Ketahui Gejala Kanker Usus yang Kerap Tak Disadari

Satu-satunya cara untuk memeriksa perkembangan penyakit yang menyebar cepat seperti kanker adalah dengan mengawasi gejalanya dan melakukan pemeriksaan tubuh secara teratur.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 14 Jun 2022, 15:05 WIB
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/Demon

Liputan6.com, Jakarta - Kanker usus menjadi salah satu penyakit yang banyak diidab masyarakat. Penyakit ini bahkan termasuk dalam tiga besar penyakit kanker yang diidab masyarakat Indonesia.

Kanker usus atau kanker usus besar adalah salah satu bentuk umum dari kanker. Dalam hal ini, sel kanker tumbuh di daerah usus besar atau rektum tubuh.

Biasanya dimulai di usus besar sebagai polip atau gumpalan sel yang secara bertahap tumbuh menjadi kanker.

Satu-satunya cara untuk memeriksa perkembangan penyakit yang menyebar cepat seperti kanker adalah dengan mengawasi gejalanya dan melakukan pemeriksaan tubuh secara teratur.

Melansir dari Times of India, Selasa (14/6/2022), para ahli mengatakan bahwa dorongan terus-menerus bahwa Anda tidak mengosongkan usus dengan benar menjadi tanda potensial kanker usus.

Meskipun ini bukan satu-satunya gejala penyakit, cukup banyak menjelaskan mengapa usus berperilaku seperti itu.

Bersamaan dengan gejala-gejala ini, situasi kanker juga bisa memiliki tanda-tanda seperti keluarnya darah melalaui tinja, seringnya perubahan pola dan konsistensi, seperti suatu hari mengalami diare dan beberapa hari lain menjadi sembelit.

Dokter juga mengatakan bahwa rasa sakit yang luar biasa di perut bagian bawah, dan kembung yang terus-menerus adalah tanda penting lain dari kanker.

Salah satu tanda yang paling umum terlihat pada pasien yang mengidap kanker usus adalah pendarahan dubur. Kelemahan atau kelelahan karena kehilangan darah sering terlihat pada pasien.

Para ahli di MayoClinic mengatakan, pada tahap awal pengindap kanker usus tidak melihat gejala apapun. Seiring perkembangan penyakit, tingkat dan jenis gejala bervariasi berdasarkan ukuran dan lokasi kanker di usus besar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Nyeri tubuh di area ini bisa jadi pertanda kanker

Ilustrasi kanker payudara Foto oleh Anna Tarazevich dari Pexels

Dalam banyak kasus, kanker terdeteksi ketika sudah dalam stadium lanjut, sehingga menyulitkan para dokter dan profesional medis untuk mengobatinya.

Nyeri tubuh bisa mengindikasikan kanker. Namun, itu bukan gejala awal, tapi sinyal bahwa kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh termasuk saraf dan organ.

Namun, seberapa banyak rasa sakit yang Anda rasakan atau alami tergantung pada beberapa faktor termasuk jenis kanker yang Anda alami, seberapa parah stadiumnya dan area di mana ia berada.

Kebanyakan individu menyadari nyeri kanker yang akut dan kronis, tapi ada jenis nyeri kanker yang belum pernah Anda dengar.

Nyeri kanker bisa disebabkan oleh berbagai alasan. Sebagian besar nyeri kanker disebabkan ketika tumor menekan tulang, saraf atau organ lain dalam tubuh.

Di lain waktu, nyeri kanker bisa dipicu oleh pengobatan lanjutan yang diterima seseorang untuk penyakit tersebut. Misalnya, obat kemoterapi tertentu bisa menyebabkan mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki.

Demikian pula, radioterapi bisa menyebabkan kerusakan tertentu pada kulit, yang menyebabkan iritasi dan kemerahan pada kulit.


Jenis nyeri kanker

Ilustrasi Penyakit Kanker Credit: pexels,com/Tom

1. Somatik

Nyeri somatik adalah jenis nyeri yang paling umum dialami oleh pasien kanker. Hal ini ditandai dengan rasa sakit, berdenyut atau nyeri kram yang terlokalisir intermiten dan konstan.

2. Neuropatik

Nyeri neuropatik adalah jenis lain dari nyeri kanker yang disebabkan oleh kerusakan saraf baik dari kanker itu sendiri atau karena perawatan seperti kemoterapi, radioterapi dan/atau pembedahan.

Jenis rasa sakit ini diidentifikasi dengan sensasi terbakar atau kesemutan.

3. Visceral

Nyeri visceral merupakan 28% dari nyeri terkait kanker. Jeroan mengacu pada organ internal di dalam rongga tubuh seperti dada, perut atau panggul.

Setiap rasa sakit di daerah tersebut disebut nyeri visceral. Dalam hal kanker, ketika tumor menekan satu atau lebih dari organ-organ ini, itu bisa menyebabkan rasa sakit yang berdenyut.

4. Nyeri akut dan kronis

Nyeri akut biasanya disebabkan oleh aktivitas yang bisa diidentifikasi seperti cedera dan biasanya bersifat jangka pendek, yang berarti bisa datang dan pergi dari waktu ke waktu. Di sisi lain, nyeri kronis bisa bertahan selama berbulan-bulan.


Tanda-tanda sakit kanker

Nina Nugroho Sisihkan Hasil Penjualan Busananya untuk Penyintas Kanker Payudara. | ilustrasi foto: pexels.com/@shvetsa

Menurut Mayo Clinic, rasa sakit yang terkait dengan kanker bisa “tumpul, pegal, tajam, atau terbakar.” Bisa juga “konstan, intermiten, ringan, sedang atau berat.”

“Nyeri bisa terjadi jika kanker tumbuh ke dalam atau menghancurkan jaringan di dekatnya. Saat tumor tumbuh, ia bisa menekan saraf, tulang atau organ. Tumor juga bisa melepaskan bahan kimia yang bisa menyebabkan rasa sakit,” jelasnya.

Untuk itu, sangat penting bagi Anda untuk berkonsultasi ke dokter jika Anda memiliki rasa sakit yang tajam dan terus-menerus, rasa sakit yang berulang dan menggangu rutinitas harianmu.

Adapun gejala kanker yang tidak boleh Anda abaikan.

  • Kelelahan ekstrim
  • Pendarahan dan memar yang tidak dapat dijelaskan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Munculnya benjolan secara tiba-tiba
  • Perubahan kulit
(Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya