Studi: Memiliki Pekerjaan yang Bikin Stres Dapat Meningkatkan Risiko Kanker dan Serangan Jantung

Ternyata memiliki pekerjaan yang membuat stres dapat meningkatkan risiko kanker dan serangan jantung.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 15 Jun 2022, 12:05 WIB
Ilustrasi Stres dan Kelelahan Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi baru menemukan bahwa stres, dalam bentuk peristiwa traumatis atau ketegangan pekerjaan dapat mempercepat penuaan sistem kekebalan tubuh, berpotensi meningkatkan risiko seseorang terkena kanker dan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung.

Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), dapat menjelaskan kesehatan terkait usia dan mengidentifikasi kemungkinan poin untuk intervensi.

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh seseorang secara alami mulai menurun secara dramatis.

Pada penuaan lanjut, profil kekebalan seseorang menjadi sangat lemah, memengaruhi sel-sel dalam tubuh yang memungkinkan kemampuannya untuk melawan penyakit baru, sehingga penyakit menjadi lebih merajalela.

Dalam studi tersebut, kumpulan data referensi silang dari Studi Kesehatan dan Pensiun Universitas Michigan digunakan dengan berbagai bentuk stres sosial yang dihitung.

Tanggapan dari 5.774 orang dewasa di atas usia 50 digunakan dengan pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman dengan stres sosial, termasuk peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, stres kronis, diskriminasi sehari-hari, dan diskriminasi seumur hidup.

Sampel darah kemudian dianalisis dan, seperti yang diharapkan, orang dengan inti stres yang lebih tinggi memiliki profil kekebalan yang tampak lebih tua yang memengaruhi risiko kanker dan serangan jantung mereka.

Penuaan kekebalan dikaitkan tidak hanya dengan kanker, tetapi dengan penyakit kardiovaskular, peningkatan risiko pneumonia dan penuaan sistem organ.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Tujuan peneliti

Ilustrasi Stres. Photo copyright by Freepik

Para peneliti ingin menemukan apa yang menyebabkan perbedaan kesehatan yang drastis pada orang dewasa dengan usia yang sama dengan stres sebagai faktor risiko utama.

“Seiring dengan meningkatnya populasi orang dewasa di dunia, memahami perbedaan dalam kesehatan terkait usia sangat penting,” kata penulis utama studi Eric Klopack, seorang sarjana postdoctoral di USC Leonard Davis School of Gerontology.

Dia menambahkan: "Studi ini membantu memperjelas mekanisme yang terlibat dalam percepatan penuaan kekebalan."

Kondisi kesehatan lain yang meningkat karena stres meliputi:

  • Penyakit jantung
  • Asma
  • Kegemukan
  • Diabetes
  • Sakit kepala
  • Depresi
  • Masalah pencernaan
  • Penyakit alzheimer
  • Penuaan dipercepat
  • Kematian dini

 

“Dalam penelitian ini, setelah secara statistik mengontrol pola makan yang buruk dan olahraga yang rendah, hubungan antara stres dan penuaan kekebalan yang dipercepat tidak sekuat itu,” tambah Klopack.

“Artinya, orang yang mengalami lebih banyak stres cenderung memiliki pola makan dan kebiasaan olahraga yang lebih buruk, sebagian menjelaskan mengapa mereka memiliki penuaan kekebalan yang lebih cepat.”

Memperbaiki pola makan dan perilaku olahraga pada orang dewasa yang lebih tua dapat membantu mengimbangi penuaan kekebalan yang terkait dengan stres.


Patut Dicoba, 6 Makanan yang Membantu Menghilangkan Stres

Kenali Emotional Eating Sebagai Pelarian di Kala Stres (Unsplash.com/Nick Karvounis)

Berikut enam makanan yang Dr Archana Batra, ahli gizi diet, fisioterapis menyarankan untuk mengurangi stres dengan menurunkan kadar kortisolmu—terkait dengan siklus tidurmu, peradangan, kadar gula darah dan tekanan darah, sambil menambahkan nutrisi ke tubuhmu.

