Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus mengembangkan potensi desa wisata agar menjadi kunci kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ragam potensi wisata dan peninggalan sejarah budaya menjadi daya tarik pengunjung untuk menikmati suasana liburan.
Kehadiran desa wisata membuka peluang usaha baru bagi pelaku industri kreatif lokal. Tidak sedikit desa wisata yang memiliki situs-situs peninggalan kuno.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu peninggalannya adalah sejumlah batu zaman megalitikum. Mengutip laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkref) RI, Jawa Timur terdapat dua desa yang memiliki peninggalan batu zaman megalitikum.
Batu tersebut berada di Desa Kamal Kabupaten Jember dan Desa Patemon Kabupaten Situbondo.
Di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember terdapat berbagai jenis batu peninggalan megalitikum yang tersebar di berbagai tempat.
Batu-batu peninggalan kuno itu tersebar di areal persawahan, rumah, hingga halaman kantor desa setempat.
Peninggalan megalitikum di Desa Kamal antara lain berupa kenong, tugu batu, hingga menhir. Di Desa Kamal, batu kenong menjadi peninggalan yang paling unik.
Saksikan video pilihan berikut ini
Peti Jenazah
Penyebutan batu kenong bermula dari adanya tonjolan di bagian atas batu yang sekilas menyerupai kenong (alat musik gamelan). Setidaknya ada 59 batu kenong peninggalan zaman megalitikum yang ditemukan di Desa Kamal.
Masing-masing batuan memiliki satu hingga dua tonjolan. Pada zaman megalitikum, jumlah tonjolan pada batu kenong mempunyai makna tersendiri.
Batu dengan satu tonjolan melambangkan lokasi penguburan, sedangkan batu dengan dua tonjolan biasanya digunakan sebagai alas bangunan rumah.
Selain di Desa Kamal di Jember, di Desa Patemon di Situbondo juga banyak ditemukan peninggalan zaman megalitikum.
Setidaknya, ada 26 sarkofagus atau peti jenazah yang terbuat dari batu. Selain itu, di dekat sarkofagus juga ditemukan sisa perburuan liar pada zaman megalitikum.
Tim peneliti juga menemukan berbagai bekal kubur berupa manik-manik, fragmen gerabah, dan fragmen alat pertukangan dari zaman megalitikum.
Berkunjung ke desa wisata yang kaya akan peninggalan kuno juga akan menambah wawasan sejarah Indonesia di masa lampau.
Advertisement