Liputan6.com, Jakarta Dewan Pengurus Pusat (DPP) Pemuda Tani Indonesia (PTI) Periode 2021-2026 resmi dilantik di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu 11 Juni 2022 lalu. Kegiatan ini dirangkaikan dengan Rapat Kerja Nasional VI DPP Pemuda Tani Indonesia.
Dalam jajaran pengurus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dipercaya menjadi Ketua Dewan Pembina karena sangat peduli dengan Petani dan kondisi pertanian Indonesia.
Advertisement
Gagasan Prabowo untuk mewujudkan bangsa yang mandiri dan berdaulat pangan menjadi sumber inspirasi manifesto perjuangan Pemuda Tani Indonesia selain itu Prabowo pernah menjabat Ketua Umum DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) selama 2 periode
Selanjutnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dipercaya menjadi Ketua Dewan Kehormatan, Fary Djemy Francis menjadi Ketua Dewan Penasehat, serta Bayu Dwi Apri Nugroho dipercaya menjadi Ketua Dewan Pakar.
Untuk komposisi Pengurus Harian, Budisatrio Djiwandono memimpin sebagai Ketua Umum dan didampingi oleh Suroyo sebagai Sekretaris Jenderal serta M. Atras Mafazi sebagai Bendahara Umum dan selanjutnya diikuti dengan 10 Orang Wakil Ketua Umum, 10 Wakil Sekretaris Jenderal, 3 Orang Wakil Bendahara dan 30 Bidang yang fokus pada gerakan regenerasi petani.
Dalam orasi pelantikan, Budisatrio Djiwandono selaku Ketua Umum menegaskan pembangunan pada sektor pertanian perlu mendapat perhatian khusus oleh semua elemen bangsa. Terutama generasi muda, karena merupakan sektor strategis negara.
"Berbicara soal pangan adalah hidup matinya suatu bangsa, bonus demografi saat ini, harus didukung dengan ketersediaan pangan yang memadai agar tidak jadi masalah yang krusial dikemudian hari," jelas Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Selasa (14/6/2022).
Lebih lanjut, Budi berharap organisasi yang dipimpinnya dapat berkontribusi positif, bersinergi dengan sejumlah stakeholder pertanian lainnya untuk membangun sektor pertanian nasional.
"Kedepan kita memiliki target-target secara kelembagaan, soliditas dan SDM kader Pemuda Tani Indonesia diharapkan dapat berkontribusi memajukan sektor pertanian nasional," ujar Budi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang turut hadir dalam Pelantikan, mengucapkan selamat atas pelantikan pengurus DPP Pemuda Tani Indonesia periode 2021-2026.
"Hari ini saya bahagia bisa bersilaturahmi kembali dengan sahabat-sahabat saya ada Pak Budi, Pak Fadli Zon, Pak Darori, Bu Endang yang memiliki perhatian terhadap pertanian. Semoga Pemuda Tani Indonesia bisa bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, kita sama-sama berkolaborasi," harapnya.
Dalam orasi pertanian yang disampaikan, Mentan berharap Pemuda Tani Indonesia bisa mencetak banyak generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.
"Pemuda Tani Indonesia harus mampu mencetak Generasi Muda yang siap terjun ke dunia pertanian, karena generasi mudalah yang akan meneruskan perjuangan kita semua," pungkas Mentan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Regenerasi Petani
Fadli Zon selaku Ketua Umum DPN HKTI turut menyampaikan pentingnya regenerasi petani di kalangan generasi pemuda. "Kita semua berharap semoga kepengurusan (PTI) ini, terus memberikan kemajuan terhadap dunia pertanian dan sektor pangan nasional," pesannya.
Hal yang sama juga diungkapkan Fary Djemy Francis agar kepengurusan DPP Pemuda Tani Indonesia kedepan menjadi organisasi yang visioner dan modern.
"Pengurus harus menyusun langkah strategis dan memanfaatkan teknologi. Pengelolaan organisasi digital adalah hal penting yang perlu menjadi perhatian agar organisasi lebih visioner dan modern," terangnya.
Suroyo selaku Sekretaris Jenderal menegaskan bahwa Pemuda Tani Indonesia berkomitmen membantu generasi muda yang akan terjun ke dunia pertanian.
“Kami memiliki Panca Aksi Pemuda Tani Indonesia yang didalamnya terdapat strategi yang dapat membantu permasalahan pertanian seperti permodalan, pendampingan budidaya, dukungan sarana produksi hingga membantu proses pemasaran produk kader Pemuda Tani Indonesia, selain itu para pemuda akan kita berikan pelatihan dan magang sehingga menjadi Pemuda Tani yang tangguh," tutur Suroyo.
Advertisement
Ada Subsidi Pupuk dan Bansos, Sri Mulyani Heran Nilai Tukar Petani Turun
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mempertanyakan terjadinya penurunan terhadap Nilai Tukar Petani (NTP) yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada April 2022. Sedangkan, Pemerintah telah mendukung dari sisi fiskal guna membantu kelompok petani.
"Seperti subsidi pupuk, PKH dan bansos diterima petani itu sebetulnya membantu kenaikan NTP. Mungkin tidak dimasukan ke dalam NTP, ini akan kami tanyakan ke Pak Margo Yuwono (Kepala BPS)," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, di Gedung DPR, Rabu (8/6/2022).
Berdasarkan data BPS, tercatat NTP secara nasional periode April 2022 sebesar 108,46. Angka ini turun 0,76 persen, dibanding NTP pada bulan sebelumnya yaitu 109,29 pada Maret 2022.
Oleh karena itu, Menkeu menginginkan berbagai kebijakan fiskal yang diberikan Pemerintah kepada kelompok petani dapat dimasukkan dalam komponen perhitungan BPS saat menetapkan NTP, tujuannya agar nilai NTP meningkat lagi.
"Nanti terserah BPS mungkin punya kemampuan untuk melihat metodologi nya dan dari sisi akurasi penghitungan NTP seperti apa, karena saya tahu bahwa di dalam pos-pos anggaran kita cukup signifikan belanja untuk pertanian,” ujarnya.
Anggaran Sektor Pertanian
Menkeu menyebut, sebenarnya tahun 2022 Pemerintah sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 93 triliun untuk sektor pertanian. Bahkan, hampir 60 persen bantuan PKH diterima juga oleh kelompok tani.
"Harusnya itu bisa membantu nilai tukar mereka karena itu meningkatkan daya beli petani dan nelayan juga," tegas Menkeu.
Dalam kesempatan sama, Kepala BPS, Margo Yuwono mengakui, perhitungan NTP komponen subsidi pemerintah yang diberikan petani tidak dimasukan. Kendati demikian, hal itu akan menjadi catatan BPS dalam menghitung NTP.
“Terkait dengan NTP memang ini belum dimasukkan komponen subsidi dari Pemerintah kepada para petani dan nelayan. Ini akan menjadi catatan kami, kedepan NTP tahun ini sedang perbaikan metodologi,” pungkas Margo.
Advertisement