Liputan6.com, Banyuwangi - Tim asesor Unesco Global Geopark (UGG) Martina Paskova dan Jacob Walloe, mengaku sangat terkesan selama lima hari keliling kawasan Geopark Ijen. Keindahan situs geologi berpadu dengan keterlibatan masyarakat lokal dalam mengembangkan Geopark Ijen memberi kesan mendalam.
“Di sini ada laut, pegunungan, dan sekarang saya ditunjukkan tempat yang indah ini (Taman Gandrung Terakota). Budaya dan masyarakatnya yang ada di sekitar sini. Sungguh pengalaman luar biasa di Banyuwangi. Saya kagum dengan semua tempat yang saya kunjungi di sini. Negara saya (Ceko) tidak punya seperti ini," kata Martina, Selasa (14/6/2022).
Advertisement
Selama lima hari (9-13 Juni), tim asesor tersebut melakukan serangkaian validasi terkait kelengkapan geopark baik yang ada di Banyuwangi maupun Bondowoso. Mulai warisan geologi, keanekaragaman hayati, hingga warisan budaya di kawasan Geopark Ijen.
Di hari terakhir di Banyuwangi, keduanya mengunjungi Taman Gandrung Terakota, di Kecamatan Licin. Taman Gandrung Terakota merupakan situs untuk merawat dan meruwat Tari Gandrung sebagai salah satu identitas budaya Banyuwangi. Di sana terdapat seribu visualisasi penari gandrung yang ditata hingga persawahan.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Sekda Bondowoso Bambang Soekwanto, serta perwakilan Pemprov Jatim, dan Kementerian terkait.
Di tempat ini, Martina dan Jacob kembali mengutarakan kekaguman pada alam Banyuwangi seperti tempat-tempat yang telah mereka kunjungi sebelumnya.
"Kita bisa lihat bersama, betapa indah dan luar biasanya tempat ini. Ini adalah tempat yang sangat menyenangkan," katanya
Menurut Martina selama berkeliling Geopark Ijen, dia melihat banyak tempat yang mengagumkan. Mulai gunung, laut, hutan, dan lainnya.
"Banyak tempat yang indah dan, sangat potensial. Orang-orang yang menyenangkan, budaya yang sangat menarik, haritage geopark, dan banyak lainnya," jelas Martina.
Ditambah lagi masyarakat lokal yang menjadi mitra strategis. Mereka melihat bagaimana ekosistem masyarakat lokal yang menjadi motor penggerak ekonomi di kawasan tersebut. Seperti produsen kopi yang banyak dijumpai di kawasan Ijen juga desa wisata yang ada di sekitar area.
Dan yang paling mengesankan mereka adalah bagaimana internalisasi Geopark Ijen pada anak-anak muda, yang terlihat saat mereka mengunjungi SMPN 3 Banyuwangi.
“Kalian memiliki partner yang strategis untuk mengembangkan geopark. Kalian memiliki sesuatu yang sangat menjanjikan. Ini titik awal yang sangat baik dan sangat menginspirasi. Kami akan laporkan pada Unesco yang memiliki otoritas, kami sangat mendukung masuk dalam jaringan geopark global," tambahnya.
Geologi Unik
Ditambahkan Jacob, Banyuwangi memiliki geologi yang sangat unik, alam yang unik, budaya, sejarah, dan orang-orang yang menyenangkan. "Daerah ini telah merawat itu semua yang merupakan bagian dari geopark" kata Jacob.
Bupati Ipuk mengucapkan terima kasih pada tim asesor, serta tim yang telah bekerja keras mempersiapkan geopark Ijen menuju jaringan global dunia.
"Terima kasih kami ucapkan seluruh tim yang telah bekerja keras. Kementerian, Pemprov Jatim, teman-teman dari Pemkab Banyuwangi dan Bondowoso. Semoga kerja keras kita membuahkan hasil," kata Ipuk.
“Insha Allah kita semua optimis Geoaprk Ijen bisa segera menyandang status UGG. Dan ini akan bermanfaat bagi Indonesia, khususnya daerah. Mohon dukungannya,” pungkasnya.
Advertisement