Liputan6.com, Jakarta Buat kamu yang punya public speaking bagus, punya mimpi agar dunia peradilan di Indonesia semakin berintegritas, dan punya ketertarikan buat belajar dan mengasah skill dalam bidang hukum dan peradilan, kamu wajib ikuti program ini ya!
Duta Peradilan! Yup, kamu bisa membuktikan kemampuan kamu dalam dunia peradilan di program ini lho. Duta peradilan merupakan ajang pemilihan anak muda terbaik dengan latar belakang pendidikan hukum dan syariah sebagai Duta Peradilan Indonesia.
Advertisement
Program ini dibuka dari tanggal 11 Juni hingga 15 Juli 2022 lho! Ini diinisiasi oleh Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia bekerja sama dengan Emtek Digital. Dan, nggak usah khawatir, kalau kamu mau mengikuti seluruh program ini, nggak usah keluarin uang sepeser pun alias GRATIS!
Begini Cara Ikutnya!
Sebelumnya, kamu harus penuhi syaratnya dulu ya! Kamu haruslah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia 18-22 tahun saat mendaftar program ini, statusnya sebagai mahasiswa/i fakultas hukum & syariah dan jika terpilih bersedia mengikuti audisi online semifinalis, pembekalan dan karantina, pengukuhan, dan pengabdian.
Kalau kamu sudah penuhi syaratnya, kamu tinggal masuk ke website Duta Peradilan untuk mengisi form registrasi Duta Peradilan Indonesia. Next, kamu harus unggah video perkenalan selama 1 menit ya. Terakhir, kamu tinggal kerjakan e-learning atau kuis yang sudah disediakan!
Kamu sudah isi form-nya? Tinggal tunggu pengumuman deh! Nah, panitia akan mengumumkan 100 peserta terpilih ya! Buat kamu yang terpilih, harus mengerjakan esai untuk bisa lolos ke tahap selanjutnya, karena dari 100 peserta itu, akan dipilih menjadi 20 semifinalis Duta Peradilan Indonesia lho.
Yup, buat kamu yang lolos dan menjadi bagian dari 20 peserta semifinalis Duta Peradilan Indonesia, kamu akan diuji secara online. Nantinya, akan dikerucutkan lagi jadi 8 peserta terbaik yang berhak masuk sebagai Duta Peradilan Indonesia!
Eits, di program Duta Peradilan Indonesia ini akan menghadirkan 3 dewan juri yaitu Eva Alicia, seorang entrepreneur. Juri kedua adalah D.Y. Witanto, Hakim Yustisial Mahkamah Agung atau Asisten Ketua MA. Dan juri ketiga adalah Ronald Lumbuun, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta.
Di tahap 8 peserta Duta Peradilan Indonesia ini, kamu akan mendapatkan pembekalan materi dan karantina selama 8 hari di Jakarta lho. Setelah itu, kamu akan masuk dalam tahap grand final dan pengukuhan Duta Peradilan Indonesia deh! Tapi, keuntungannya apa sih kalau sudah mengikuti tahapan di atas?
Advertisement
Hadiah untuk Peserta Duta Peradilan
Di sini, kamu akan mendapatkan banyak keuntungan yang bisa ningkatin skill dan nambah wawasan kamu tentang dunia peradilan lho! Dari kamu bisa belajar langsung dengan Ketua MA, karena sebagai finalis, kamu bisa sehari bersama Prof HM Syarifuddin, kamu bisa mendapatkan bekal materi dengan karantina di Jakarta selama 8 hari.
Kamu juga bisa berkunjung langsung ke pengadilan, dapat e-learning dari MA, video perjalanannya juga akan ditayangkan di Vidio Series, mendapat lencana pengukuhan Duta Peradilan Indonesia 2022, pengabdian dari Agustus hingga Desember 2022, dan sertifikat yang ditandatangani langsung oleh Ketua MA. Serta, kamu bisa mendapatkan hadiah uang tunai untuk 8 finalis Duta Peradilan Indonesia lho! Gimana, menggiurkan bukan?
Tunggu apa lagi, wahai mahasiswa/i hukum dan syariah, sayang banget kalau nggak ikut Program Duta Peradilan, kalau bukan sekarang kapan lagi kamu bisa ningkatin skill dan wawasan tentang peradilan di Indonesia? Sudah saatnya, lewat program Duta Peradilan ini kamu wujudkan mimpi peradilan Indonesia agar semakin berintegritas!
(*)