Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kabar induk perusahaan Shopee, Sea Group, akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kepada karyawan di kawasan Asia Tenggara, Tokopedia justru menambah jumlah karyawannya selama pandemi Covid-19. Penambahannya bahkan nyaris 30 persen.
"Faktanya kita, sebelum pandemi sekitar 4.800--4.900, sekarang pegawai 6.300. Jadi kalau di kita, banyak yang harus kita lakukan," ujar Leontinus Alpha Edison, co-founder dan Direktur Tokopedia saat ditemui di sela media gathering di Yogyakarta, Selasa, 14 Juni 2022.
Salah satu faktor peningkatan jumlah karyawan yang cukup signifikan itu adalah penerapan inisiatif hyperlokal. Strategi itu merupakan pendekatan dan komitmen e-commerce tersebut untuk memberi panggung lebih luas bagi para pengusaha UMKM, penjual, dan memberi akses yang lebih merata bagi para pengguna.
Baca Juga
Advertisement
"Kita bahkan ada tim regional. Kalau tim regional kan harus ada yang stay di Jogja, harus stay di Bali. Itu berarti kita akan menambah orang, tentu saja sesuai keperluan," Leon menjelaskan.
Sejauh ini, ada 14 wilayah yang jadi fokus pengembangan hyperlokal Tokopedia. Ke-14 daerah itu dianggap sebagai percontohan sebelum diterapkan merata di seluruh wilayah Indonesia. Leon mengklaim semua keputusan sudah melalui analisis matang dan menerapkan prinsip kehati-hatian.
"Karena ada pembatasan, jadinya kita enggak bisa terlalu bergerak ke mana-mana. Jadinya, local presence itu sangat-sangat penting. Karena itu, kita inisiatif hyperlokal, tapi pertumbuhannya disesuaikan lah, enggak sembarangan hire. Kita hati-hati lah," ucap Leon.
Pihaknya optimistis tidak akan melakukan PHK massal. Selain menerapkan kehati-hatian, ia juga menekankan bahwa semua karyawan yang akan bergabung dengan Tokopedia, haruslah memiliki tujuan jelas.
"Kita selalu bilang, find your purpose. Purpose kamu bisa ditemukan enggak di Tokopedia? As long as bisa, menurut saya pasti bisa karena di kita, tantangan kita banyak," dia menambahkan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadi Universitas
Leon mengibaratkan perusahaannya sebagai sebuah universitas. Ia terbuka dengan pegawai yang keluar masuk ataupun tetap bertahan di Tokopedia, karena karakternya sudah terbentuk.
"Rektor silih berganti, dekan silih berganti, mahasiswa juga keluar masuk. Lulus ganti yang baru, tapi karakternya kebentuk...Menurut saya, itu role model yang cukup bagus," ujarnya.
Namun, bukan berarti tak ada upaya yang dilakukan untuk kenyamanan pegawai. Beragam aspek jadi perhatian, terutama menyangkut isu kesehatan fisik dan mental.
Salah satunya ditunjukkan saat krisis varian Delta pada pertengahan 2021. Leon mengaku selain karyawan, keluarga karyawan juga terdampak dan memerlukan bantuan.
Dukungan kepada karyawan juga diberikan selama pandemi Covid-19. Saat semua dipaksa beradaptasi dengan konsep kerja dari rumah, manajemen menyadari bahwa tidak semua orang cocok dengan cara bekerja demikian. Sebagian mengalami stres sehingga harus diatasi dengan cara menyenangkan, contohnya nonton film bersama atau mengundang mentalis untuk beraksi meski secara virtual.
"Support systemnya banyak. Salah satu yang bikin kagum adalah spririt one, terutama ketika krisis," kata Leon.
Advertisement
Repons Bakar Uang
Leon juga meyakini bisnis online akan tetap berkembang walau pandemi yang menjadi momentum akselerasi digitalisasi berganti menjadi endemi. Pasalnya, orang sudah terbiasa dengan teknologi.
Karena itu, ia mengaku bingung dengan sejumlah perusahaan teknologi, khususnya startup, yang merampingkan organisasi.
"Kita enggak tahu kenapa sih mereka tumbang. Harusnya dengan pengetatan pembatasan, logikanya kan digitalisasi malah mempermudah. Again kita orang luar, kita bingung, kok bisa ya? Masing-masing punya jalannya, mungkin mereka punya masalah apa, kita enggak tahu," kata Leon.
Ia juga merespons strategi bakar uang yang disinyalir menggoyahkan laju bisnis start up. Menurut dia, selama dana besar yang dikeluarkan bertujuan sebagai investasi, hal itu tidak bisa dikatakan bakar uang.
"Apapun bisnisnya, kita harus angun infrastrukturnya dulu. Infrastruktur di sini seperti payment infrastructure, logistic infrastruture, fintech. Kalau untuk investasi, enggak masalah, karena memang harus ada yang diinvestasikan di depan," ucapnya.
Tokopedia Care Yogyakarta
Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan pusat layanan pengguna Tokopedia Care di Yogyakarta pada Rabu (15/6/2022). Acara ini juga dihadiri Vice-Chairman and Co-Founder Tokopedia, Leontinus Alpha Edison, serta Senior Vice President of Sales Operation and Product Tokopedia, Rudy Dalimunthe.
"Pemerintah DIY mengapresiasi Tokopedia yang mendirikan Tokopedia Care di Yogyakarta. Semoga pusat layanan pengguna ini dapat terus memberikan solusi terbaik bagi masyarakat. Hadirnya Tokopedia Care Yogyakarta juga bisa memberikan lapangan pekerjaan untuk talenta terbaik di DIY, termasuk perempuan dan difabel," ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Leon menyebut jumlah pembeli di Tokopedia, khususnya di Yogyakarta, meningkat hampir dua kali lipats selama kuartal I 2022, dibanding periode yang sama pada tahun 2021. "Kenaikan ini menjadi salah satu latar belakang kehadiran Tokopedia Care di Yogyakarta," kata dia.
Ia menyebut layanan itu membuka perluang kerja seluas-luasnya bagi para talenta digital terbaik DIY, termasuk perempuan dan difabel. Bekerja sama dengan PT IGT Solutions, Tokopedia Care Yogyakarta saat ini memberdayakan lebih dari 900 Nakama yang sebagian besar merupakan talenta lokal setempat.
Advertisement