Nasi Goreng hingga Soto Ayam Khas Indonesia Jadi Favorit di World Food Festival Pretoria

Kuliner Indonesia merupakan salah satu favorit pengunjung di “World Food Festival" yang dihelat oleh Kedutaan Besar Korea Selatan di Pretoria.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2022, 19:09 WIB
Ilustrasi/copyright pixabay.com

Liputan6.com, Pretoria - Nasi goreng dan sate ayam menjadi sajian kuliner khas Indonesia dalam “World Food Festival" (WFF) yang dihelat oleh Kedutaan Besar Korea Selatan di Pretoria, pada 30 Mei hingga 3 Juni 2022. Perhelatan tersebut diikuti delapan negara yaitu Brazil, Indonesia, Iran, Filipina, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan dan Sri Lanka.

“World Food Festival" digelar dalam format Food Exhibition, Cooking Class Experience, dan Movie Screening. Masing-masing negara peserta menghadirkan kuliner khasnya masing-masing, seperti Singapura dengan mie nyonya laksa, Iran dengan kebab, dan Afrika Selatan dengan pap, kuliner pokok masyarakat Afrika Selatan yang terbuat dari bahan dasar jagung.

Uniknya, seperti dikutip dari situs Kemlu RI, Minggu (12/6/2022), kuliner Indonesia merupakan salah satu favorit pengunjung.

Marthin, seorang pengunjung asal Afrika Selatan, misalnya, mengaku bahwa dirinya sangat menyukai rasa khas Nasi Goreng dan Sate Ayam yang baru kali itu dirasakannya. Dirinya mengaku bahwa sempat mengantre sampai empat kali untuk memuaskan keinginannya menikmati kuliner Indonesia tersebut.

“Saya mengantre sampai empat kali untuk menikmati (kedua) makanan ini, satu kali nampaknya tak cukup untuk saya," ujarnya.

Dua mata acara yang tak kalah menarik pada gelaran WFF adalah Cooking Class Experience dan Movie Screening. Pada kedua acara tersebut, Indonesia menurunkan masing-masing “Soto Ayam" dan Sembilan film pendek asal Denpasar, Bali.

Soto Ayam pada Cooking Class Experience memperlihatkan daya pikat tersendiri di mana dari sejak pendaftaran 'kursus kilat' kuliner Indonesia tersebut dibuka, sudah “fully booked".

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Peserta Puas

Ilustrasi memasak/credit: unsplash.com/frank

Sebagian besar peserta yang mendaftar pada CCE Indonesia mengaku sangat puas dengan pengalaman memasak makanan Indonesia yang menurut mereka memiliki cita rasa khas tersendiri. Adalah Stephanie Juliancy, salah seorang pengurus Dharma Wanita Persatuan KBRI Pretoria, yang bertindak sebagai instruktur pada CCE Indonesia.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan WFF, setiap negara peserta diminta menampilkan film lokal masing-masing dengan tema kuliner maupun tema-tema lainnya.

Sebagai dukungan kepada program pemerintah Indonesia untuk kembali mempromosikan Bali sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia, maka khusus untuk program Movie Screening pada gelaran WFF, Indonesia tampil dengan film-film berlatar kehidupan sosial dan budaya masyarakat pulau dewata tersebut.

 


24 Perwakilan Indonesia Ikut Pameran Kopi Terbesar di Amerika Utara, Pamer Jenis Gayo hingga Bali

Ilustrasi Biji Kopi Credit: pexels.com/Negative

Sebelumnya, Indonesia dikabarkan mengikuti pameran kopi spesialti terbesar di Amerika Utara yakni "Specialty Coffee Expo (SCE) 2022". Acara yang diselenggarakan oleh Specialty Coffee Association (SCA) di Boston Convention and Exhibition Center, itu berlangsung pada 7 hingga 10 April 2022.

KJRI San Francisco seperti tertuang juga di situs Kemlu RI yang dikutip Selasa (19/4/2022) mengatakan, sebanyak 24 pelaku kopi spesialti Indonesia telah berpartisipasi di paviliun Indonesia, dengan tema "Remarkable Indonesian Coffee: Home of World's Finest Coffee."

Berbagai jenis kopi spesialti dengan cita rasa tinggi turut dipamerkan seperti kopi Sumatra Arabica Gayo, Lintong, Solok Minang, Kerinci, West Java Preanger, Toraja, Flores, Ciwidey, dan Bali. Selain itu, Indonesia tidak hanya menampilkan green beans, beberapa UKM mengusung brand dengan berbagai varian kopi olahan, seperti roasted whole beans, pour over coffee bag dan single-serve pods.

