17 Ribu Karyawan Startup Kena PHK pada Mei 2022

Sekitar 17.000 karyawan diberhentikan dari 71 perusahaan startup teknologi di seluruh dunia pada Mei 2022.

oleh Iskandar diperbarui 15 Jun 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi Startup. Kredit: StartupStockPhotos via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Badai pemberhentian hubungan kerja (PHK) tengah menghantam industri startup. Sekitar 17.000 karyawan diberhentikan dari 71 perusahaan startup teknologi di seluruh dunia pada Mei 2022.

Angka itu merupakan yang tertinggi sejak awal pandemi pada Mei 2020. Demikian menurut data yang dikumpulkan oleh situs pelacakan PHK, Layoffs.fyi.

Mengutip laman Quartz, Rabu (15/6/2022), total PHK pada Mei 2022 naik 350 persen dari April 2022.

Saham startup teknologi sendiri dilaporkan mencapai level tertinggi sepanjang masa, di mana pemodal ventura terus mengguyur investasi ke sektor ini, meyakini bahwa pandemi akan mempercepat adopsi teknologi baru dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.

Meskipun startup melakukan PHK ke lebih dari 50.000 pekerja pada April dan Mei 2020, gelombang PHK dinilai akan segera melambat karena perusahaan teknologi mulai berkembang dengan cepat dan bersaing untuk mendapatkan talenta baru.

Selama pandemi, masyarakat memang mengadopsi teknologi baru untuk kegiatan sehari-hari. Akan tetapi, saat pandemi mulai melandai, banyak warga yang kembali untuk melakukan kebiasaan lama.

Bank sentral bahkan telah mulai menaikkan suku bunga, sehingga meminjam uang untuk mendanai ekspansi perusahaan teknologi membuatnya lebih mahal, dengan harapan suatu hari mereka akan menghasilkan keuntungan.

Akibatnya, saham startup teknologi jatuh, investasi startup merosot, dan eksekutif teknologi mulai mengencangkan ikat pinggang.

Saat PHK startup meningkat, perusahaan teknologi mapan seperti Meta, Twitter, Microsoft, Snap, dan Salesforce telah membekukan atau memperlambat perekrutan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


PHK Terbesar 2022

Ilustrasi berpikir | Startup Stock Photos dari Pexels

PHK terbesar tahun 2022 sejauh ini berasal dari startup pengiriman asal Turki, Getir. Perusahaan memecat sekitar 4.480 karyawan pada 25 Mei, dua bulan setelah mengumpulkan putaran pendanaan US$ 768 juta.

Layanan pengiriman instan yang merugi itu menyalahkan kenaikan inflasi dan ekonomi yang memburuk karena menggagalkan rencananya untuk berekspansi, dengan menghabiskan jutaan dolar untuk pemasaran dan diskon besar-besaran.

Lalu, layanan pay later Klarna memangkas 700 pekerjaan pada Mei, dan juga menyalahkan inflasi, volatilitas pasar saham, resesi yang menjulang, dan perang di Ukraina karena memperlambat belanja konsumen.

Selain itu, ada startup Peloton yang memberhentikan 2.800 pekerja pada Februari 2022 setelah banyak pusat kebugaran kembali membuka fasilitasnya secara normal.

Sebelumnya, perusahaan induk Shopee, Sea Group, disebut akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran kepada karyawannya karena ingin merasionalisasi bisnis e-commerce.

Dilansir DealStreetAsia, Selasa (14/6/2022), PHK akan mempengaruhi karyawan di beberapa pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

Menurut sumber anonim, perusahaan dikatakan telah mengirim email kepada karyawan yang terkena PHK. Layanan pembayaran ShopeePay dan bisnis pengiriman makanan ShopeeFood juga dikatakan terkena dampak.

Rapat umum juga dilaporkan telah diadakan perusahaan pada Senin (13/6/2022) kemarin, untuk membahas pemutusan hubungan kerja dengan karyawan Shopee. Namun, persentase PHK dan jumlah karyawan yang terkena dampak belum disebutkan.

