Liputan6.com, Probolinggo - Jelang perayaan Yadnya Kasada tahun 1944 Saka kali ini, warga Tengger Bromo ritual Mendak Tirta (pengambilan air suci) di Air Terjun Madakaripura di Desa Negororejo Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo.
Air terjun Madakaripura yang dipercaya sebagai salah satu tempat ritual Mendak Tirta yang dianggap keramat. Di mana tempat tersebut merupakan tempat pertapaan Patih Gajah Mada seorang leluhur masyarakat Tengger dan dikenal sebagai penguasa nusantara di zaman Kerajaan Majapahit.
Advertisement
Rombongan masyarakat Tengger Kecamatan Sukapura berbondong-bondong langsung menuju titik untuk pengambilan air suci di mata air terjun Madakaripura setelah turun dari kendaraan. Beberapa sesaji hasil bumi yang dibawa untuk diberikan doa-doa di tempat suci air terjun Madakaripura dengan maksud minta izin ke Shang Hyang Widiwasa untuk mengambil air suci di lokasi tersebut.
Selain Madakaripura sebagai tempat pengambilan air suci di wilayah Kabupaten Probolinggo. Empat lokasi lainnya untuk dilakukan pengambilan air suci berada di, sumber mata air Watu Klosot di Senduro Lumajang, sumber mata air Widodaren Pasuruan, mata air Rondo Kuning Lumajang dan mata air Arjuno Malang.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo Bambang Suprapto menyampaikan, air suci yang diambil dari empat sumber mata air berbeda itu nantinya dikirab dan dibawa ke Pura Luhur Poten di Gunung Bromo untuk digunakan sebagai kelengkapan upacara Yadnya Kasada.
Kekayaan Budaya
Sementara Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko menjelaskan masyarakat Kabupaten Probolinggo menganut berbagai macam agama telah menjalin kerjasama dan keharmonisan. Serta bersama sama membangun Kabupaten Probolinggo.
“Ini terus kita jaga kerjasama ini untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Sedangkan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada masyarakat Kabupaten Probolinggo yang masih merawat kekayaan budaya.
“Generasi-generasi muda penerus nantinya untuk tetap melanjutkan merawat dan menjaga kekayaan budaya yang ada dengan baik. Gajah Mada dalam janjinya berupaya mempersatukan Nusantara yang menjadi cikal bakal lahirnya Indonesia,” ungkapnya.
Advertisement