"Partisipasi saya pada acara ini telah memberikan peluang besar untuk bertemu dan berdiskusi dengan coffee roasters dan coffee shop yang singgah ke booth kami dari berbagai negara. Kami berhasil mengumpulkan beberapa potensi pembeli," ujar Cintha Putri, CEO Putri Coffee.

"Salah satunya ada yang berminat untuk membeli 2 kontainer kopi Ketiara Gayo yang diperkirakan akan di ekspor tahun ini sebagai tahap awal kerja sama". 

Tidak hanya itu, pada Specialty Coffee Expo (SCE) atau pameran kopi tahun ini Putri Coffee menjadi satu-satunya pelaku kopi spesialti Indonesia yang ikut dalam sesi International Women Coffee Alliance (IWCA) cupping event. Hasil dari penjualan kopi Indonesia tersebut nantinya akan disumbangkan untuk membantu pelestarian harimau Sumatra di Indonesia. 


Pandemi COVID-19 Berdampak Pada Suplai Kopi di Amerika

Ilustrasi Kopi Hitam Credit: unsplash.com/PTMP

 

Pandemi COVID-19 telah berdampak pada shortage supply kopi dari Amerika Latin ke AS. Hal ini mendorong importir kopi AS untuk melakukan diversifikasi pada supplier kopi dari negara lain, termasuk Indonesia.

US International Trade Commission 2022 mencatat bahwa ekspor kopi Indonesia ke AS didominasi oleh jenis green beans yang berkualitas tinggi atau specialty. Pada tahun 2021, nilai total ekspor green beans Indonesia ke AS mencapai US$ 179,68 juta dan Indonesia menempati peringkat ke-7 di dunia sebagai negara eksportir green beans terbesar ke AS.

Hal ini membuktikan bahwa kopi Indonesia sangat diminati oleh konsumen di AS.

Specialty Coffee Expo 2022 telah diikuti oleh lebih dari 40 negara, menampilkan lebih dari 420 exhibitors.

Pameran yang berlangsung selama 4 hari ini telah dihadiri oleh 10.000 pengunjung. Melalui ajang bergengsi ini, peserta pameran membawa produk-produk unggul dan menampilkan inovasi terdepan untuk kopi spesialti.

Pameran Kopi SCE tahun 2023 mendatang akan diadakan di Portland, negara bagian Oregon, pada 20 – 24 April 2023, dan di Chicago, negara bagian Illinois, pada 11 – 14 April 2024. 


KJRI Istanbul Fasilitasi Kopi Lokal Unjuk Gigi di Pameran Internasional

Ilustrasi Minum Kopi (Photo created by rawpixel on Freepik)

Sebelumnya, Indonesia juga sukses berpartisipasi dalam penyelenggaraan Coffex Istanbul 2021.

KJRI Istanbul kembali memfasilitasi partisipasi pengusaha kopi Indonesia pada pameran kopi Coffex Istanbul ke-4 di Halic Congress Center, 17-20 Maret 2022.

Coffex Istanbul diikuti oleh 5 perusahaan dari Indonesia dan satu asosiasi dari Indonesia, yaitu Bawadi Coffee, Iceh Agro Indonesia, Marmara Indonesia Pratama, Abdi Nusantara Group, Ananda Dua Putri, dan Musiad Indonesia. 

Lebih dari 15 jenis kopi specialty dan produk pertanian Indonesia terkait lainnya, seperti: cokelat, teh, dan vanila, telah dipromosikan di Paviliun Indonesia di pameran Coffex Istanbul.

Kopi specialty tersebut, antara lain kopi Luwak, Arabika Gayo, Arabika Kintamani, Arabika Mandailing, Arabika Toraja, Robusta Jambi, Robusta Paseban Bogor, Robusta Lombok, Robusta Palembang dan masih banyak jenis kopi lainnya.

Sebagai produsen terbesar ke-empat kopi dunia, Indonesia ingin menunjukkan kualitas, keunikan, dan cita rasa kopi Indonesia yang dinilai dapat sesuai dengan selera pasar kopi di Turki.

"Produser dan eksporter kopi Indonesia perlu untuk melakukan adaptasi terhadap karakter dan kebutuhan pasar agar dapat diterima dengan baik di Turki," demikian disampaikan oleh Konsul Jenderal RI di Istanbul, Imam Asari.

Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya