Evolusi Distribusi Kunci Sukses Penyaluran Bonsos

Saat ini Indonesia telah berhasil mengubah sistem penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Jun 2022, 12:20 WIB
Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TN2PK) Suprayoga Hadi.

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TN2PK) Suprayoga Hadi, mengatakan saat ini Indonesia telah berhasil mengubah sistem penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat.

Suprayoga menjelaskan, memang Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk memperbaiki mekanisme penyaluran bansos dan program subsidi.

Evolusi distribusi, strategi dan metodologi berbagai program yang dilakukan untuk memberikan kontribusi optimal dalam pengentasan kemiskinan, termasuk percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem sekaligus meningkatkan inklusi keuangan.

“TNP2K sebagai pendukung kebijakan pemerintah telah mengadvokasi reformasi untuk banyak program bantuan sosial, terutama pada transformasi mekanisme penyampaian program, termasuk pemerintah ke orang, atau sistem atau mekanisme pembayaran G2P payment,” jelas Suprayoga dalam webinar Kartu Prakerja: Indonesia’s Digital Transformation and Financial Inclusion Breakthrough”, Rabu (15/6/2022).

Sejak tahun 2012 TNP2K telah melakukan atau terlibat dalam banyak kajian, yang mengevaluasi penyaluran bansos dan subsidi kepada masyarakat. Ada beberapa contoh perubahan kebijakan berbasis bukti yang berhasil dilakukan oleh TNP2K.

Pertama, Program Keluarga Harapan Indonesia merupakan program Conditional Cash Transfer. Kedua, Program Bantuan Sembako dalam bentuk E-Voucher yang berfokus pada nutrisi penerima manfaat daripada sekedar distribusi beras.

Ketiga, ada Program Indonesia pintar yang ditujukan untuk anak usia sekolah dari keluarga tidak mampu. Keempat, Kartu Prakerja yang ditujukkan untuk meningkatkan skill tenaga kerja di Indonesia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penyaluran Bantuan Sosial

Warga menunjukkan uang bantuan sosial (bansos) di kawasan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, Rabu (28/7/2021). Bansos berupa uang tunai sebesar Rp 600 ribu tersebut disalurkan oleh PT. Pos Indonesia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Seiring berjalannya program penyaluran bantuan sosial melalui G2P payments, tak jarang ditemukan kendala. Misalnya, ada kasus Pemotongan rekening bank yang tidak tersalurkan karena kesulitan mencari nama dan juga jejak pelaku usaha.

Lalu, lokasi ATM yang cukup jauh dari penerima. Serta keterbatasan akses teknologi telekomunikasi.

“Namun demikian, meskipun telah terjadi peningkatan yang signifikan tapi selalu ada ruang untuk perbaikan, berdasarkan rangkaian monitoring dan evaluasi yang dilakukan TNP2K,” ujarnya.

Dalam 10 tahun terakhir, TNP2K telah melakukan serangkaian studi percontohan penggunaan fintech dalam penyaluran bantuan sosial. Penelitian telah menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi memang memainkan peran besar dalam perluasan bantuan sosial terutama ketika pandemi.


Bank Dunia Acungi Jempol Distribusi Bansos di Indonesia

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kähkönen mengapresiasi Indonesia telah berhasil mengubah sistemnya secara mendasar dalam penyaluran bantuan sosial.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kähkönen mengapresiasi Indonesia telah berhasil mengubah sistemnya secara mendasar dalam penyaluran bantuan sosial (bansos).

“Kami sangat menyambut baik upaya berkelanjutan pemerintah untuk memajukan sistem pembayaran G2P payment dalam bantuan sosial. Dan ini melibatkan peralihan dari bantuan tunai menjadi transfer rekening,” kata Kähkönen dalam webinar Kartu Prakerja: Indonesia’s Digital Transformation and Financial Inclusion Breakthrough”, Rabu (15/6/2022).

Implementasi G2P telah diterapkan dalam Program Keluarga Harapan Indonesia, yang merupakan program Conditional Cash Transfer Kedua, Program Bantuan Sembako dalam bentuk E-Voucher yang berfokus pada nutrisi penerima manfaat daripada sekedar distribusi beras.

“Pendekatan semacam ini yang berfokus pada penerima manfaat telah diadopsi. Juga oleh negara lain, seperti India dan Bangladesh. Jadi Indonesia tidak sendiri. Ini adalah sesuatu yang terjadi sekarang secara Internasional,” ujarnya.

Begitupun dalam program Kartu Prakerja, Pemerintah Indonesia juga menerapkan sistem pembayaran G2P bagi penerima manfaat. Artinya, Kähkönen menilai hal itu adalah sesuatu yang sangat inovatif.

Dengan penerapan G2P payments dalam program Kartu prakerja, menunjukkan bahwa ada ruang untuk mempromosikan inklusi keuangan.


Program Sukses

Kartu Prakerja

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan program kartu prakerja merupakan salah satu program yang sukses dilakukan Pemerintah Indonesia.

“Kartu prakerja adalah program sukses pemerintah Republik Indonesia. Dalam mengubah permukaan publik, teknologi digital, dan cara-cara inovatif biasanya dilakukan oleh startup diimplementasikan di kartu prakerja,” kata Menko Airlangga.

Pasalnya, program Kartu Prakerja telah diteliti oleh berbagai pihak seperti TN2PK dan World Bank yang menyatakan program ini bermanfaat. Dalam arti, telah terbukti efektif dalam meningkatkan pembelajaran kewirausahaan, pembelajaran kewirausahaan, daya beli dan inklusi keuangan.

“Penelitian dilakukan secara presisi, bahwa penerima manfaat perempuan, penerima manfaat yang tinggal di luar Jawa dan penerima manfaat, yang lulusan SMA atau lebih tinggi dan tinggal di perkotaan sangat terbantu dengan adanya Program Kartu Prakerja,” pungkas Menko Airlangga.

  

Infografis Heboh Puluhan Ribu PNS Terdata Terima Bansos. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya