Kedoya Adyaraya Tebar Dividen Rp 79,95 Miliar, Cek Jadwalnya

Dividen yang dibagikan PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) itu sebesar Rp 86 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Jun 2022, 19:53 WIB
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 79,95 miliar.

Menngutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (12/6/2022), dividen yang dibagikan PT Kedoya Adyaraya Tbk itu sebesar Rp 86 per saham. Keputusan pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 8 Juni 2022.

Perseroan membagikan dividen yang juga pertimbangkan data keuangan per 31 Desember 2021 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 52,78 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 125,95 miliar, dan total ekuitas Rp 841,80 miliar.

Berikut jadwal pembagian dividen perseroan:

-Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) pada 16 Juni 2022

-Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) untuk perdagangan di pasar regular dan negosiasi pada 17 Juni 2022

-Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen untuk perdagangan di pasar tunai pada 20 Juni 2022

-Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) untuk perdagangan di pasar tunai pada 21 Juni 2022

-Recording date dividen tunai pada 20 Juni 2022

-Pembayaran dividen tunai pada 6 Juli 2022

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Belanja Modal 2022

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Kedoya Adyraya Tbk (RSGK) menganggarkan belanja modal Rp 51 miliar pada 2022. Hingga kuartal I 2022, perseroan telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 2 miliar.

"Sampai 31 Maret 2022, realisasi belanja modal Rp 2 miliar. Capex cukup besar pembelian tanah untuk perluasan area rumah sakit,” ujar Direktur PT Kedoya Adyaraya Tbk Armen Antonius Djan, saat paparan publik, Rabu (8/6/2022).

Untuk target 2022, Armen menuturkan, kinerja keuangan akan realistis dan wajar. Hal ini seiring pada 2021, kasus COVID-19 menopang kinerja. Seiring kasus COVID-19 mulai melandai di Indonesia, perseroan menyiapkan sejumlah strategi.

Prseroan sedang menambah fasilitas baru berupa bangunan Unit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di RS Grha Kedoya. Bangunan tersebut akan memiliki 4-5 lantai. Selain itu, perseroan juga sedang membangun specialist center yang didukung oleh trauma center, cerebro-cardiovascular, onkologi, wellness center, dan teknologi medis berbasis artificial intelligence.  Pengembangan itu juga termasuk upaya perseroan untuk mencapai target pertumbuhan kinerja keuangan yang positif pada 2022.

“Target pertumbuhan 2022 realistis.  Core rumah sakit diharapkan bertumbuh dengan fasilitas baru BPJS. Bangun specialist center gantikan 2021 yang sebagian pendapatan dari COVID-19,” ujar Armen.

Ia menambahkan, perseroan juga meremajakan sistem teknologi dan akses layanan informasi sehingga dipastikan pertumbuhan kinerja tetap bertumbuh.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kedoya Adayraya Tbk Liem Kian Hong mengatakan, pembangunan unit BPJS dan specialis center, ditambah pengembangan teknologi medis dengan artificial intelligence dapat meningkatkan layanan kesehatan perseroan. Dengan demikian dapat mencapai target perseroan.

 


Kinerja Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, perseroan mencatat pertumbuhan kinerja keuangan positif sepanjang 2021. Perseroan mencatat laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 164 persen dari Rp 19,98 miliar pada 2020 menjadi Rp 52,78 miliar pada 2021.

Pertumbuhan laba bersih itu didorong pendapatan perseroan yang naik 47,56 persen menjadi Rp 435,19 miliar pada 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan mencatat pendapatan Rp 294,91 miliar.

Adapun beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 251,12 miliar pada 2021 dari realisasi 2020 sebesar Rp 193,45 miliar. Dengan demikian, laba bruto tercatat Rp 184,07 miliar pada 2021. Laba bruto itu naik 81,41 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 101,46 miliar. Sementara itu, laba operasi melonjak menjadi Rp 92,29 miliar pada 2021 dari realisasi 2020 sebesar Rp 34,39 miliar.

Dengan melihat kondisi tersebut, perseroan mencatat laba per saham naik menjadi Rp 106,44 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 26,88. Total ekuitas perseroan naik signifikan menjadi Rp 841,80 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 487,73 miliar.

 

 


Aset Perseroan

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Sementara itu, total liabilitas turun menjadi Rp 104,36 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 265 miliar. Perseroan catat aset naik menjadi Rp 946,17 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 752,74 miliar.

Saat ini, PT Kedoya Adyraya Tbk mengeloa dua rumah sakit yaitu RS Grha Kedoya dan RS Grha MM2100.  RS Grha Kedoya yang terletak di Jakarta Barat ini memiliki dua unit alat terapi oksigen hiperbarik, dokter hiperbarik yang berpengalaman dan bersertifikat khusus serta perawat yang terampil untuk melayani kebutuhan pasien. Selain itu, RS tersebut memiliki akreditas internasional dari joint commission international.

Sementara itu, RS Graha MM2100 terletak di kawasan industri MM2100, Cibitung yang secara geografis memiliki potensi untuk melayani dan menyediakan layanan kesehatan bagi lebih dari 320 perusahaan global. Selain itu, menyediakan pelayanan kesehatan medis untuk para pekerja dan staf perusahaan-perusahaan di kawasan industri MM2100, termasuk trauma center, medical check up dan orthopedi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya