Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan ada delapan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Sebanyak lima kasus merupakan transmisi lokal di mana empat di antaranya terdeteksi di DKI Jakarta.
Adapun tiga kasus lainnya merupakan imported case atau berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Mereka datang dari Mauritius Afrika, Amerika, dan Brazil saat acara Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali.
"Nah, sisanya yang 5 adalah kasus transmisi lokal. 4 terdeteksi di Jakarta, 1 terdeteksi di Bali, yang bersangkutan adalah tenaga media juga yang datang dari Jakarta," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers di Kantor Presiden Jakarta, Senin (13/6/2022).
Berdasarkan pengamatan, kata dia, kenaikan kasus konfirmasi Covid-19 terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Bali. Dia menyampaikan beberapa negara pun juga mengalami kenaikan kasus akibat subvarian BA.4 dan BA.5.
Baca Juga
Advertisement
Kendati begitu, Budi menuturkan situasi Covid-19 di Indonesia masih terkendali. Hal ini terlihat dari kasus konfirmasi positif Covid-19 yang masih kurang dari 20 per minggu per 100.000 penduduk.
Selain itu, positivity rate di Indonesia masih kurang dari 5 persen. Kemudian, angka reproduksi efektif juga berada di angka 1.
"Kita masih di angka 1,36 persen. Reproduksi efektif itu juga dikasih standar (oleh WHO) di atas 1 yang perlu dimonitor, kita di angka 1. Sehingga dari tiga indikator transmisi, Indonesia masih baik," jelas Budi.
Pertama Kali Dilaporkan di Indonesia 6 Juni
Sebagai informasi, subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia. Subvarian tersebut diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif.
Kasus subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022. Terdapat 4 kasus. Yakni, 1 orang positif BA.4, seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta sudah divaksin dua kali, dan 3 orang positif BA.5
Kondisi klinis tiga orang tersebut, antara lain dua orang tidak bergejala dan satu orang gejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal. Mereka rata-rata sudah vaksin booster bahkan sampai ada yang 4 kali divaksin COVID-19.
Advertisement