Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespons keberadaan Tebet Eco Park yang dipenuhi Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir liar dengan memanggil Wali Kota Jakarta Selatan (Jaksel) Munjirin dan Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Suzi Marsitawati.
Keduanya dipanggil Anies Baswedan ke Balai Kota DKI Jakarta dan hadir pada hari ini, Selasa (14/6/2022). Munjirin dan Suzi Marsitawati mengikuti rapat awal terkait penanganan Tebet Eco Park.
Baca Juga
Advertisement
Munjirin menyebut, Anies sudah memberikan arahan untuk menyelesaikan sejumlah masalah di Tebet Eco Park. Namun, dia tidak banyak berkomentar saat ditanyai soal apa yang disampaikan Anies dalam rapat tersebut."
Ya tadi ada petunjuk-petunjuk dari Pak Gubernur," kata Munjirin singkat saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa.
Munjirin mengatakan, rapat masih masih akan dilanjutkan pada esok hari untuk membahas penyelesaian masalah secara teknis. Dia menyebut, Anies memberikan sejumlah arahan untuk menyelesaikan masalah PKL dan parkir liar di Tebet Eco Park.
"Kita mau rapatin besok teknisnya. Iya untuk diberesin semua yang kemarin dikeluhkan," kata dia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya meresmikan objek wisata Tebet Eco Park pada akhir April 2022, guna menyediakan kawasan hijau di Ibu Kota.
Tebet Eco Park juga menjadi tempat wisata baru bagi warga Jakarta. Taman hijau itu sekarang menjadi tempat alternatif untuk warga Ibu Kota yang hendak menghabiskan waktu libur.
Namun, sejumlah masalah dikeluhkan pengunjung dan warga sekitar. Mulai dari ditemukannya parkir liar hingga keberadaan pedagang kaki lima (PKL).
Fasilitas Tebet Eco Park Dinilai Masih Kurang
Sebelumnya diberitakan, Tebet Eco Park menjadi tempat wisata baru bagi warga Jakarta. Namun, sejumlah pengunjung menilai perlu ada tambahan fasilitas umum di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan.
Fasilitas umum yang dimaksud adalah ketersediaan toilet yang memadai dan mushola. Salah satu pengunjung menyebut jumlah toilet di Tebet Eco Park kurang banyak.
"Airnya sih bersih tapi toiletnya kurang karena di sini pengunjungnya banyak cewek. Kurang puas lah," ujar salah satu pengunjung Nia ketika ditemui di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, seperti dilansir Antara.
Senada dengan Nia, seorang pengunjung lainnya, Sari, menyarankan kepada pengelola taman untuk menambah jumlah bangku di Tebet Eco Park, yang bisa membuat pengunjung beristirahat sejenak.
Meski merasa perlu tambahan fasilitas umum, Nia dan Sari mengaku senang dapat menikmati keindahan taman baru di Kota Jakarta. Menurut mereka, Tebet Eco Park juga memberikan kesejukan.
Tapi, supaya pengunjung merasa lebih nyaman, kedua wanita ini berharap saran mereka terkait fasilitas umum dapat dipertimbangkan oleh pengelola Tebet Eco Park atau Taman Tebet.
"Barangkali ditambahin tempat wudhu dan toilet, biar enggak ngantri banyak dan jadi kotor. Lahan parkir juga di luar jadi gak teratur," bebernya.
Advertisement
Tebet Eco Park Dibuka 23 April 2022
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi membuka Tebet Eco Park sebagai ruang publik atau ruang ketiga di Jakarta pada Sabtu, 23 April 2022. Kabar ini juga dibagikan Anies melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
"Kini Tebet Eco Park siap menyambut kembalinya manusia dalam ekosistem alam di seting urban seperti Jakarta," tulis Anies Baswedan dalam keterangan unggahan taman tersebut pada Minggu, 24 April 2022.
Anies menjelaskan perbedaan Tebet Eco Park dengan Taman Tebet yang lama. Revitalisasi taman mengusung konsep "Eco Park", menghadirkan keindahan alami taman melalui pemulihan ekosistem dan naturalisasi ruang terbuka hijau dan biru, juga penyediaan fasilitas taman yang mengakomodasi beragam aktivitas warga.
Ia mengajak warga kota yang bertanggung jawab ikut mengembalikan alam menjadi sehat dan membuat hubungan antara manusia dengan alam menjadi hubungan yang sehat. Revitalisasi Taman Tebet menjadi Tebet Eco Park ini berpegang teguh pada konsep pembangunan hijau dan berkelanjutan yang menghasilkan berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh publik.
"Harapannya, Pemprov DKI bersama masyarakat bisa saling menjaga kebersihan dan merawat fasilitas yang ada di Tebet Eco Park ini," lanjutnya.
Anies mengapresiasi semua pihak yang bekerja di belakang layar sejak proses revitalisasi Tebet Eco Park yang diinisiasi pada 2019. Meski sempat terkendala pandemi pada 2020 dan 2021, seluruh pihak yang terlibat akhirnya bisa menuntaskan proyek itu.
Tebet Eco Park Dibuka Tanpa Tempat Parkir
Anies Baswedan juga sempat membagikan video singkat yang mengabadikan tampilan keseluruhan Tebet Eco Park. Tampak taman ini telah tertata rapi dari satu zona ke zona lainnya.
"Tebet Eco Park mengusung tiga konsep utama, mengedepankan fungsi ekologi, sebagai ruang sosial, dan juga sebagai ruang edukasi serta rekreasi. Lebih dari sekadar tempat interaksi tapi juga menghubungkan kembali manusia dengan alamnya," ungkap Anies.
Tebet Eco Park gratis untuk dikunjungi dan terbuka untuk umum mulai pukul 06.00--19.00 WIB. Anies juga mengingatkan pengunjung untuk tetap menjaga kebersihan, menerapkan protokol kesehatan, dan menjaga fasilitas taman dan hormati sesama pengunjung taman lainnya.
"Tidak ada tempat parkir mobil di taman ini, teman-teman yang tinggal dekat Tebet Eco Park bisa berjalan kaki atau bersepeda. Teman-teman yang dari luar Tebet bisa ke sini dengan naik JakLingko rute 5N (Kampung Melayu-Ragunan) dan JAK-18 (Kalibata-Kuningan)," tambah Anies.
Sejak 2018, telah ada 377 taman yang dibangun atau direvitalisasi di seluruh DKI Jakarta. Selain itu, lebih dari 140 ribu pohon ditanam di ibu kota.
Advertisement