 


Sempat Ramai di Twitter

Logo Shopee. Dok Shopee

Dua sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan hampir setengah dari pembayaran dan pengiriman makanan Shopee Thailand telah terpengaruh oleh perampingan tersebut.

Salah satu sumber mencatat bahwa email tersebut dikatakan telah dikelola secara tidak langsung, di mana perusahaan meminta anggota staf untuk kembali ke rumah dan menunggu pemberitahuan penghentian lebih lanjut.

Sebelumnya, kabar PHK karyawan Shopee sempat ramai di Twitter Indonesia. Kabar ini diunggah oleh akun @ecommurz.

"ShopeePay dan ShopeeFood baru saja mengumumkan di town hall, akan ada 'penghentian bersama' untuk beberapa karyawan," cuitnya.

Tekno Liputan6.com sudah menghubungi pihak Shopee Indonesia terkait isu ini, namun belum ada komentar.

Sementara bisnis Sea Group terus menunjukkan tanda-tanda peningkatan profitabilitas secara keseluruhan, sebagian besar pendapatannya terus datang dari cabang game Garena.

Keuangan Sea Group kuartal pertama tahun 2022 mencerminkan peningkatan 64,4 persen tahun-ke-tahun dalam pendapatan Prinsip Akuntansi yang Diterima Secara Umum sebesar US$ 2,9 miliar, dengan laba kotor melonjak 81,3 persen menjadi US$ 1,2 miliar pada periode yang sama.

Bisnis Shopee, meski masih merugi, juga menunjukkan peningkatan, dengan peningkatan pesanan 71,3 persen tahun-ke-tahun menjadi US$ 1,9 miliar pada kuartal pertama 2022, sementara nilai barang dagangan bruto naik 38,7 persen menjadi US$ 17,4 miliar.

Margin laba kotor Shopee untuk e-commerce juga meningkat dari tahun ke tahun, dengan pertumbuhan yang lebih cepat dalam pembayaran berbasis transaksi dan pendapatan iklan menghasilkan margin yang lebih tinggi dibandingkan layanan bernilai tambah lainnya.

 


Shopee Luncurkan Fitur Registrasi Mandiri di Aplikasi Shopee Partner

Keuntungan didapatkan oleh para penjual ketika kampanye Shopee Bog Ramadan Sale 2022 berlangsung.

Di sisi lain, Shopee belum lama ini meluncurkan fitur Registrasi Mandiri dalam aplikasi Shopee Partner sehingga memudahkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bergabung ke dalam ekosistem ShopeeFood dan ShopeePay. Langkah ini, sejalan dengan komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM.

Kini para pelaku usaha dapat melakukan proses registrasi secara lebih cepat dan praktis, tanpa terbatas jarak maupun waktu.

Peluncuran fitur teranyar ini sekaligus menjadi salah satu bentuk dukungan nyata Shopee untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital nasional, di mana pemerintah Indonesia menargetkan untuk mendorong sebanyak 30 juta UMKM masuk ke dalam ekosistem digital pada tahun 2024.

Andreas Christiadi, Brand Marketing Manager ShopeeFood menyampaikan bahwa di era transformasi digital sekarang ini, adaptasi teknologi menjadi kunci utama bagi para pelaku bisnis untuk dapat bertahan di tengah kompetisi pasar yang semakin ketat.

“Sesuai dengan komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM, Shopee selalu berupaya mendukung lebih banyak pelaku UMKM untuk turut merasakan manfaat positif dari ekonomi digital. Dengan bergabung menjadi merchant ShopeeFood dan ShopeePay, pelaku UMKM mendapatkan akses terhadap serangkaian promo dan kampanye menarik, serta menghubungkan mereka dengan para pengguna Shopee untuk menjangkau pasar potensial yang lebih luas,” kata Andreas


Infografis Ancaman Gelombang PHK Massal Akibat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)

Infografis Ancaman Gelombang PHK Massal Akibat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya