Liputan6.com, Jakarta - Warga Rusia melihat 15 "restoran McDonald's" dibuka kembali pada Minggu, 12 Juni 2022, di bawah merek dan kepemilikan baru, menurut pemiliknya Alexander Nikolaevich Govor. Raksasa makanan cepat saji Amerika telah berganti nama jadi "Vkusno & Tochka," yang diterjemahkan secara harfiah jadi "Enak dan hanya itu."
Perusahaan, yang menunjuk Oleg Paroev sebagai direktur jenderal, berencana membuka 200 cabang pada akhir Juni 2022 dan semua cabang pada akhir musim panas, menurut keterangan resmi mereka seperti dikutip dari CNN, Senin (13/6/2022).
Baca Juga
Advertisement
"Jika Anda ingat, pada bulan Mei (2022), McDonald's mengumumkan bahwa mereka menghapus bisnis mereka dari Rusia. Saya sangat bangga bahwa mereka memilih saya untuk terus mengembangkan bisnis ini. Itu berarti perusahaan memandang saya sebagai seseorang yang sepenuhnya menganut semua prinsip bisnis dan nilai-nilai McDonald's," kata Govor.
Ia menyambung, "Saya tidak akan menyembunyikan fakta bahwa saya adalah orang yang ambisius, jadi saya tidak hanya akan membuka 850 restoran, tapi juga akan mengembangkan yang baru," katanya. Menurut siaran pers, 62 ribu mantan karyawan McDonald's juga dipekerjakan kembali.
Pembukaan Vkusno & Tochka bertepatan dengan Hari Nasional Rusia, hari libur yang menandai kemerdekaan negara itu. Itu terjadi di lokasi yang sama di Lapangan Pushkinskaya Moskow, tempat McDonald's membuka restoran Rusia pertamanya pada 31 Januari 1990.
Pada hari pertama pembukaan, 30 ribu orang dilayani, rekor McDonald's untuk hari pembukaan, CBC melaporkan saat itu. Lokasi tersebut bahkan harus tetap buka berjam-jam lebih lama dari yang direncanakan karena ramainya pengunjung.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sejalan dengan Bisnis Barat Lainnya
Sekitar 630 karyawan dipilih dari 27 ribu pelamar, menurut artikel Washington Post tahun 1990. "Kira-kira 32 tahun yang lalu, ada banyak orang di Pushkinskaya Square, ketika waralaba McDonald's pertama dibuka di sini, di Rusia," kata Alexei Alexeevich, Kepala Departemen Perdagangan Moskow.
Ia melanjutkan, "Ini menyebabkan kehebohan. Saya pikir kegilaan akan sama besarnya dengan rantai restoran baru ini, dengan pemilik baru yang merupakan pengusaha sejati."
McDonald's kemudian memperluas jangkauannya hingga pada awal Maret 2022, sekitar 850 gerai restoran makanan cepat saji tersebut yang beroperasi di Rusia. Namun, perusahaan memutuskan meninggalkan negara itu dan menjual bisnisnya di Rusia, sejalan dengan banyak bisnis Barat lainnya setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022.
"Jika pembukaan McDonald's pada 1990 melambangkan awal dari era baru dalam kehidupan Soviet, era dengan kebebasan yang lebih besar, keluarnya perusahaan saat ini tidak hanya mewakili penutupan bisnis, tapi juga masyarakat secara keseluruhan," Darra Goldstein, Willcox B. dan Harriet M. Adsit profesor bahasa Rusia, emerita, di Williams College, mencatat pada saat itu.
Advertisement
Logo Baru Perusahaan
Logo baru perusahaan yang dibagikan pada CNN memiliki "simbol utama restoran" yang digambarkan di atasnya. Itu bermaksud menggambarkan dua batang kentang goreng kuning dan burger oranye. Latar belakang hijau melambangkan "kualitas produk dan layanan yang biasa digunakan para tamu."
Meski "Vkusno & Tochka" tidak menawarkan beberapa item yang paling dikenal di menu McDonald's, termasuk Big Mac, pelanggan masih dapat membeli burger keju ganda seharga 129 rubel (sekitar Rp33 ribu) dan burger ikan seharga 169 rubel (sekitar Rp43 ribu), harga keduanya lebih mudah daripada saat dijual McDonald's.
Meski ada beberapa perubahan menu, komposisi burger dan peralatan McDonald's tetap sama, kata Alexander Merkulov, manajer kualitas di perusahaan baru tersebut. Sergey Vlasov, seorang pelindung berusia 19 tahun yang mengenakan topi "Z," sebuah referensi untuk simbol yang digunakan oleh pasukan Rusia di tengah perang di Ukraina, jadi salah satu yang hadir dalam pembukaan gerai tersebut.
Vlasov mengatakan bahwa tindakan itu bukan termasuk kontradiksi dalam mendukung pasukan Rusia di Ukraina, kendati sambil makan makanan cepat saji ala Amerika. "Makanan dan politik tidak memiliki kesamaan," katanya.
Komentar Pelanggan Lainnya
Vlasov mengatakan, ia yakin penarikan McDonald's dari Rusia adalah "tindakan ekonomi yang menahan kita." "Saya melihatnya sejelas itu dan saya tahu apa yang harus dilakukan dan saya tidak keberatan, saya tahu memang harus seperti ini karena seluruh dunia melihat kami sebagai agresor, kami menyerang negara yang berdaulat secara hukum," ia menambahkan.
"Tapi juga secara hukum kami melindungi sebuah negara yang berjuang untuk kedaulatan mereka sendiri, jadi ada banyak masalah saat ini. Saya hanya di sini untuk menikmati (menu ikonis) McDonald's yang enak, kawan," tuturnya.
Artem Kirienko, pelanggan lain, mengatakan pada CNN bahwa burger keju ganda dari Vkusno & Tochka "hampir sama" dengan yang disajikan di McDonald's. "Bukan itu yang saya harapkan," katanya, seraya menambahkan bahwa ia berencana datang ke restoran setidaknya sekali seminggu.
Ketika ditanya apakah menurutnya rantai yang diganti namanya akan memuaskan pelanggan Rusia, ia "Tidak apa-apa ... untuk masa-masa yang menantang ini."
Istri Kirienko, Yekatarina, mengatakan bahwa meski bukan penggemar McDonald's, ia tertarik mencoba hamburger dari Vkusno & Tochka karena kebaruan seputar rantai yang berganti nama. "Senang memilikinya, hanya untuk pergi dan makan kadang-kadang," kata Yekatarina.
Advertisement