Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa waktu kedepan musim libur sekolah segera tiba. Momen pergantian tahun ajaran ini biasanya digunakan sebagian masyarakat untuk berlibur bersama keluarga. Sayangnya, dalam kondisi ini harga tiket perjalanan angkutan udara tengah meroket.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyarankan masyarakat untuk berlibur ke destinasi wisata yang bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Apalagi hampir setiap wilayah saat ini memiliki destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Advertisement
"Pekan ini kami akan mencoba ke Garut-Tasik, Sumedang-Cirebon yang bisa dijangkau dengan kendaraan roda 2 dan roda 4 dan jaraknya tidak jauh dari Jakarta," kata Sandiaga di kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (13/6/2022).
Tak hanya itu, di Jawa Barat, Banten, Semarang hingga Lampung juga memiliki destinasi wisata lokal yang tidak kalah menarik. Tempat-tempat tersebut bisa menjadi pilihan bagi masyarakat untuk menghabiskan masa liburan sekolah bersama keluarga.
Selain itu, berbagai destinasi tersebut juga bisa ditempuh dengan menggunakan bus pariwisata. Namun dia mengingatkan agar masyarakat lebih teliti ketika menggunakan jasa bus perjalanan wisata.
"Banyak bus pariwisata yang tidak terdaftar dan sebelum menggunakannya kita harus cek terlebih dahulu. Kita pastikan kendaraan yang digunakan dan fasilitasnya masih berfungsi dengan baik," kata dia.
Pedoman Disiapkan
Secara khusus, Sandi menyebut pihaknya telah menyiapkan pedoman pengecekan penggunaan bus pariwisata yang laik. Untuk itu, masyarakat diminta untuk melakukan pengecekan sebelum menggunakan jasa yang ditawarkan.
Dia berharap euforia libur sekolah ini tidak melupakan standar protokol kesehatan selama berwisata. Berbagai destinasi wisata juga harus memperhatikan pedoman CHSE yang dalam waktu dekat akan dijadikan Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Saya ingatkan aspek CHSE-nya harus dijaga dan terpenting kebangkitan momentum ini tidak tercederai dengan penyelenggaraan ekonomi kreatif yang di luar bingkai CHSE atau aji mumpung. Ini jangan terjadi lagi karena semua yang kita lakukan untuk pelayanan publik," pungkasnya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Kejar Target 555 Juta Kunjungan Wisatawan, Sandiaga Uno Minta Maskapai Tambah Penerbangan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno optimis target kunjungan wisata baik dari mancanegara maupun lokal bisa tercapai tahun ini. Diperkirakan pergerakan wisatawan nusantara di akhir tahun bisa mencapai 555 juta kunjungan.
Lalu kedatangan wisatawan mancanegara pada akhir tahun ini bisa mencapai 1,8 juta. Sementara untuk realisasi investasi di sektor pariwisata mencapai USD 2,5 miliar.
Optimisme tersebut pun dikomunikasikan Sandiaga dengan sejumlah pihak agar bisa mencapai target. Tingginya minat kunjungan wisata dari para pelancong membuat Sandi meminta frekuensi penerbangan ditambah.
"Data ini kami terus koordinasikan dengan BUMN, maskapai penerbangan nasional dan internasional untuk buka dan tambah frekuensi penerbangan. Khususnya di Indonesia," kata Sandiaga dalam konferensi pers di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (13/6/2022).
Sandiaga mengaku telah meminta Kementerian Perhubungan dan maskapai penerbangan untuk membuka rute dan menambah frekuensi penerbangannya. Dia menyadari saat ini maskapai penerbangan tengah dihadapkan menambah rute dan jadwal karena keterbatasan pesawat. Maka, perlu dilakukan kalibrasi ulang rute dan jumlah penerbangan pesawat.
"Permintaan sekarang ini meningkat tapi jumlah pesawat terbatas, maka kita perlu kalibrasi ulang," kata dia.
Gaet Wisatawan China
Tak hanya itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini ingin promosi destinasi wisata juga diatur ulang. Sehingga bisa menghasilkan promosi wisata yang masif, tepat manfaat dan tepat waktu.
"Partisipasi ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi juga para travel agent dengan ikut fair dunia untuk mempromosikan destinasi wisata di wilayahnya," kata dia.
Di sisi lain, Sandiaga mengatakan saat ini belum semua negara membuka kembali pintu untuk perjalanan wisata antar negara. Salah satunya pemerintah China yang membatasi warganya untuk bepergian keluar negeri dengan tujuan berwisata. Padahal, bagi Indonesia wisman dari China sangat potensial dan jumlahnya signifikan.
"Wisman dari China ini sangat potensial dan signifikan," kata dia.
Advertisement