1. Teh chamomile

Ada bukti yang menyatakan manfaat obat dari chamomile, seperti membantu menurunkan stres dan membuat individu tidur lebih nyenyak.

Secangkir teh chamomile hangat bisa memberikan efek menenangkan yang melemaskan sarafmu dan melepaskan simpul stres di tubuhmu.

Teh chamomile telah menunjukkan efek relaksasi pada kram dan nyeri haid, dan mengobati beberapa masalah pencernaan seperti mual dan kembung, Ini memiliki efek anti-inflamasi yang bisa membantumu mengatasi sakit perut dan diare.

2. Peterseli

Peterseli diperkaya dengan antioksidan dan vitamin K yang membantu pembekuan darah ketika ada memar atau luka pada kulit, dan juga berkontribusi pada kepadatan tulang.

Peterseli juga kaya akan vitamin C yang mengurangis stres oksidatif dan mengurangi gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Antioksidan mengurangi risiko penyakit kronis seperti beberapa jenis kanker dan mengendurkan otot.

Daun peterseli bisa dengan mudah dimasukkan ke dalam makananmu dengan menambahkan ke salad dan sup. Anda juga bisa menikmati secangkir teh peterseli hangat.


3. Blueberry

Ilustrasi Buah Blueberry Credit: pexels.com/pixabay

Buah beri kaya akan antioksidan flavonoid dan fitonutrien yang membantu mengurangi stres dan kecemasan. Antioksidan yang ada dalam blueberry melawan kolesterol ekstra yang akhirnya teroksidasi dalam tubuh.

Kontrol kadar kolesterol memastikan bahwa Anda tidak rentan terhadap penyakit jantung. Blueberry juga membantu menjaga tingkat tekanan darah dan melindungi kesehatan jantung.

Ini membantu meningkatkan produksi oksida nitrat yang mengurangi tekanan di pembuluh darah dan melemaskan otot. Sehingga, juga mengurangi risiko diabetes.

4. Omega 3

Omega 3 adalah nutrisi penting dalam mencegah dan mengelola banyak penyakit jantung. Ini juga menurunkan tekanan darah, peradangan dan detak jantung yang tidak normal.

Omega 3 juga diklaim efektif dalam mengurangi efek depresi dan stres. Cara paling efisien untuk mengonsumsi omega-3 adalah melalui ikan berlemak, tapi jika Anda seorang vegan atau vegetarian, ada banyak suplemen lain yang bisa Anda pilih seperti alpukat, biji rami, biji chia, minyak zaitun, kenari dan kedelai.


5. Ubi Jalar

ilustrasi manfaat dan resep makanan ubi ungu/pixabay

Ubi jalar dikemas dengan vitamin B dan C, kalsium, zat besi dan magnesium. Ini mempromosikan sistem pencernaan yang sehat dan membangun kekebalan untuk melawan berbagai penyakit. Selain itu, ubi jalar juga bermanfaat untuk mata.

Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang baik dalam tubuh. Jadi, ketika Anda tengah mengalami stres, Anda bisa mengonsumsi karbohidrat atau permen, dan juga bisa memilih ubi jalar.

Ubi jalar juga menjadi salah satu cara yang sehat untuk mengisi perutmu dan serat yang ada di dalamnya memastikan pemecahan pati yang ada di dalamnya secara perlahan dan stabil, sehingga Anda merasa kenyang untuk waktu yang lebih lama dan tidak berakhir ngemil atau mengunyah makanan olahan.

6. Cokelat hitam

Cokelat menjadi salah satu camilan yang difavoritkan banyak individu. Orang yang mengalami dorongan untuk makan saat stres pun memilih cokelat, permen dan camilan lainnya seperti keripik.

Cokelat hitam terkenal dengan karakteristik antioksidan dan menurunkan stres. Mengonsumsi cokelat dalam keseharianmu pun bisa membantu Anda mengatasi kecemasan, meningkatkan memori dan meningkatkan aliran darah di pembuluh darahmu untuk membantu menjaga tekanan darahmu tetap terkendali.

Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya