hanya jemaah Indonesia saja yang masih tertib, tetap harus dijaga karena haji itu juga ibadah fisik dan rohani,” ujarnya.
Keberangkatan haji tahun ini sangat membahagiakan karena sebelumnya sempat ditutup selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Karena itu para jemaah diimbau manfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya termasuk dengan menjaga kesehatan.
“Insya Allah ketemu saya lagi di tanah suci, karena saja juga akan berangkat. Hanya saja saya minta agak mundur untuk jadwal keberangkatan saya,” ujar Sutiaji.
Orang nomor satu di Balai Kota Malang ini berangkat haji dengan terdaftar sebagai Petugas Haji Daerah (PDH) Kota Malang. Diperkirakan, Sutiaji berangkat bersama puluhan PDH dari Jawa Timur pada akhir Juni nanti di kloter 36 embarkasi Surabaya.
Advertisement