Gandeng Jepang, BINUS Luncurkan Kampus Teknik BASE

BASE menerapkan pendekatan pembelajaran yang personal dan adaptif untuk mendidik anak bangsa sebagai engineer.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2022, 08:58 WIB
BASE menerapkan pendekatan pembelajaran yang personal dan adaptif untuk mendidik anak bangsa sebagai engineer.

Liputan6.com, Jakarta - BINUS University bekerja sama dengan ASO College Group dari Jepang meluncurkan BINUS ASO School of Engineering (BASE), sebuah perguruan tinggi bertaraf internasional yang fokus pada bidang teknik.

BASE menerapkan pendekatan pembelajaran yang personal dan adaptif untuk mendidik anak bangsa sebagai engineer. Inisiatif ini untuk mengembangkan kompetensi lulusannya agar lebih mampu menghadapi integrasi regional maupun global di masa mendatang.

BASE menawarkan tiga program engineering yang mengusung pendekatan state-of-the-arts. Selain itu, kampus teknik terbaru dari BINUS ini juga hadir dengan konsep lingkungan interaktif yang menerapkan budaya Jepang.

“Program bakal disampaikan dalam bahasa Inggris dan Indonesia, dengan pengajar bahasa Jepang dan Indonesia yang sudah berpengalaman,” kata Dekan BINUS ASO School of Engineering, Ho Hwi Chie, dalam keterangannya.

Automotive & Robotics Engineering (ARE) menjadi salah satu program unggulan yang berkaitan dengan pengembangan dan desain sistem mekanis 3D, sistem komputer dan elektronik, teknik otomotif dan operasi, serta sistem robotik dan otomasi.

Dalam praktiknya, para mahasiswa akan diajak untuk mempelajari berbagai keterampilan teknis khusus. Untuk mengoptimalkan konsep lingkungan belajar interaktif ala Jepang, program ARE telah didukung beberapa fasilitas modern, antara lain Lab Komputer, Lab Fisika, Lab Elektronika, dan Lab Robotika.

BASE juga membuka jurusan lain, yakni Product Design Engineering. Tujuan dari program ini untuk meningkatkan skill mahasiswa dalam mengembangkan konsep desain dan mengubahnya jadi produk yang lebih inovatif dan fungsional. Produk yang dihasilkan bisa berupa peralatan otomotif, alat kebutuhan sehari-hari yang diperlukan masyarakat atau industri, serta aksesori mobil.

Ho Hwi Chie menyebutkan jika program ini akan didukung fasilitas seperti lab komputer dengan software terupdate seperti AutoCAD, CAM, Pro/Engineer, CATIA, ARENA, Photoshop/Illustrator, Minitab, ErgoWEB, LINDO/LINGO, ketersediaan berbagai tools pendukung yakni cutting 3D printer, printer 3D moulding, mesin drafting, serta adanya lab gambar mekanik.

Untuk melengkapi dua program sebelumnya, BASE juga membuka jurusan Business Engineering (BE). Ini menjadi salah satu program BASE yang fokus pada pengaplikasian keahlian IT dan engineering ke dalam ranah bisnis. Karena itu, para mahasiswa yang mengambil program ini akan dibekali wawasan di bidang teknologi informasi, manajemen, serta rekayasa sistem industri.

Dengan demikian, lulusan program ini diharapkan mampu menciptakan inovasi penting serta bersaing di kancah ASEAN Economic Community (AEC) dan era society 5.0.“Program Business Engineering menawarkan cakupan belajar yang luas. Karenanya, jurusan ini dapat memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengembangkan skill yang beragam, yang tentunya akan berguna untuk jenjang karier mereka di masa mendatang,” kata Ho Hwi Chie.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya