Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan Senin (13/6/2022). Musim pembagian dividen masih membayangi laju IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG masih terlihat konsolidasi dengan potensi tekanan yang semakin membesar pada pekan ketiga Juni 2022.
Advertisement
Namun, ia menilai, pergerakan IHSG hingga kini masih ditopang oleh kondisi ekonomi yang masih relatif stabil ditambah dengan musim pembagian dividen yang masih berlanjut serta jelang pekan depan rilis kinerja emiten yang masih akan cukup stabil dengan kecenderungan membaik.
“Hari ini IHSG berpotensi tertekan di kisaran 7.074-7.225,” ujar dia dalam catatannya.
Sementara itu, analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah 1,3 persen ke posisi 7.086 pada Jumat, 10 Juni 2022 meski menembus support terdekat, tetapi koreksi IHSG masih tertahan oleh moving average (MA)-60 hariannya.
“Kami memperkirakan selama IHSG belum mampu break level resistance di 7.257, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari awal wave (b) dari wave B sehingga pergerakan IHSG masih rawan koreksi untuk menguji 6.960-7.030. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 7.033,6.930 dan resistance 7.297,7.267.
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP), PT Medco Energy Tbk (MEDC), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Sedangkan William memilih saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Selain itu, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berikut Rekomendasi Teknikalnya
Berikut sejumlah rekomendasi teknikalnya:
1.PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) - Buy on Weakness (3.130)
Menutup perdagangan Jumat, 10 Juni 2022, saham BTPS bergerak menguat 1,6 persen ke level 3.130, pergerakan saham BTPS pun sempat menembus MA60-nya dan diiringi adanya kenaikan volume pembelian.
“Kami memperkirakan, posisi BTPS saat ini sedang berada di awal dari wave [iii] dari wave 1 dari wave (C) sehingga BTPS berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.
Buy on Weakness: 3.010-3.100
Target Price: 3.300, 3.600
Stoploss: below 2.970
2.PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP) - Buy on Weakness (8.375)
Pada Jumat, 10 Juni 2022, saham INKP ditutup menguat 1,2 persen ke level 8.375 diiringi dengan munculnya tekanan beli.
“Kami perkirakan, saat ini posisi INKP masih berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [c], sehingga pergerakan INKP masih rawan koreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW. Namun, apabila INKP berhasil break resistance 8.500 maka INKP terkonfirmasi sedang membentuk wave (iii),” ujar dia.
Buy on Weakness: 7.950-8.250
Target Price: 8.500, 8.800
Stoploss: below 7.925
Advertisement
Rekomendasi Teknikal MEDC-SMGR
3.PT Medco Energi Tbk (MEDC) - Buy on Weakness (620)
Saham MEDC ditutup terkoreksi 3,9 persen ke level 620 pada perdagangan Jumat, 10 Juni 2022, Herditya memperkirakan, posisi saham MEDC sedang berada pada pada bagian dari wave [iii] dari wave C sehingga koreksi MEDC akan relatif terbatas dan berpeluang berbalik menguat.
Buy on Weakness: 605-620
Target Price: 680, 725
Stoploss: below 585
4.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness (6.900)
Saham SMGR ditutup terkoreksi 1,4 persen ke level 6.900 pada perdagangan Jumat, 10 Juni 2022, koreksi dari saham SMGR pun masih tertahan oleh MA20-nya.
“Kami mempekirakan, posisi SMGR saat ini sedang berada di akhir wave [iv] sehingga koreksi SMGR akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ujar dia.
Buy on Weakness: 6.700-6.850
Target Price: 7.450, 8.000
Stoploss: below 6.550
Penutupan IHSG pada 10 Juni 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Jumat (10/6/2022). Investor asing melakukan aksi jual saham di seluruh pasar.
Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 1,34 persen ke posisi 7.086,64. Indeks LQ45 anjlok 1,73 persen ke posisi 1.019,23. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.160,11 dan terendah 7.051,22. Sebanyak 387 saham melemah sehingga menekan IHSG. 146 saham menguat dan 160 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.536.954 kali dengan volume perdagangan 26,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 16,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 337,19 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.552.
Seluruh sektor saham kompak tertekan. Indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 2,19 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXindustry melemah 2,17 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal turun 1,87 persen, indeks sektor saham IDXbasic tergelincir 1,77 persen, dan indeks sektor saham IDXfinance merosot 1,46 persen.
Advertisement
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia kompak tertekan kecuali indeks Shanghai naik 1,42 persen. Indeks Hang Seng turun 0,29 persen, indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 1,13 persen, indeks Jepang Nikkei melemah 1,49 persen. Kemudian indeks Thailand susut 0,48 persen, indeks Singapura melemah 0,90 persen dan indeks Taiwan merosot 0,97 persen.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG selama sepekan banyak dipengaruhi sentimen global. Hal ini seiring investor masih cenderung wait and see jelang rilis data inflasi Amerika Serikat yang menurut konsensus masih di atas 8 persen.
"Hal tersebut akan makin meningkatkan keyakinan the Fed untuk meningkatkan suku bunganya secara agresif dan diperkirakan naik 50 basis poin,” kata dia.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa juga akan menaikkan suku bunga pada Juli 2022 sebesar 25 basis poin.
"Tentu saja dengan ada tingkat inflasi yang tinggi akan menyebabkan perlambatan ekonomi global dan kenaikan suku bunga akan menajdi sentimen negatif ke depan,” kata dia.